Respon Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) pada Tingkat Pemberian Kompos Limbah Jamur Tiram dan GA3

Sari, Kurnia Novita and Dr. Ir. Setyono Yudo Tyasmoro, MS (2023) Respon Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) pada Tingkat Pemberian Kompos Limbah Jamur Tiram dan GA3. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Cabai rawit merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan berhasil menempati posisi peringkat ke-4 di dunia dalam skala sektor perekonomian. Menurut BPS (2020), total produksi cabai rawit di Indonesia pada tahun 2021 mencapai 1,39 juta t. Jumlah tersebut justru mengalami penurunan sebesar 8,09% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 1,5 juta t. Penurunan produksi cabai rawit disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurangnya ketersediaan unsur hara akibat pemberian dosis yang tidak tepat, menurunnya tingkat kesuburan tanah akibat krisis kandungan bahan organik dan meningkatnya organisme penganggu tanaman di sekitar areal budidaya yang menyebabkan pertumbuhan cabai rawit cenderung kerdil, lambat dan tidak optimal. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan menerapkan teknologi produksi berupa pemupukan yakni pemberian kompos limbah jamur tiram dan modifikasi pertumbuhan dengan memberikan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) berupa GA3. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari respon dan menentukan rekomendasi dari tingkat pemberian kompos limbah jamur tiram dan GA3 terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil cabai rawit. Hipotesis dari penelitian ini adalah pada tingkat pemberian 8 t ha-1 kompos limbah jamur tiram dengan 200 ppm GA3 mampu menghasilkan respon pertumbuhan dan hasil terbaik terhadap cabai rawit. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2023 di Desa Ampeldento, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Kota Malang, Jawa Timur. Penelitian ini dirancang secara faktorial dengan Rancangan Acak Kelompok. Faktor pertama meliputi tingkat pemberian pupuk kompos limbah jamur tiram yang terdiri dari 4 taraf yaitu, (K2) = 2 t ha-1 , (K4) = 4 t ha-1 , (K6) = 6 t ha-1 dan (K8) = 8 t ha-1 . Sedangkan faktor kedua berupa tingkat perlakuan GA3 yang terdiri dari 3 taraf yaitu (G0) = 0 ppm (kontrol), (G1) = 100 ppm dan (G2) = 200 ppm. Variabel pengamatan terbagi menjadi dua yakni variabel komponen pertumbuhan dan variabel komponen panen. Adapun peubah yang diamati pada variabel komponen pertumbuhan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, umur berbunga, jumlah bunga, laju pertumbuhan tanaman (CGR), fruitset dan serapan hara N. Sedangkan pada variabel komponen panen, adapun peubah yang diamati meliputi jumlah buah per tanaman, bobot segar buah per tanaman dan bobot buah total. Data pengamatan yang diperoleh di analisis menggunakan analisis ragam (Uji F) pada taraf 5% untuk mengetahui ada atau tidaknya interaksi atau pengaruh nyata terhadap perlakuan. Apabila dari hasil analisis ragam terdapat pengaruh perbedaan nyata (F hitung > F tabel 5%) maka dilanjutkan dengan Uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf nyata 5% untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan. Hasil analisis sidik ragam menunjukan bahwa tidak terjadi interaksi antara perlakuan kompos limbah jamur tiram dengan GA3 akan tetapi dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh nyata pada masing-masing perlakuan. Pada dosis perlakuan 8 t ha-1 kompos limbah jamur tiram berpengaruh nyata terhadap peningkatan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, jumlah bunga, fruitset, laju pertumbuhan tanaman, serapan hara nitrogen, jumlah buah per tanaman, bobot segar buah per tanaman dan bobot buah total. Sedangkan pada konsentrasi 200 ppm GA3 juga berpengaruh nyata terhadap peningkatan luas daun, laju pertumbuhan tanaman, serapan hara nitrogen, jumlah buah per tanaman dan bobot buah total.

English Abstract

Cayenne pepper is a horticultural commodity that has high economic value and has managed to rank 4th in the world on the scale of the economic sector. According to BPS (2020), the total production of cayenne pepper in Indonesia in 2021 reached 1.39 million t. This number actually decreased by 8.09% compared to the previous year of 1.5 million t. The decline in cayenne pepper production was caused by several factors such as lack of nutrient availability due to improper dosing, decreased soil fertility due to a crisis in organic matter content and increased plant disrupting organisms around the cultivation area which caused the growth of cayenne pepper to be stunted, slow and not optimal. One of the efforts that can be done to overcome these problems by applying production technology in the form of fertilization, namely the provision of oyster mushroom waste compost and growth modification by providing Growth Regulators (ZPT) in the form of GA3. The purpose of this research is to study the response and determine the recommendation of the best level of oyster mushroom waste compost and GA3 on the growth and yield of cayenne pepper. The hypothesis of this research is that the level of 8 t ha-1 oyster mushroom waste compost with 200 ppm GA3 can produce the best growth and yield response to cayenne pepper. The research was conducted from April to July 2023 in Ampeldento Village, Karangploso District, Malang City Regency, East Java. This research was designed factorially with a Randomized Group Design. The first factor included the level of oyster mushroom waste compost consisting of 4 levels, namely, (K2) = 2 t ha-1 , (K4) = 4 t ha-1 , (K6) = 6 t ha-1 and (K8) = 8 t ha-1 . While the second factor is the level of GA3 treatment which consists of 3 levels, namely (G0) = 0 ppm (control), (G1) = 100 ppm and (G2) = 200 ppm. Observation variables are divided into two, namely variable growth components and variable harvest components. The variables observed in the growth component variables include plant height, number of leaves, leaf area, flowering age, number of flowers, plant growth rate (CGR), fruitset and N nutrient uptake. While in the harvest component variables, the observed variables include the number of fruits per plant, fresh weight of fruit per plant and total fruit weight. Observation data obtained were analyzed using analysis of variance (F test) at the 5% level to determine the presence or absence of interaction or real influence on the treatment. If from the results of the analysis of variance there is a significant difference (F count > F table 5%) then continued with Duncan's Multiple Range Test (DMRT) at a real level of 5% to determine the differences between treatments. The results of the analysis of variance showed that there was no interaction between the treatment of oyster mushroom waste compost and GA3, but it can be seen that there was a significant effect on each treatment. At a treatment dose of 8 t ha-1 oyster mushroom waste compost had a significant effect on increasing plant height, number of leaves, leaf area, number of flowers, fruitset, plant growth rate, nitrogen nutrient uptake, number of fruits per plant, fresh weight of fruit per plant and total fruit weight. Meanwhile, the concentration of 200 ppm GA3 also had a significant effect on increasing leaf area, plant growth rate, nitrogen nutrient uptake, number of fruits per plant and total fruit weight.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052304
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User: maria
Date Deposited: 16 Jan 2024 02:00
Last Modified: 16 Jan 2024 02:00
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/210625
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Kurnia Novita. S.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item