Pengaruh Penambahan Bayam Hijau Terhadap Kadar Besi dan Seng pada Sosis Ikan Patin Sebagai Kudapan Anak Usia Sekolah Kurang Gizi.

Amari, Rizqa Oktavia (2023) Pengaruh Penambahan Bayam Hijau Terhadap Kadar Besi dan Seng pada Sosis Ikan Patin Sebagai Kudapan Anak Usia Sekolah Kurang Gizi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Anak usia sekolah merupakan anak usia 6-12 tahun. Pada usia ini, anak memiliki beragam aktifitas fisik dan membutuhkan zat gizi makro dan zat gizi mikro untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan. Sosis ikan patin dan bayam dapat menjadi inovasi pada produk pangan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi mikro khususnya besi dan seng pada anak usia sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kandungan besi dan seng pada setiap formulasi dan hubungan antara kadar besi dan seng terhadap penambahan bayam. Uji kadar besi dan seng pada produk sosis menggunakan metode SAA (Spektofotometri Absorbansi Atom) kemudian dianalisis menggunakan analisis statistik SPSS versi 25 untuk melihat perbedaan dan hubungan. Kandungan besi dan seng terendah terdapat pada sosis formulasi F0 (0,717±0,005 dan 1,167±0,012 mg/100 g), sedangkan kadar besi dan seng tertinggi terdapat pada sosis formulasi F3 (0,972±0,004 dan 1,404±0,005 mg/ 100 g). Kesimpulan penelitian ini yaitu terdapat perbedaan antara formulasi sosis dan terdapat hubungan yang positif antara penambahan penambahan bayam dan kadar besi dan seng produk sosis.

English Abstract

School-age children are children aged 6-12 years. At this age, children have a variety of physical activities and need nutrients to support growth and development. Sausage made of pangas catfish and spinach can be an innovation in food products to meet the needs of micronutrients, especially iron and zinc in school-age children. This study aims to determine the differences in iron and zinc content in each formulation and the relationship between spinach and zinc content to spinach substitution. Iron and zinc level examination using AAS (Atomic Absorbance Spectophotometry) method and then analyzed using SPSS software version 25 to see the differences and relationships. The lowest iron and zinc content was found in sausage formulation F0 (0,717±0,005 and 1,167±0,012 mg/100 g), while the highest iron and zinc content was found in sausage formulation F3 (0,972±0,004 and 1,404±0,005 mg/ 100 g). There is a difference between sausage formulations and a positive relationship between the addition of spinach substitution and the iron and zinc content of sausage products.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052316
Uncontrolled Keywords: kan patin, bayam, sosis, kadar besi, kadar seng, anak usia sekolah | pangas catfish, spinach, sausage, iron content, zinc content, school- age children
Depositing User: Nur Subchan
Date Deposited: 16 Jan 2024 00:55
Last Modified: 16 Jan 2024 00:55
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/210461
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
SHAFIA.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item