Konstruksi Pajak Profetik dengan Menggunakan Pemikiran Kuntowijoyo dan Metafora Zakat.

Umaimah, . and Prof. Iwan Triyuwono,, Ph.D., Ak. and Assoc. Prof Dr. Roekhudin,, Ph.D., Ak. and Assoc. Prof. Dr. Lilik Purwanti,, Ak., CSRA. (2023) Konstruksi Pajak Profetik dengan Menggunakan Pemikiran Kuntowijoyo dan Metafora Zakat. Doktor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini yaitu merumuskan konsep pajak dalam perspektif pemikiran Kuntowijoyo dan metafora zakat. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif kritis dengan menggunakan pemikiran kritis Kuntowijoyo yaitu misi profetik Islam; humanisasi, liberasi, dan transendensi berdasarkan Alquran Surat Ali Imron ayat 110 dan metafora zakat. Pajak, menurut penelitian ini adalah pemberian ikhlas rakyat kepada negara dengan berlandaskan keadilan dalam bingkai keimanan kepada Tuhan dan dibelanjakan bagi kepentingan seluruh rakyat. Penggunaan metafora zakat menciptakan konsep pajak profetik, yaitu Pertama, pajak adalah suatu kewajiban dari rakyat ke negara yang didasari dengan keikhlasan bukan pemaksaan. Kedua, pajak diberikan rakyat dengan diniatkan sebagai ibadah melaksanakan perintah Tuhan YME. Ketiga, pajak harus berlandaskan pada keadilan baik pemungutannya maupun pendistribusiannya. Pendistribusian pajak harus mengutamakan gugus yang paling lemah atau di dalam zakat disebutkan sebagai 8 asnaf. Konsep keadilan harus diterapkan dalam memungut pajak dengan memperhatikan kemampuan rakyat dalam membayar pajak. Keempat, obyek pemungutan pajak berbasis penghasilan (harta) bukan berbasis konsumsi seperti Pajak Pertambahan Nilai yang saat ini digunakan dalam pajak modern. Dampak dari konsep pajak profetik akan berpotensi meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan penerimaan pajak di Indonesia.

English Abstract

The purpose of this research is to formulate a concept for tax using Kuntowijoyo’s thoughts with the metaphor of zakat. The approach of this study is critical qualitative by using the critical thought of Kuntowijoyo, i.e., the prophetic mission of Islam, which contains humanization, liberation, and transcendence based on the Quran in surah Ali Imran verse number 110 and the metaphor of zakat. Tax, according to this research, is subjects’ gift to their country based on fairness within the frame of believe in God that is spent for the sake of the entire citizens, starting from the weakest clusters to all population. The incorporation of the metaphor of zakat will create a concept of tax that is prophetic in nature in the sense that, first, tax is the citizen’s obligation to the state on the basis of sincerity instead of coercion; second, tax is presented by the subject as a form of worship to God the Almighty; third, tax shall be based on fairness in both its levy and its distribution. The tax distribution must prioritize the weakest group, which in Islam is called as the eight asnaf. The fairness concept must be applied in tax collection with the spotlight on people’s ability in paying it. The fourth sense is that the object of tax levy shall be the income (assets), not the consumption as used by the modern tax thorough its valued-added tax or goods-and-services tax. The impact of the prophetic concept of tax is the increase in taxpayer’s compliance and tax revenue in Indonesia.

Item Type: Thesis (Doktor)
Identification Number: 0623020055
Uncontrolled Keywords: Konsep; pajak profetik; Pemikiran Kuntowijoyo; metafora
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Ilmu Ekonomi
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 16 Jan 2024 02:42
Last Modified: 16 Jan 2024 02:42
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/210391
[thumbnail of UMAIMAH.pdf] Text
UMAIMAH.pdf
Restricted to Registered users only

Download (7MB)
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
UMAIMAH.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (7MB)

Actions (login required)

View Item View Item