Rania Nadhifa Sari, Putri and Kurniatun Hairiah, Prof. Dr. Ir (2023) Revegetasi Lahan Alang-alang Menggunakan Sistem Agroforestri. Perbaikan Kandungan C-Organik Tanah dan Penurunan Kepadatan Tanah. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Peningkatan kebutuhan pangan manusia menyebabkan alih guna lahan hutan alami menjadi lahan pertanian. Pengolahan lahan pertanian yang dilakukan secara terus menerus menyebabkan penurunan kesuburan tanah dan produktivitas lahan. Sehingga lahan ditinggalkan dan ditumbuhi oleh alang-alang (Imperata cylindrica) dengan tanahnya yang kering dan masam, untuk mengembalikan produktivitas lahan alang-alang dapat dilakukan dengan revegetasi menggunakan sistem agroforestri. Sistem agroforestri merupakan suatu perpaduan usaha pertanian dengan kehutanan yang memiliki manfaat baik secara ekologi maupun ekonomi. Bahan organik berupa seresah dan nekromassa dari sistem agroforestri dapat mempertahankan kandungan bahan organik tanah (C-Organik tanah) dan berpengaruh terhadap kesehatan tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi kandungan C-Organik dan kepadatan tanah lahan alang-alang dan lahan berbagai umur agroforestri pasca revegetasi lahan alang-alang. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Solok, Sumatra Barat pada bulan Februari - Maret 2023. Penelitian menggunakan metode Survey dengan keragaman penggunaan lahan; Hutan Alami (HA), Lahan Alang-alang (AF0), dan Lahan Agroforestri usia 1 - 3 tahun (AF1), Agroforestri 4 - 6 tahun (AF2), Agroforestri >7 tahun (AF3), dan Agroforestri Multistrata Tua (AFMT). Keragaman kedalaman tanah; 0 - 10 cm, 10 - 20 cm, 20 - 30 cm dengan ulangan 4 kali sehingga diperoleh 72 contoh tanah. Kegiatan penelitian dilaksanakan dengan melakukan pengukuran terhadap kadar C-Organik tanah dan berat isi tanah yang kemudian dikoreksi menggunakan fungsi pedotransfer. Data dianalisis menggunakan ANOVA, Uji DMRT taraf 5%. Ditemukan adanya dua jenis tanah yang berbeda pada sistem penggunaan lahan yaitu Andisol dan Inceptisol. Lahan HA, AF0, dan AF1 termasuk Andisol sedangkan lahan AFMT, AF2, dan AF3 termasuk Inceptisol. Kadar C-Organik di Andisol mengalami penurunan sebesar 24% dari lahan alang-alang (AF0) menuju lahan agroforestri berumur 1 - 3 tahun (AF1). Sebaliknya, berat isi tanah tergolong rendah/ringan dengan nilai 0,55 g cm-3. Sedangkan pada tanah Inceptisol kadar COrganik di lahan pasca revegetasi setelah 5 tahun (AF2 ke AF3) mengalami peningkatan sebesar 8%. Sebaliknya berat isi tanah tergolong padat dengan nilai 1,55 g cm-3. Sistem agroforestri dapat meningkatkan C-Organik dan menggemburkan tanah setelah 5 tahun pasca revegetasi di tanah Inceptisol (AF2 ke AF3).
English Abstract
The increase in human food needs has led to the conversion of natural forest land into agricultural land. The continuous cultivation of agricultural land causes a decrease in soil fertility and land productivity. Then the land is abandoned and overgrown by reeds (Imperata cylindrica) with its dry and acidic soil, to restore the productivity of reed land can be done by revegetation using agroforestry systems. Agroforestry system is a combination of agriculture and forestry that has both ecological and economic benefits. Organic matter in the form of litter and necromass from agroforestry systems can maintain soil organic matter content (soil C-Organic) and affect soil health. The aim of this study was to evaluate the COrganic content and soil density of reedbeds and agroforestry land of various ages after revegetation of reedbeds. The research was conducted in Solok Regency, West Sumatra in February - March 2023. The research used Survey method with land use diversity; Natural Forest (HA), Reed Land (AF0), and Agroforestry Land Aged 1 - 3 years (AF1), Agroforestry 4 - 6 years (AF2), Agroforestry >7 years (AF3), and Old Multistrata Agroforestry (AFMT). Diversity of soil depth; 0 - 10 cm, 10 - 20 cm, 20 - 30 cm with 4 replications so that 72 soil samples were obtained. Research activities were carried out by measuring soil C-Organic content and soil bulk density which were then corrected using the pedotransfer function. Data were analyzed using ANOVA, DMRT test at 5% level. Two different soil types were found in the land use system, namely Andisol and Inceptisol. Land HA, AF0, and AF1 are Andisols while land AFMT, AF2, and AF3 are Inceptisols. C-Organic content in Andisols decreased by 24% from the reed field (AF0) to the 1 - 3 years old agroforestry field (AF1). In contrast, the soil content weight was classified as low/light with a value of 0.55 g cm-3. While in Inceptisol soil, C-Organic levels in post-vegetation land after 5 years (AF2 to AF3) increased by 8%. On the other hand, the soil content weight is classified as dense with a value of 1.55 g cm-3. The agroforestry system can increase C-Organic and loosen the soil from post-vegetation after 5 years in Inceptisol soil (AF2 to AF3).
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052304 |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah |
Depositing User: | Unnamed user with username ismiatun |
Date Deposited: | 15 Jan 2024 08:05 |
Last Modified: | 15 Jan 2024 08:05 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/210407 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Putri Rania Nadhifa Sari.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |