Analisis Kelimpahan Foraminifera Bentonik di Kepulauan Tambelan, Provinsi Kepulauan Riau

Mahameru, Ryan Iqro and Ir. Aida Sartimbul, M.Sc., Ph.D and Dr. Suhartati Muhammad Natsir, M.S (2022) Analisis Kelimpahan Foraminifera Bentonik di Kepulauan Tambelan, Provinsi Kepulauan Riau. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Foraminifera dikenal sebagai bioindikator perairan yang umum digunakan dalam menggambarkan kondisi suatu perairan yang masih baik, khususnya foraminifera bentonik simbion yang hidup berdampingan dengan organisme karang di dasar laut serta memiliki preferensi lingkungan yang sama seperti terumbu karang sehingga sering digunakan untuk mengetahui kondisi perairan yang sesuai bagi pertumbuhan dan habitat terumbu karang. Kepulauan Tambelan dipilih sebagai lokasi penelitian karena memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi dan termasuk ke dalam Kawasan Konservasi Laut Daerah yang salah satunya didasarkan atas tingginya potensi terumbu karang yang ada. Penelitian dilaksanakan pada tahun 2019 berupa pengambilan sampel pada 12 titik di perairan sekitar Kepulauan Tambelan serta dilakukan analisis laboratorium untuk mengidentifikasi dan menghitung kelimpahan setiap spesies foraminifera yang diperoleh. Analisis kuantitatif yang dilakukan meliputi perhitungan kelimpahan relatif dan struktur komunitas foraminifera. Adapun analisis statistik multivariat yang digunakan adalah cluster analysis dan PCA (Principal Component Analysis) untuk mengetahui tingkat kemiripan antar sampel serta mengetahui hubungan antara variabel kelimpahan dengan parameter fisika kimia perairan. Selain itu, perhitungan FI (FoRAM Index) dilakukan untuk mengetahui kondisi perairan di Kepulauan Tambelan dalam kesesuaiannya sebagai habitat Terumbu Karang. Dari hasil identifikasi foraminifera di Kepulauan Tambelan diperoleh sebanyak 6192 spesimen foraminifera bentonik yang terdiri dari 15 genus dan 18 spesies. Genus yang mendominasi di Kepulauan Tambelan adalah Assilina sebesar 42% dan Amphistegina sebesar 24%. Kedua genus tersebut merupakan asosiasi dari terumbu karang yang mampu menjadi penciri lingkungan perairan yang masih baik. Nilai FI yang diperoleh berkisar antara 5,29 hingga 9,41 dengan nilai rata-rata sebesar 7,31, yang menunjukkan bahwa Kepulauan Tambelan merupakan lingkungan perairan yang sangat baik untuk habitat dan pertumbuhan terumbu karang. Berdasarkan analisis multivariat diketahui bahwa kelimpahan foraminifera bentonik di Kepulauan Tambelan dipengaruhi oleh parameter suhu sebagai faktor yang memiliki pengaruh paling besar dengan korelasi yang positif. Adapun parameter kedalaman, pH, dan salinitas memiliki pengaruh yang minimum, sedangkan DO tidak berpengaruh secara signifikan. Diharapkan dapat dilakukan lebih banyak penelitian terkait foraminifera di Kepulauan Tambelan mengingat kurangnya informasi terutama biodiversitas foraminifera dan kondisi perairan secara terkini.

English Abstract

Foraminifera are known as aquatic bioindicators which are commonly used to describe the good condition of the water, especially symbiont benthic foraminifera that live on the seabed and have the same environmental preferences as coral reefs, so they are often used to determine water conditions that are suitable for coral reef growth. The Tambelan Islands were chosen as the research location because they have a high level of biodiversity and are included in the Regional Marine Conservation Area, one of which is based on the high potential of existing coral reefs. The research was conducted in 2019 in the form of sampling at 12 locations in the waters around the Tambelan Islands and laboratory analysis was carried out to identify and calculate the abundance of each foraminiferal species obtained. The quantitative analysis carried out includes the calculation of the relative abundance and community structure of foraminifera. Multivariate statistical analysis used cluster analysis and PCA (Principal Component Analysis) to determine the degree of similarity between samples and to determine the relationship between foraminiferal abundance and water physicochemical parameters. In addition, the calculation of the FI (FoRAM Index) is carried out to determine the condition of the waters in the Tambelan Islands in their suitability as a coral reef habitat. From the identification of foraminifera in the Tambelan Islands, there were 6192 specimens of benthic foraminifera consisting of 15 genera and 18 species. The dominant genus in the Tambelan Islands is Assilina at 42% and Amphistegina at 24%. The two genera are associations of coral reefs that are able to characterize a good environment. The FI values obtained ranged from 5.29 to 9.41 with an average value of 7.31, which indicates that the Tambelan Islands are an excellent aquatic environment for habitat and growth of coral reefs. Based on multivariate analysis, it is known that the abundance of benthic foraminifera in the Tambelan Islands is influenced by temperature parameters as the greatest factor with a positive correlation. The parameters of depth, pH, and salinity have a minimum effect, while DO has no significant effect. Hopefully, more research related to foraminifera in the Tambelan Islands can be carried out considering the lack of information, especially regarding to recent foraminifera biodiversity and current water conditions in the Tambelan Islands.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522080623
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Ilmu Kelautan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 15 Jan 2024 06:51
Last Modified: 15 Jan 2024 06:51
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/210216
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Ryan Iqro Mahameru.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item