Analisis Produksi dan Pendapatan Usahatani jagung di Desa Bambang, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

ERDIANSYAH., HAGI and Dr. Ir. Suhartini,, MP. and Novil Dedy. A,, SP., MP., M.BA. (2023) Analisis Produksi dan Pendapatan Usahatani jagung di Desa Bambang, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Jagung merupakan salah satu tanaman pangan terpenting di dunia setelah padi dan gandum. Tanaman jagung di Indonesia merupakan komoditas pangan kedua setelah padi yang berfungsi sebagai sumber kalori atau alternatif pengganti pengganti beras, serta dapat digunakan sebagai pakan ternak dan bahan baku industri. Sentra produksi jagung di Indonesia selama tahun 2014-2018 tersebar di sepuluh Provinsi dengan total kontribusi sebesar 85.36% dari total produksi, dengan total produksi jagung terbesar berasal dari Provinsi Jawa Timur yaitu sebesar 25,60% (Kementerian Pertanian, 2020). Lahan pertanian Desa Bambang, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang didominasi oleh budidaya komoditas jagung sekitar 150 Ha dari 212 Ha lahan pertanian yang ada. Desa Bambang merupakan salah satu Desa unggul pertanian, namun terdapat juga beberapa kendala seperti banyaknya aktivitas penambangan illegal yang dilakukan sehingga menyebabkan penurunan produktivitas dan secara tidak langsung akan mempengaruhi tingkat pendapatan petani. Selain itu, dalam meningkatkan produksi jagung dari setiap lahan, petani dihadapkan pada suatu masalah seperti penggunaan modal dan teknologi. Ketika menghadapi kondisi tersebut pilihan kombinasi input seperti lahan, benih, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja akan menjadi dasar dalam melaksanakan pilihan tersebut. Pilihan terhadap kombinasi penggunaan input yang optimal akan mendapatkan pendapatan yang maksimal.

English Abstract

Maize is one of the most important food crops in the world after rice and wheat. Maize in Indonesia is the second food commodity after rice that serves as a source of calories or an alternative to rice substitutes, and can be used as animal feed and industrial raw materials. Maize production centers in Indonesia during 2014-2018 were spread across ten provinces with a total contribution of 85.36% of total production, with the largest total maize production coming from East Java Province, which amounted to 25.60% (Ministry of Agriculture, 2020). The agricultural land of Bambang Village, Wajak District, Malang Regency is dominated by the cultivation of maize commodities around 150 hectares out of 212 hectares of existing agricultural land. Bambang Village is one of the superior agricultural villages, but there are also several obstacles such as the large number of illegal mining activities carried out, causing a decrease in productivity and will indirectly affect the level of farmers' income. In addition, in increasing maize production from each field, farmers are faced with problems such as the use of capital and technology. When facing these conditions, the choice of input combinations such as land, seeds, fertilizers, pesticides, and labor will be the basis for implementing these choices. Choosing the optimal combination of inputs will result in maximum income.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052304
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Unnamed user with username chikyta
Date Deposited: 16 Jan 2024 02:51
Last Modified: 16 Jan 2024 02:51
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/210685
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Hagi Erdiansyah.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item