Evaluasi Operasional dan Pengembangan TPS 3R di Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang.

Cittena Salsabila,, Tiara and Prof. Dr. Ir. Bambang Suharto,, MS and Dr. Ir. Alexander Tunggul Sutan Haji,, MT (2023) Evaluasi Operasional dan Pengembangan TPS 3R di Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

RINGKASAN Sampah merupakan hasil dari kegiatan manusia yang bisa dihasilkan secara tidak disengaja atau disengaja. Sampah yang tidak dikelola dengan baik hingga menumpuk dapat menyebabkan dampak merugikan bagi lingkungan. Timbulan sampah yang masuk ke TPA Pesalakan di Kabupaten Pemalang berdasarkan data DLH Kabupaten Pemalang pada 2021 sebanyak 219,185 ton/hari. Reduksi sampah di TPA Pegongsoran sangat diperlukan mengingat lahan yang sangat terbatas. Reduksi dapat dilakukan dengan optimalisasi TPS 3R. Kabupaten Pemalang memiliki 6 TPS 3R aktif dan 3 diantaranya berada di Kecamatan Pemalang. Tiga TPS 3R tersebut adalah TPS 3R Paduraksa, TPS 3R Pelutan, dan TPS 3R Widuri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi eksisting, mengevaluasi, dan menyusun strategi pengembangan TPS 3R di Kecamatan Pemalang. Penelitian menggunakan metode observasional yang bersifat deskriptif dan juga AHP (Analytical Hierarchy Process) sebagai metode pengolahan data. Evaluasi TPS 3R di Kecamatan Pemalang dilakukan melalui 2 aspek yaitu aspek teknis operasional kelembagaan. Berdasarkan hasil evaluasi teknis operasional, TPS 3R di Kecamatan Pemalang perlu diperbaiki baik itu dari segi pengelolaan maupun fasilitas yang terdapat didalamnya. Berdasarkan hasil evaluasi kelembagaan, organisasi pengelola Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) selaku lembaga pengelolaan belum semuanya terbentuk pada ketiga TPS 3R. Strategi pengembangan TPS 3R menggunakan 3 kriteria, kriteria nilai finansial, kriteria nilai informasi, dan kriteria nilai social-manajerial. Kriteria nilai finansial terbagi menjadi 2 sub-kriteria yaitu profit dan dukungan finansial. Kriteria nilai informasi terbagi menjadi 3 sub-kriteria yaitu kepastian harga jual sampah, kepastian pelayanan sampah, dan edukasi pengelolaan sampah. Kriteria nilai social-manajerial dibagi menjadi 2, yaitu sub-kriteria kapasitas SDM dan manajemen/pengelolaan TPS 3R. Digunakan perbandingan berpasangan untuk menentukan bobot dari setiap kriteria, dimana sumber data penilaian berasal dari 10 orang expert choices. Alternatif pengembangan TPS 3R untuk meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat di TPS 3R Kecamatan Pemalang ada 3 yaitu melakukan pengembangan dengan menjadikan 1 TPS 3R, melakukan pengembangan dengan menjadikan 2 TPS 3R, dan pengembangan TPS 3R seperti kondisi eksisiting (3 TPS 3R). Alternatif yang terpilih berdasarkan hasil kuisioner responden dan analisis AHP adalah alternatif 3 dengan nilai 4.77, kemudian nilai tertinggi urutan 2 adalah alternatif 2 dengan nilai 4.63, terakhir nilai urutan 3 adalah alternatif 1 dengan nilai 4.50.

English Abstract

SUMMARY The generation of waste entering the Pesalakan landfill in Pemalang Regency, based on DLH data from Pemalang Regency in 2021, is 219,185 tonnes/day. Reducing waste at the Pegongsoran landfill is very necessary considering the very limited land available. Reduction can be done by optimizing TPS 3R. Pemalang Regency has 7 active 3R TPS and 3 of them are in Pemalang District. The three 3R TPS are TPS 3R Paduraksa, TPS 3R Pelutan, and TPS 3R Widuri. The aim of this research is to determine existing conditions, evaluate and develop a strategy for developing TPS 3R in Pemalang District. The research uses descriptive observational methods and also AHP (Analytical Hierarchy Process) as a data processing method. The evaluation of TPS 3R in Pemalang District was carried out through 2 aspects, namely the institutional operational technical aspect. Based on the results of the operational technical evaluation, TPS 3R in Pemalang District needs to be improved both in terms of management and the facilities contained therein. Based on the results of the institutional evaluation, the management organizations of Community Self-Help Groups (KSM) as management institutions have not all been formed at the three TPS 3R. The TPS 3R development strategy uses 3 criteria, financial value criteria, information value criteria, and social-managerial value criteria. The financial value criteria are divided into 2 sub-criteria, namely profit and financial support. The information value criteria are divided into 3 sub-criteria, namely certainty of waste selling prices, certainty of waste services, and waste management education. The social-managerial value criteria are divided into 2, namely sub-criteria for HR capacity and management/management of TPS 3R. Pairwise comparisons were used to determine the weight of each criterion, where the assessment data source came from 10 expert choices. There are 3 alternatives for developing TPS 3R to increase added value for the community in TPS 3R, Pemalang District, namely carrying out development by making 1 TPS 3R, carrying out development by making 2 TPS 3R, and developing TPS 3R such as existing conditions (3 TPS 3R). The alternative selected based on the results of the respondent's questionnaire and AHP analysis was alternative 1 with a value of 5.61, then the highest value in sequence 2 was alternative 2 with a value of 4.43, and finally the highest value in sequence 3 was alternative 3 with a value of 4.22.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052310
Uncontrolled Keywords: HP, kelembagaan, teknis, TPS 3R Paduraksa, TPS 3R Pelutan, TPS 3R Widuri
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian
Depositing User: Unnamed user with username saputro
Date Deposited: 16 Jan 2024 01:20
Last Modified: 16 Jan 2024 01:20
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/210535
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Tiara Cittena Salsabila.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item