Pengaruh Berbagai Cara Pengendalian Gulma Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.).

Nababan, Gabriel Rivaldo and Prof. Dr. Ir. Husni Thamrin Sebayang,, MS and Adi Setiawan,, S.P., MP, Ph.D (2023) Pengaruh Berbagai Cara Pengendalian Gulma Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Mentimun (Cucumis sativus L.) termasuk salah satu tanaman yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia dan dari segi ekonomi dapat meningkatkan pendapatan petani sehingga tanaman mentimun banyak dibudidayakan oleh para petani. Mentimun dapat tumbuh dan beradaptasi berbagai kondisi lingkungan. Produksi mentimun yang berfluktuasi dan cenderung rendah akan mengakibatkan kebutuhan dalam negeri dan ekspor belum dapat terpenuhi dengan maksimal. Salah satu permasalahan yang dapat menurunkan produksi mentimun ialah gulma. Keberadaan gulma ini tidak dikehendaki manusia karena dapat menimbulkan persaingan antara mentimun dengan gulma dalam hal memperebutkan unsur hara, air, cahaya matahari dan lain sebagainya sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan hasil produksi mentimun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengendalian gulma yang tepat terhadap berbagai perlakuan untuk pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun (Cucumis sativus L.). Hipotesis pada penelitian ini adalah pengendalian gulma dengan mulsa hitam perak ditambah penyiangan manual 21 HST dapat menekan pertumbuhan gulma, serta dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun (Cucumis sativus L.) Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai bulan Agustus 2023 di Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. Alat yang digunakan dalam penelitian ini ialah cangkul, meteran, gembor, timbangan analitik, penggaris, kertas label, alat tulis, oven, knapsack sprayer dan kamera digital. Bahan yang digunakan ialah benih mentimun varietas Hercules Plus, pupuk kandang sapi, pupuk Urea, pupuk KCl, pupuk ZA, mulsa hitam perak, mulsa jerami padi, herbisida Goal 240 EC berbahan aktif oxyfluorfen 240 g/l, insektisida berbahan aktif Profenofos merek dagang Curacron 50 SC. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktor Tunggal dengan faktor perlakuan pengendalian gulma, yang terdiri dari 6 perlakuan yang dilakukan pengulangan sebanyak 4 kali sehingga didapatkan 24 satuan petak percobaan. Adapun perlakuan yang dilakukan yaitu: P0: tanpa penyiangan gulma; P1: bebas gulma (penyiangan setiap 3 hari sekali); P2: penyiangan manual 21 hst; P3: herbisida oxyfluorfen dengan dosis 1,5 l ha-1 + penyiangan manual 21 hst; P4: mulsa hitam perak + penyiangan manual 21 hst; P5: mulsa jerami padi + penyiangan manual 21 hst. Adapun variabel pengamatan yang diamati yaitu pengamatan terhadap gulma yang meliputi analisis vegetasi dan bobot kering gulma, pengamatan pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun terdiri dari panjang tanaman (cm), jumlah daun (helai), luas daun (cm2), jumlah buah pertanaman (tan-1), panjang buah (cm), diameter buah (cm), bobot buah per tanaman (g), bobot buah per hektar (ton ha-1), indeks gulma, efisiensi pengendalian gulma dan analisis usahatani. Data yang diperoleh selanjutnya diuji menggunakan analisis ragam (ANOVA) dengan taraf 5%. Jika hasil yang didapatkan berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5 %.

English Abstract

Cucumber (Cucumis sativus L.) is one of the plants that has many benefits for human health and from an economic point of view can increase farmers income so that cucumber plants are widely cultivated by farmers. Cucumbers can grow and adapt to various environmental conditions. Cucumber production, which fluctuates and tends to be low, will result in domestic and export needs not being met optimally. One of the problems that can reduce cucumber production is weeds. The existence of these weeds is not wanted by humans because it can lead to competition between cucumbers and weeds in terms of fighting over nutrients, water, sunlight and so on so that it can affect the growth and production of cucumbers. The purpose of this study was to determine the appropriate weed control for various treatments for the growth and yield of cucumber (Cucumis sativus L.). Hypothesis of this research is that weed control black silver mulch with manual weeding 21 days after planting can minimize weed growth, and can increase the growth and yield of cucumber plants (Cucumis sativus L.) This research was conducted in March until August 2023 in Mojorejo Village, Junrejo District, Batu City, East Java Province. The tools used in this study were hoes, tape measure, paddles, analytical scales, ruler, label paper, stationery, oven, knapsack sprayer and digital camera. The materials used were Hercules Plus variety cucumber seeds, cow manure, Urea fertilizer, KCl fertilizer, ZA fertilizer, silver black mulch, rice straw mulch, Goal 240 EC herbicide with active ingredient oxyfluorfen 240 g/l, insecticide with active ingredients Profenos trademark Curacron 50 SC. This study used a Single Factor Randomized Block Design (RBD) with weed control treatment factors, which consisted of 6 treatments which were repeated 4 times to obtain 24 experimental plot units. The treatments carried out were: P0: without weeding; P1: weed free (weeding every 3 days); P2: manual weeding 21 days after planting; P3: oxyfluorfen herbicide at a dose of 1.5 l ha-1+ manual weeding 21 days after planting; P4: silver black mulch + manual weeding 21 days after planting; P5: rice straw mulch +manual weeding 21 days after planting. The observed variables were observations of weeds which included analysis of vegetation and weed dry weight, observations of growth and yield of cucumber plants consisting of the length of the plant (cm), number of leaves (strands), leaf area (cm2), number of fruit plants (tan-1), fruit length (cm), fruit diameter (cm), fruit weight per plant (g), fruit weight per hectare (ton ha-1), weed index, weed control efficiency and farming business analysis. The data obtained was then tested using analysis of variance (ANOVA) with a level of 5%. If the results obtained are significantly different then proceed with the Least Significant Difference (LSD) test at the 5% level.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052304
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with username chikyta
Date Deposited: 16 Jan 2024 01:10
Last Modified: 16 Jan 2024 01:10
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/210519
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Gabriel Rivaldo Nababan.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item