Pemanfaatan Arang Aktif Ampas Kopi Teraktivasi HCl untuk Menurunkan Logam Berat Pb dan Cr Pada Limbah Cair Industri Batik

Salwa Shalihaf, Gina and Dr.Ir. J Bambang Rahadi W, MS and Satwika Desantina Muktiningsih, ST., MT. (2023) Pemanfaatan Arang Aktif Ampas Kopi Teraktivasi HCl untuk Menurunkan Logam Berat Pb dan Cr Pada Limbah Cair Industri Batik. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Perkembangan beberapa sektor industri semakin meningkat diikuti dengan dampak yang dihasilkan berupa limbah industri yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan jika tidak ada pengolahan terlebih dahulu. Salah satu industri penyumbang pencemaran lingkungan adalah industri tekstil, salah satunya adalah industri batik. Limbah cair industri batik dapat mengandung air, sisa pewarna alami dan sintetis, serta lilin yang dihasilkan dalam proses pelorodan. Ketika limbah dari proses pewarnaan dibuang langsung ke lingkungan, itu menyebabkan masalah lingkungan. Industri batik Blimbing Malang merupakan salah satu home industry batik yang berada di Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Limbah yang dihasilkan dari pembuatan batik ini adalah limbah padat dan limbah cair. Proses pewarnaan pada pembuatan batik menggunakan pewarna sintetis yang mengandung logam berat, dimana dapat menyebabkan penurunan kualitas lingkungan. Logam berat tersebut antara lain Zn, Cu, Fe, Mn, Pb, Cr, Cd, dan Hd. Berdasarkan uji sampel awal yang dilakukan peneliti, kandungan Pb dan Cr sebesar 0,1766 mg/l dan 0,5675 mg/l, dimana di bawah baku mutu. Ampas kopi mengandung bahan organik yang dapat digunakan untuk membuat arang aktif dansebagai bahan adsorben atau penyerap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian variasi dosis dan kecepatan pengadukan terhadap penurunan kandungan logam Pb dan Cr pada limbah cair industri batik dan mengetahui efisiensi penurunan kandungan logam Pb dan Cr pada limbah cair industri batik. Diperoleh hasil penurunan kandungan Cr tertinggi pada dosis 9 gram dengan kecepatan pengadukan 200 rpm yaitu sebesar 0,0009 mg/l dan efisiensi penyerapan sebesar 99,84%. Sedangkan, kandungan Pb setelah perlakuan mengalami kenaikan dari kandungan awalnya sebesar 0,1766 mg/l dan kandungan Pb terkecil pada dosis 9 gram dengan kecepatan pengadukan 200 rpm yaitu sebesar 2,0026 mg/l. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa kemungkinan faktor seperti adanya zat pengotor, adanya kandungan Pb pada arang aktif ampas kopi, dan pH larutan yang belum dikondisikan. Kadar air dan kadar abu arang aktif ampas kopi sebesar 5,73% dan 3,64%, dimana telah memenuhi SNI yaitu kadar maksimum sebesar 15% dan 10%. Hasil uji ANOVA memiliki kesimpulan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak, yaitu tidak adanya pengaruh antara perlakuan dosis dan kecepatan pengadukan terhadap kandungan Pb dan Cr pada limbah cair industri batik.

English Abstract

The development of several industrial sectors is increasing followed by the resulting impact in the form of industrial waste which can cause environmental pollution if there is no processing beforehand. One of the industries contributing to environmental pollution is the textile industry, one of which is the batik industry. The liquid waste from the batik industry can contain water, residual natural and synthetic dyes, and wax produced in the pelorodan process. When the waste from the dyeing process is discharged directly into the environment, it causes environmental problems. The Blimbing Malang batik industry is one of the batik home industries located in Blimbing District, Malang City. The waste generated from the manufacture of batik is solid waste and liquid waste. The coloring process in batik making uses synthetic dyes that contain heavy metals, which can cause a decrease in environmental quality. These heavy metals include Zn, Cu, Fe, Mn, Pb, Cr, Cd, and Hd. Based on the initial sample tests conducted by the researchers, the Pb and Cr contents were 0,1766 mg/l and 0,5675 mg/l, which were below the quality standard. Coffee grounds contain organic matter that can be used to make activated charcoal and as an adsorbent or absorbent. The purpose of this study was to determine the effect of varying doses and stirring speed on reducing the content of Pb and Cr metals in the batik industrial wastewater and to determine the efficiency of reducing the content of Pb and Cr metals in the batik industrial wastewater. The highest reduction in Cr content was obtained at a dose of 9 grams with a stirring speed of 200 rpm, which was 0,0009 mg/l and an absorption efficiency of 99,84%. Meanwhile, the Pb content after treatment increased from the initial content of 0,1766 mg/l and the smallest Pb content at a dose of 9 grams with a stirring speed of 200 rpm was 2,0026 mg/l. This is caused by several possible factors such as the presence of impurities, the presence of Pb content in coffee grounds activated charcoal, and the pH of the solution which has not been conditioned. The water content and ash content of coffee grounds activated charcoal were 5,73% and 3,64%, which met SNI, namely the maximum content of 15% and 10%. The results of the ANOVA test concluded that H0 was accepted and H1 was rejected, that is, there was no effect between the dose treatment and the stirring speed on the Pb and Cr content in the batik industrial wastewater.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	052310
Uncontrolled Keywords:	Charcoal, Batik Industry Liquid Waste, Coffee Grounds, Heavy Metal, Ampas Kopi, Arang Aktif, Limbah Cair Industri Batik, Logam Berat
Divisions:	Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User:	Annisti Nurul F
Date Deposited:	15 Jan 2024 08:51
Last Modified:	15 Jan 2024 08:51
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/210452

Text (DALAM MASA EMBARGO) Gina Salwa Shalihaf.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (2MB)

Actions (login required)

View Item