Analisa Erosi dan Sedimentasi Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) di DAS Tanggul Kabupaten Jember.

Pratama, Noer Hakim Auto Sandi and Prof. Dr. Ir. Ussy Andawayanti, MS., IPM. and Dr. Ir. Linda Prasetyorini, ST., MT. (2023) Analisa Erosi dan Sedimentasi Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) di DAS Tanggul Kabupaten Jember. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

DAS Tanggul merupakan salah satu bagian dari Wilayah Sungai (WS) Bondoyudo – Bedadung. Bagian hulu DAS Tanggul berada pada Kecamatan Tanggul dan hilir di Kecamatan Bangsalsari. Area DAS Tanggul secara keseluruhan memiliki luas sebesar ± 262,20 km2 dengan panjang sungai utama sepanjang ± 23,5 km, serta mampu mengairi lahan pertanian seluas 2300. Degradasi kualitas DAS Tanggul kian merosot seiring berjalannya waktu, hal tersebut disebabkan bertambahnya alih fungsi lahan menjadi perkebunan, pemukiman, dan industri. Kawasan yang semula menjadi area tangkapan air untuk disimpan kembali di bawah permukaan tanah, sekarang air hanya melimpas langsung ke sungai dengan membawa sedimen yang terdapat pada permukaan tanah. Pada kondisi hujan dengan intensitas tinggi tanah dan pasir juga ikut melimpas langsung ke sungai terbawa oleh air tanpa adanya penahan alami. Hal ini menyebakan sedimen di sungai bertambah dan fungsi tampungan air di sungai ikut berkurang. Air sungai yang terlihat keruh juga dampak dari sedimen yang terbawa, sehingga kualitas air dapat dipastikan ikut mengalami penurunan. Maka diperlukan peninjauan kembali dalam menghadapi alih fungsi lahan tersebut yang dapat menimbulkan bencana bagi warga setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat erosi dan sedimentasi guna mendapatkan acuan konservasi tanah pada DAS Tanggul Kabupaten Jember menggunakan metode MUSLE. Metode MUSLE adalah modifikasi dari metode USLE dengan mengubah faktor erosivitas hujan (R) menjadi faktor erosivitas limpasan permukaan (Rw). Hasil nilai laju sedimentasi eksisting berkisar sebesar 366,69 ton/ha/tahun atau 31,89 mm/tahun dan untuk laju sedimentasi aktual adalah 184835,678 ton/tahun. Nilai laju sedimentasi DAS Tanggul sebesar 31,89 mm/tahun ini telah jauh melebihi batas normal toleransi erosi di Indonesia yaitu sekitar 2.5 mm/tahun. Status bahaya erosi DAS Tanggul didapatkan status kelas tinggi hingga sangat tinggi dengan nilai IBE berkisar antara 5,22 sampai 39,54, dengan presentase tinggi sebesar 22% dan 78% untuk sangat tinggi. Untuk mencegah terjadinya erosi dan laju sedimentasi, maka diperlukan arahan penggunaan lahan dengan melakukan pembagian wilayah DAS Tanggul menjadi 3 kawasan utama yaitu kawasan budidaya tanaman dengan luasan 61,96%, kawasan penyangga dengan luasan 24,84% dan kawasan xvi lindung 13,20%. Skenario konservasi menggunakan metode vegetasi menghasilkan perubahan status lahan secara bermakna, 2 sub DAS Tanggul pada status IBE tinggi berubah menjadi status sedang sedangkan 5 sub DAS status IBE sangat tinggi berubah menjadi status tinggi.

English Abstract

The Tanggul Watershed is a part of the Bondoyudo-Bedadung River Basin (WS). The upstream part of the Tanggul Watershed is in the Tanggul District, and the downstream part is in the Bangsalsari District. The Tanggul watershed area as a whole has an area of ± 262.20 km2, a main river length of ± 23.5 km, and is capable of irrigating 2300 ha of agricultural land. The degradation of the quality of the Tanggul Watershed has decreased over time; this is due to the increasing conversion of land functions into plantations, settlements, and industry. The area that was originally a water catchment area to be stored back below the ground surface now just runs off directly into the river, carrying the sediments that are on the ground surface. In rainy conditions with high intensity, soil and sand also run directly into the river, carried away by water without any natural barriers. This causes the sediment in the river to increase, and the water storage function in the river also decreases. The river water that looks cloudy is also the result of the sediment it carries, so the quality of the water is certain to decrease. So a review is needed to deal with the conversion of the land function, which can cause disaster for local residents. This study aims to determine the level of erosion and sedimentation in order to obtain a reference for soil conservation in the Tanggul Watershed, Jember Regency, using the MUSLE method. The MUSLE method is a modification of the USLE method by changing the rain erosivity factor (R) to the surface runoff erosivity factor (Rw). The results of the existing sedimentation rate are around 366.69 tons/ha/year, or 31.89 mm/year, and the actual sedimentation rate is 184835.678 tons/year. The sedimentation rate of the Tanggul Watershed of 31.89 mm/year has far exceeded the normal erosion tolerance limit in Indonesia, which is around 2.5 mm/year. The erosion hazard status of the Tanggul Watershed was obtained from high to very high class status, with IBE values ranging from 5.22 to 39.54, with a high percentage of 22% and 78% for very high. To prevent erosion and sedimentation rates, it is necessary to direct land use by dividing the Tanggul Watershed into 3 main areas, namely the cultivation area with an area of 61.96%, a buffer area with an area of 24.84%, and a protected area with an area of 13.20%. The conservation scenario using the vegetation xviii method results in a significant change in land status: 2 Tanggul sub-watersheds with high IBE status change to moderate status, while 5 sub-watersheds with very high IBE status change to high status.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052307
Uncontrolled Keywords: DAS Tanggul, USLE, MUSLE, IBE, Indeks Bahaya Erosi, WS BondoyudoBedadung, Tanggul Watershed, USLE, MUSLE, IBE, Indeks,Erosion Hazard Indeks, Bondoyudo-Bedadung River Region.
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pengairan
Depositing User: Zainul Mustofa
Date Deposited: 16 Jan 2024 04:18
Last Modified: 16 Jan 2024 04:18
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/210866
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
NOER HAKIM A S P.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (11MB)

Actions (login required)

View Item View Item