Kadar Kalsium pada Bolu Kukus dengan Substitusi Tepung Kedelai dan Penambahan Bubuk Daun Pegagan sebagai Makanan Selingan Lansia

Aini, Tsabita Qurrota and Yosfi Rahmi, S.Gz., MSc. and Enik Guntyastutik, SST., M.Gizi., RD. (2023) Kadar Kalsium pada Bolu Kukus dengan Substitusi Tepung Kedelai dan Penambahan Bubuk Daun Pegagan sebagai Makanan Selingan Lansia. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Lansia berisiko tinggi mengalami defisiensi kalsium yang berasal dari makanan karena proses penuaan yang menyebabkan penurunan fungsi organ serta ketidakcukupan asupan makanan. Bolu kukus dengan subtitusi tepung kedelai dan penambahan bubuk daun pegagan memiliki potensi menjadi makanan selingan yang cocok untuk lansia dan dapat menambah asupan kalsium. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis perbedaan kadar kalsium pada beberapa formulasi bolu kukus subtitusi tepung terigu (TT) dengan tepung kedelai (TK) dan penambahan bubuk daun pegagan (BP). Penelitian ini menggunakan desain experimental laboratory dengan 4 perlakuan yaitu P0 (100% TT), P1 (85% TT; 15% TK; 2.5% BP), P2 (80% TT; 20% TK; 2.5% BP) dan P3 (75% TT; 25% TK; 2.5% BP). Kadar kalsium dianalisis menggunakan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) dan didapatkan hasil rata-rata P0 = 0,26 mg, P1 = 0,88 mg, P2 = 1,17 mg dan P3 = 1,29 mg. Data dianalisis menggunakan IBM SPSS 25. Hasil uji statistik menggunakan One Way ANOVA menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antar kelompok perlakuan (p=0,000). Hasil uji lanjutan post-hoc Tukey menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antar kelompok perlakuan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan kadar kalsium yang bermakna antar setiap formulasi bolu kukus akibat adanya substitusi tepung kedelai dan penambahan bubuk daun pegagan.

English Abstract

Elderlies are at high risk of experiencing dietary calcium deficiency due to the aging process in elderly which causes a decrease in organ function and inadequate food intake. Steamed sponge cake with soy flour substitution and the addition of gotu kola leaf powder has the potential to be a suitable snack for elderlies and can increase calcium intake. This study aimed to analyze the differences in calcium levels in several steamed sponge cake formulations with the substitution of all-purpose flour (APF) with soy flour (SF) and the addition of gotu kola leaf powder (GLP). This study used an experimental laboratory design with four treatments, namely P0 (100% APF), P1 (85% APF; 15% SF; 2.5% GLP), P2 (80% APF; 20% SF; 2.5% GLP), and P3 (75 % APF; 25% SF; 2.5% GLP). Calcium levels were analyzed using Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) obtaining an average yield of P0 = 0.26 mg, P1 = 0.88 mg, P2 = 1.17 mg, and P3 = 1.29 mg. Data were analyzed using IBM SPSS 25. The result of statistical tests using One Way ANOVA showed significant differences between treatment groups (p=0.000). The results of Tukey's post-hoc follow-up test showed there were significant differences between treatment groups. This study concludes that there are significant differences in calcium levels between each steamed sponge formulation due to the substitution of soy flour and the addition of gotu kola leaf powder.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	052316
Uncontrolled Keywords:	lansia, kalsium, tepung kedelai, bubuk daun pegagan, bolu kukus | elderly, calcium, soybean flour, gotu kola leaf powder, steamed sponge cake
Divisions:	Fakultas Ilmu Kesehatan > Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan
Depositing User:	Nur Subchan
Date Deposited:	16 Jan 2024 07:39
Last Modified:	16 Jan 2024 07:39
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/210475

Text (DALAM MASA EMBARGO) Tsabita Qurrota Aini.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (2MB)

Actions (login required)

View Item