Pengaruh Pupuk Kandang dan Pupuk Anorganik pada Pertumbuhan dan Pembungaan Tanaman Bunga Matahari (Helianthus annuus L.).

Yusuf Sinaga, Raden and Dr. Ir. Titin Sumarni,, M.P. (2023) Pengaruh Pupuk Kandang dan Pupuk Anorganik pada Pertumbuhan dan Pembungaan Tanaman Bunga Matahari (Helianthus annuus L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman bunga matahari (Helianthus annuus L.) merupakan tanaman semusim dari famili Asteraceae yang sangat potensial untuk dikembangkan. Bunga matahari memiliki mahkota yang indah sehingga banyak masyarakat memanfaatkan bunga matahari sebagai tanaman hias baik di dalam pot maupun sebagai bunga potong. Budidaya bunga matahari yang baik sangat diperlukan dalam meningkatkan kualitas panen bunga matahari. Salah satu permasalahan dalam budidaya bunga matahari adalah kualitas panen bunga matahari dimana panen yang baik ditandai dengan pertumbuhan yang serempak serta jumlah dan ukuran bunga yang maksimal. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan pupuk berimbang menggunakan pupuk kandang dan pupuk anorganik. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pupuk kandang dan pupuk anorganik terhadap pertumbuhan dan pembungaan dari bunga matahari, serta mempelajari pengaruh pupuk kandang dalam mengurangi dosis pupuk anorganik pada pertumbuhan dan pembungaan bunga matahari. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai bulan Juli 2023 yang berlokasi di Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Peralatan yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari meteran, penggaris, jangka sorong, timbangan analitik, alat tulis dan kamera handphone. Bahan yang digunakan terdiri dari benih tanaman bunga matahari varietas Vincent, pupuk kandang ayam, kompos, pupuk Urea, pupuk SP-36, pupuk KCl, Dithane M45, dan furadan. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial dan dirancang menggunakan rancangan acak kelompok (RAK). Faktor pertama adalah dosis pupuk kandang dengan 3 taraf yaitu 5, ton ha-1, 10 ton ha-1 dan 15 ton ha-1. Faktor kedua adalah dosis pupuk anorganik dengan 4 taraf yaitu 45 kg ha-1 N + 36 kg ha-1 P2O5 + 30 kg ha-1 K2O; 90 kg ha-1 N + 72 kg ha-1 P2O5 + 60 kg ha-1 K2O; 135 kg ha-1 N + 108 kg ha-1 P2O5 + 90 kg ha-1 K2O; dan 180 kg ha-1 N + 144 kg ha-1 P2O5 + 120 kg ha-1 K2O. Pengamatan pertumbuhan vegetatif yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, diameter batang, bobot kering dan laju pertumbuhan tanaman. Pengamatan pertumbuhan generatif yang diamati meliputi umur mulai berbunga, diameter kepala bunga, jumlah mahkota bunga, berat kepala bunga, dan lama bunga mekar. Data yang diperoleh selanjutnya diuji dengan analisis sidik ragam dengan taraf 5% dan apabila terjadi pengaruh nyata maka dilakukan uji lanjut menggunakan Beda Nyata Jujur (BNJ) dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk kandang 10 ton ha-1 dapat menurunkan pupuk anorganik hingga 90 kg ha-1 N + 72 kg ha-1 P2O5 + 60 kg ha-1 K2O pada pengamatan berat kepala bunga matahari. Perlakuan pupuk kandang 10 ton ha-1 dan 90 kg ha-1 N + 72 kg ha-1 P2O5 + 60 kg ha-1 K2O belum memberikan hasil tertinggi pada pengamatan berat kepala bunga matahari. Perlakuan pupuk kandang 10 ton ha-1 dan 90 kg ha-1 N + 72 kg ha-1 P2O5 + 60 kg ha-1 K2O memiliki berat kepala bunga lebih tinggi 17,29% dibandingkan dengan pupuk kandang 5 ton ha-1 dan 90 kg ha-1 N + 72 kg ha-1 P2O5 + 60 kg ha-1 yang menghasilkan nilai 214,4 g

English Abstract

Sunflower plant (Helianthus annuus L.) is an annual plant from the Asteraceae family that have great potential to be developed. Sunflowers have beautiful crowns so that many people use sunflowers as ornamental plants both in pots and as cut flowers. Good sunflower cultivation is very necessary in improving the quality of the sunflower harvest. One of the problems in sunflower cultivation is the quality of the sunflower harvest where a good harvest is characterized by synchronous growth and the maximum number and size of flowers. Solution that can be made to overcome this problem are with balanced fertilizers using manure and inorganic fertilizers. This research aims to study the effect of manure and inorganic fertilizer on the growth and flowering of sunflowers, as well as to study the effect of manure in reducing the dose of inorganic fertilizer on the growth and flowering of sunflowers. The research was carried out from April to July 2023 which is located in Merjosari Village, Lowokwaru District, Malang City. The equipment used in this study consisted of a meter, ruler, vernier, analytical scales, stationery and mobile camera. The materials used consisted of sunflower seeds of Vincent variety, manure, compost, urea fertilizer, SP-36 fertilizer, KCl fertilizer, Dithane M45, and furadan. This research was a factorial experiment and designed using a randomized block design (RBD). The first factor is the dose of manure with 3 levels, namely 5 tons ha-1, 10 tons ha-1 and 15 tons ha-1. The second factor is the dose of inorganic fertilizer with 4 levels namely 45 kg ha-1 N + 36 kg ha-1 P2O5 + 30 kg ha-1 K2O; 90 kg ha-1 N + 72 kg ha-1 P2O5 + 60 kg ha-1 K2O; 135 kg ha-1 N + 108 kg ha-1 P2O5 + 90 kg ha-1 K2O; and 180 kg ha-1 N + 144 kg ha-1 P2O5 + 120 kg ha-1 K2O. Vegetative growth observations observed include plant height, number of leaves, leaf area, stem diameter, dry weight and plant growth rate. Observations of generative growth include age at flowering, flower head diameter, number of flower crowns, flower head weight, and length of flower bloom. The data obtained was tested with analysis of variance at the 5% level and if there is a real effect, further test was carried out using the Honestly Significant Difference test (HSD) at the 5% level. The results of the study showed that manure 10 ton ha-1 could reduce inorganic fertilizer by up to 90 kg ha-1 N + 72 kg ha-1 P2O5 + 60 kg ha-1 K2O on observations of sunflower head weight. The manure treatment of 10 tons ha-1 and 90 kg ha-1 N + 72 kg ha-1 P2O5 + 60 kg ha-1 K2O did not give the highest results in observing sunflower head weight. Manure treatment of 10 tons ha-1 and 90 kg ha-1 N + 72 kg ha-1 P2O5 + 60 kg ha-1 K2O had a flower head weight that was 17.29% higher compared to manure 5 tons ha-1 and 90 kg ha-1 N + 72 kg ha-1 P2O5 + 60 kg ha-1 K2O which produces a value of 214.4 g.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052304
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with username ismiatun
Date Deposited: 16 Jan 2024 07:07
Last Modified: 16 Jan 2024 07:07
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/210992
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Raden Yusuf Sinaga.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item