Respon Pertumbuhan dan Hasil Umbi Mini Tiga Varietas Bawang Merah Akibat Perlakuan Pelleting Benih Botani True Shallot Seed (TSS).

ARDHANA, GILANG SATYA and Dr. Ir. Damanhuri,, MS. (2023) Respon Pertumbuhan dan Hasil Umbi Mini Tiga Varietas Bawang Merah Akibat Perlakuan Pelleting Benih Botani True Shallot Seed (TSS). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Bawang merah (Allium cepa var. ascalonicum) merupakan komoditas hortikultura yang penting di Indonesia. Bawang merah merupakan komoditas hortikultura yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat, tetapi memiliki permasalahan terhadap kualitas dan produktivitasnya. Pada umumnya budidaya bawang merah menggunakan benih berupa umbi, namun mutu benih kurang terjamin karena membawa pathogen penyakit dari tanaman asal yang terserang sehingga dapat menurunkan hasil produktivitas bawang merah. Penggunaan biji botani bawang merah TSS merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan tanaman bawang merah. Keuntungan penggunaan benih TSS ialah volume benih yang digunakan jauh lebih sedikit, biaya pengangkutan lebih murah, penyimpanan lebih mudah, tanaman bawang merah yang berasal dari TSS lebih kuat dan sehat karena benih TSS bebas virus, dan menghasilkan umbi yang lebih besar. Tanaman bawang merah yang ditanam langsung dilahan memiliki kekurangan yaitu benih mudah terbawa oleh air. Pelleting benih merupakan solusi untuk mengatasi permasalahan tanam langsung. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi interaksi pelleting benih biji botani TSS pada tiga varietas bawang merah terhadap pertumbuhan dan hasil umbi mini bawang merah. Hipotesis yang diajukan adalah perlakuan pelleting biji botani TSS berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil pada tiga varietas bawang merah yang diuji. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga Mei 2023 dilahan percobaan Fakultas pertanian Universitas Brawijaya di Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur. Alat yang digunakan dalam penelitian ini ialah cangkul, kertas label, meteran, penggaris, papan penanda, tray semai, timbangan, sekop, dan kamera. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini ialah TSS varietas maserati, TSS varietas lokananta, TSS varietas sanren F1, dan campuran seed pellet berupa tanah liat, kompos, Trichoderma, dan CMC (Carboxyl methyl cellulose). Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial, terdiri dari 2 faktor dan 4 ulangan. Faktorial pertama adalah varietas, terdiri atas 3 varietas meliputi V1 = varietas Maserati, V2 = varietas Lokananta, V3 = varietas Sanren F1. Faktor kedua adalah pelleting benih botani (TSS), terdiri atas dua macam yaitu P0 = tanpa pelleting benih dan P1 = dengan pelleting benih. Pengamatan dilakukan terhadap daya tumbuh, panjang tanaman, jumlah daun, jumlah umbi, bobot segar umbi, bobot kering umbi ubinan, dan bobott kering umbi per hektar.

English Abstract

Shallots (Allium cepa var. ascalonicum) are one of important horticultural commodity in Indonesia. Shallots are a horticultural commodity which is widely consumed by the community, but has problems with its quality and productivity. In general, onion cultivation uses seeds in the form of bulbs, but the quality of the seeds is not guaranteed because it carries disease pathogens from the original plants which are affected. In that case, it can reduce the productivity of shallots. The advantage of using TSS is that the volume of seeds used is much fewer, transportation costs are cheaper, easier to store, onion plants derived from TSS are stronger and healthier because TSS are virus-free, and produce larger tubers. Onion plants which are planted directly in the field have disadvantages, namely the seeds are easily carried away by water and the seed germination rate is uneven and the growth is uneven. Pelleting seeds is a solution to overcome the problem of direct planting. This study aims to evaluate the interaction of TSS botanical seed pelleting in three onion varieties on the growth and yield of onion mini bulbs. The hypothesis proposed is the pelleting treatment of TSS botanical seeds affects the growth and yield of three onion varieties tested. This research was conducted from March to May 2023 in the experimental field of the Faculty of Agriculture, Brawijaya University in Jatimulyo Village, Lowokwaru, Malang, East Java. The tools used in this study were hoes, label papers, meters, rulers, marker boards, seedling trays, scales, shovels, and cameras. The research materials used in this study were maserati variety TSS onion seeds, lokananta variety TSS onion seeds, TSS onion seeds of sanren F1 variety, and a mixture of pellet seeds in the form of clay, Trichoderma, and CMC (Carboxyl methyl cellulose). The research method uses a Randomized Blok Design (RBD) which is arranged factorially, consisting of 2 factors and 4 tests. The first factor is variety, consisting of 3 varieties including V1 = Maserati variety, V2 = Lokananta variety, V3 = Sanren F1 variety. The second factor is botanical seed pelleting (TSS), consisting of two types, namely P0 = without seed pelleting and P1 = with seed pelleting. Observations consisted of germination capacity, plant length, number of leaves, number of tubers, fresh weight of tubers, dry weight of tile tubers, and dry weight of tubers per hectare.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	052304
Divisions:	Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User:	Unnamed user with username chikyta
Date Deposited:	16 Jan 2024 01:43
Last Modified:	16 Jan 2024 01:43
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/210589

Text (DALAM MASA EMBARGO) Gilang Satya Ardhana.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (2MB)

Actions (login required)

View Item