Dampak Pmk (Penyakit Mulut Dan Kuku) Terhadap Sosial Dan Ekonomi Para Peternak Sapi Perah Di Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Jawa Timur

Sinuhaji, Tarmana Ebenezer and Ir. Rizki Prafitri ,, S.Pt., M.A., Ph.D (2023) Dampak Pmk (Penyakit Mulut Dan Kuku) Terhadap Sosial Dan Ekonomi Para Peternak Sapi Perah Di Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sapi perah khususnya Friesien Holstein (FH) merupakan salah satu komoditas peternakan yang perlu terus dikembangkan mengingat permintaan susu terus meningkat. Peran peternakan sapi perah salah satunya untuk mendukung upaya peningkatan ketahananpangan baik sebagai penyedia bahan pangan bergizi maupun sebagai sumber pendapatan yang sangat berperan dalam meningkatkan ketersediaan dan aksebilitas pangan di Indonesia. Penurunan produksi susu sapi dapat terjadi apabila ternak terkena penyakit. Pada pertengahan Mei 2022, terjadi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Desa Pandesari. Penyakit ini mampu memberikan efek yang sangat fatal pada ternak hingga menyebabkan kematian, hal ini berdampak pada sosial dan ekonomi para peternak. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Penelitian dilaksanakan selama 2 bulan yaitu pada tanggal 15 September sampai 15 November 2022. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dampak sosial dan ekonomi dari penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Desa Pandesari. Adapun rincian dari dampak sosial meliputi interaksi sosial dan sistem pengelolaan kandang. Untuk rincian dari dampak ekonomi terbagi atas 2 yaitu dampak langsung yang meliputi penurunan hasil produksi, penurunanfertilisasi, penurunan populasi, dan dampak tidak langsung yang meliputi pemotongan/pemusnahan vi dan penguburan, penanganan ternak terinfeksi, dan perubahan harga susu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei dengan pendekatan kuantitatif dengan mengumpulkan data primer dan sekunder dari hasil pengamatan di lapang. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa sejak terjadinya penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku, mengakibatkan perubahan interaksi sosial di masyarakat khususnya pada sektor individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok dan perubahan pada sistem pengelolaan kandang yang bertujuan untuk memutus rantai penyebaran virus. Selain itu dampak langsung yang dialami peternak adalah terjadinya penurunan hasil produksi susu yang signifikan jika dibandingkan dengan total produksi sebelum penyebaran virus dan penurunan populasi ternak khususnya pada ternak pedet yang disebabkan karena antibody yang sangat rendah sehingga menyebabkan pedet mudah terserang penyakit. Selain dampak langsung, peternak juga mengalami dampak tidak langsung selama masa penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yaitu peternak mengeluarkan biaya tambahan untuk pemotongan/pemusnahan dan penguburan bagi ternak yang mati, pengananan untuk ternak yang sakit, dan terjadinya perubahan harga susu sapi perah di Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Saran dari penelitian ini yaitu rendahnya pengetahuan dari para peternak terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) mengakibatkan dampak yang sangat besar. Mulai dari dampak sosial dan dampak ekonomi yang terjadi. Maka dari itu perlu pemberian informasi lebih lanjut kepada peternak melalui penyuluhan mengenai penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

English Abstract

The purpose of this study was to determine the social and economic impact of the transmission of the Foot and Mouth Disease (FMD) virus on farmers in Pandesari Village, Pujon District, East Java. This research was conducted from the beginning of September to the end of October 2022. The number of respondents in this study was 94 farmers. Data were observed through the results of questions and answers using questionnaires and observation. The variables observed were social impacts which included social interactions and stable management systems as well as economic impacts which included decreased milk production, decreased livestock population, slaughter/culling costs, burial costs, price reduction costs and decreased market activity. Data were analyzed using a quantitative descriptive method. In the social impact variable, there is a change in social interaction in the community because of virus, especially farmers, besides that there is also a change in the cage management system. In the economic impact variable, there is a significant decrease in milk production, a decrease in livestock population, especially in calves, and indirect impacts which includeextermination, burial, treatment, and price reductions and market activity.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052305
Uncontrolled Keywords: Foot and mouth disease, sosial impact, economic impact, direct impact, indirect impact.
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 16 Jan 2024 04:42
Last Modified: 16 Jan 2024 04:42
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/210904
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Tarmana Ebenezer Sinuhaji.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item