Hubungan antara Fase Tanggap Darurat dengan Kasus Penyakit, Luaran, dan Keterkaitan Penyakit Saat Bencana Erupsi Semeru 2021.

Kurniawati, Victoria Maya and Ns. Suryanto, S.Kep., M.Nurs., Ph.D and Ns. Bintari Ratih Kusumaningrum, M.Kep. (2023) Hubungan antara Fase Tanggap Darurat dengan Kasus Penyakit, Luaran, dan Keterkaitan Penyakit Saat Bencana Erupsi Semeru 2021. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Bencana alam merupakan masalah yang selalu ada baik di Indonesia dan dunia, termasuk erupsi gunung berapi. Bencana tersebut memiliki dampak yang luar biasa bagi lingkungan, manusia, sosial ekonomi, dan kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara fase tanggap darurat bencana dengan kasus penyakit, luaran, dan keterkaitan penyakit dengan bencana saat bencana erupsi Semeru tahun 2021 dengan desain penelitian menggunakan analisis korelasi observasional dengan pendekatan cross sectional. Alasan dari penelitian ini berdasakan perlunya kajian terkait kasus penyakit dan keterkaitannya dengan bencana serta luaran yang dilakukan di setiap fase pada saat tanggap darurat bencana erupsi gunung berapi sehingga dapat berguna untuk EMT dalam mempersiapkan respons kesehatan pada bencana serupa selanjutnya. Penelitian ini melibatkan 324 rekam medis dari masyarakat yang mengunjungi pos kesehatan EMT UB di daerah Desa Oro-oro Ombo. Teknik sampel yang digunakan adalah total sampling, yakni data diambil dari seluruh rekam medis MDS EMT pada tanggal 6-13 Desember 2021. Hasil analisis univariat yang diperoleh pada fase tanggap darurat ditemukan sebanyak 39,51% sampel di fase akut dan 60,49% sampel di fase sub akut. Dari seluruh sampel diketahui jenis kelamin terbanyak adalah wanita tidak hamil sebanyak 57,1% dan mayoritas di usia 18-64 tahun sebanyak 63%. Kasus penyakit yang terbanyak didominasi oleh infeksi pernapasan akut; sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, dan parastesia; serta penyakit tidak menular seperti hipertensi, stroke, dan diabetes melitus. Dari kasus penyakit yang ditemukan, luaran terbanyak yang dilakukan oleh EMT adalah pasien dipulangkan tanpa tindak lanjut sebanyak 75%. Dari keseluruhan kasus penyakit yang terjadi sebanyak 61,7% tidak berhubungan dengan bencana. Analisis data yang digunakan pada analisis bivariat adalah menggunakan uji korelasi Cramer pada SPSS 26 dengan hasil korelasi antara fase tanggap darurat dengan kasus penyakit menunjukkan A-Sig 0,001 (p<0,005), luaran A-Sig 0,000 (p<0,005), dan keterkaitan penyakit A-Sig 0,225 (p>0,005). Kesimpulannya terdapat hubungan antara fase tanggap darurat dengan kasus kesehatan dan luaran, namun tidak ada hubungan antara fase tanggap darurat dengan keterkaitan penyakit saat erupsi Semeru 2021. Dari penelitian ini harapannya dapat memberikan gambaran dalam mempersiapkan instrumen pelaporan status kesehatan yang sesuai dan sumber daya yang berpengalaman sebelum melakukan respons bencana oleh EMT

English Abstract

Natural disasters are constant problems both in Indonesia and the world, including volcanic eruptions. The disaster had an extraordinary impact on the environment, humans, social economy, and public health. This study aims to determine the relationship between the emergency response phase of the disaster and disease cases, outcomes, and the association between disease with the disaster during the Semeru eruption in 2021. The study used observational correlation analysis with a cross sectional approach. The study baground is based on the need of a research related to disease cases and their relation to disasters and outcomes out in each phase during the emergency response to a volcanic eruption disaster so that it can be useful for EMTs in preparing a health response to the next similar disaster. This study involved 324 medical records from the community who visited the EMT of Brawijaya University health post in the Oro-oro Ombo Village area. The sample technique used by total sampling, where the datas are taken from all MDS EMT medical records on 6-13 December, 2021. The results of the univariate analysis obtained during the emergency response phase was found 39.51% of the samples in the acute phase and 60.49 % samples in the subacute phase. Of all the samples, it was found that the most gender was non-pregnant women 57.1% and the majority were aged 18-64 years 63%. Most cases of disease are dominated by acute respiratory infections; headaches, muscle aches, joint pains, and paresthesias; and non-communicable diseases such as hypertension, stroke, and diabetes mellitus. Of the disease cases found, the outcomes that performed by EMTs were patients who were sent home without follow-up 75%. Of the total disease cases, 61.7% were not related to the disaster. Data analysis used in bivariate analysis was using Cramer's correlation test on SPSS 26 with the results of the correlation between the emergency response phase and disease cases showing A-Sig 0.001 (p<0.005), outcome A-Sig 0.000 (p<0.005), and disease socialization A-Sig 0.225 (p>0.005). In conclusion, there is a relationship between the emergency response phase and health cases and outcomes, but there is no relationship between the emergency response phase and the association of disease during the Semeru 2021 eruption. This study is expected to provide an overview in preparing appropriate health status reporting instruments and good resources before performing disaster response by EMTs.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	052316
Uncontrolled Keywords:	Fase Tanggap Darurat Bencana, EMT, Fenomena Penyakit Pasca Bencana, Minimum Data Set (MDS), Erupsi Gunung | Disaster Emergency Response Phase, EMT, Post-Disaster Disease Phenomenon, Minimum Data Set (MDS), Mountain Eruption
Divisions:	Fakultas Ilmu Kesehatan > Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan
Depositing User:	Nur Subchan
Date Deposited:	16 Jan 2024 08:04
Last Modified:	16 Jan 2024 08:04
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/210480

Text (DALAM MASA EMBARGO) Victoria Maya K.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (3MB)

Actions (login required)

View Item