Potensi Bakteri Rizosfer Tanaman Kubis (Brassica oleracea var. capitata L.) sebagai Bioremediator Lahan tercemar Herbisida Berbahan Aktif Parakuat Diklorida.

Nawangsih, Handani and Luqman Qurata Aini, SP., M.Si., Ph.D (2023) Potensi Bakteri Rizosfer Tanaman Kubis (Brassica oleracea var. capitata L.) sebagai Bioremediator Lahan tercemar Herbisida Berbahan Aktif Parakuat Diklorida. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Gulma merupakan tumbuhan yang menghambat pertumbuhan, perkembangan dan produktivitas tanaman (Palijama et al., 2012). Hal tersebut yang mendorong petani untuk menggunakan pestisida. Pestisida yang digunakan oleh petani untuk mengendalikan gulma yaitu herbisida. Salah satu herbisida yang digunakan oleh petani yaitu herbisida dengan bahan aktif Parakuat yang merupakan herbisida kontak dan bila molekul herbisida ini terkena sinar matahari setelah berpenetrasi ke dalam daun atau bagian lain yang hijau, maka molekul ini akan bereaksi menghasilkan molekul hidrogen peroksida (Muktamar, 2004). EPA menemukan 14 dari 41 pestisida yang umum dipakai pada komoditi hortikultura diklasifikasikan sebagai senyawa karsinogen dimana residu pestisida ini dilaporkan telah mencemari 83% dari contoh tanaman hortikultura yang diamati (Murphy, 1997). Perlu adanya suatu teknologi dalam menanggulangi masalah residu yaitu bioremediasi. Bioremediasi merupakan teknologi yang digunakan untuk memperbaiki lahan tercemar yang terdegradasi akibat penggunaan bahan sintetis terutama pestisida melalui aktivitas dari mikroba tanah dengan enzim yang dihasilkan oleh mikroba termasuk bakteri (Santoso, 2008). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi bakteri pada rizosfer kubis yang kaya akan keragamannya sebagai bioremediator lahan yang tercemar herbisida dengan bahan aktif Parakuat Diklorida. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Universitas Brawijaya, lahan petani kubis pada bulan Desember 2019 sampai dengan bulan Desember 2020. Alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain cetok, baskom, kotak es, tabung reaksi, Laminar Air Flow Cabinet (LAFC), bunsen, autoclave, jarum ose, botol media, gelas ukur, erlenmeyer, mikroskop, object glass, botol sprayer, spatula, cawan petri, korek api, kompor listrik, panci, timbangan analitik, mikropipet, tip, jarum suntik, corong, penggaris, spidol, lemari es, polybag, dan kamera. Bahan yang digunakan antara lain herbisida berbahan aktif parakuat, medium nutrient agar (NA), aquades, alkohol 70%, alkohol 90%, khlorox 2%, KOH 3%, kristal violet, iodine, safranin, NaCl, larutan glukosa, gliserol, formalin, plastic wrap, plastik tahan panas, alumunium foil, kapas, spirtus, tissue steril, kompos dan tanah rizosfer tanaman kubis. Rancangan percobaan yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan menggunakan perlakuan menyesuaikan dengan jumlah hasil seleksi bakteri sebelumnya (8 bakteri terbaik yang memiliki jumlah koloni terbanyak pada media yang telah diberikan herbisida) dengan 3 kali ulangan. Kombinasi perlakuan yang digunakan yaitu kontrol (P1) (tanpa bakteri ii dan tanpa penambahan herbisida berbahan aktif Parakuat Diklorida), penambahan herbisida berbahan aktif Parakuat Diklorida 9,7 g/L (P2), bakteri A terseleksi ditambah dengan herbisida (P3), bakteri B terseleksi ditambah dengan herbisida (P4), bakteri C terseleksi ditambah dengan herbisida Parakuat (P5), bakteri D terseleksi ditambah dengan herbisida Parakuat (P6), bakteri E terseleksi ditambah dengan herbisida (P7), bakteri F terseleksi ditambah dengan herbisida (P8), bakteri G terseleksi ditambah dengan herbisida (P9), dan bakteri G terseleksi ditambah dengan herbisida (P10). Parameter yang akan diamati: tinggi tanaman, panjang akar, berat basah dan berat kering. Data hasil pengamatan yang didapatkan akan dianalisa menggunakan analisis ragam (ANOVA) pada taraf 5% untuk mengetahui pengaruh perlakuan. Apabila hasilnya berbeda nyata, maka akan dilanjutkan dengan menggunakan pengujian DMRT pada taraf nyata 5%. Analisa data diolah menggunakan Microsoft Excel dan DSAASTAT

English Abstract

Weeds are plants that inhibit plant growth, development, and productivity (Palijama et al., 2012). It led the farmers to use pesticides to control it. Herbicides, such as Paraquat, are commonly used by farmers to control weeds. When the herbicide molecule penetrates into the leaves or other green parts and is exposed to sunlight, it reacts to produce hydrogen peroxide (Muktamar, 2004). The EPA found that 14 out of 41 commonly used pesticides in horticultural commodities are classified as carcinogenic compounds, and pesticide residues have been reported to contaminate 83% of the observed horticultural crops (Murphy, 1997). Therefore, there is a need for a technology to address the issue of pesticide residues, such as bioremediation. Bioremediation is a technology that uses soil microbes, including bacteria, and the enzymes they produce to improve degraded and contaminated land caused by synthetic chemicals, especially pesticides (Santoso, 2008). The objective of this study is to determine the potential of bacteria in the cabbage rhizosphere, which is rich in diversity, as a bioremediator for cornfields contaminated with Parakuat herbicide. The study was conducted at the Department of Plant Pest and Disease Laboratory, Brawijaya University, and farmers' cabbage fields from December 2019 to December 2020. Various tools and materials were used, including a hoe, basin, icebox, test tubes, Laminar Air Flow Cabinet (LAFC), Bunsen burner, autoclave, needle, media bottle, measuring glass, Erlenmeyer flask, microscope, object glass, sprayer bottle, spatula, petri dish, ruler, marker, refrigerator, polybag, and camera. The materials used include Parakuat herbicide, nutrient agar medium (NA), aquades, 70% and 90% alcohol, 2% chlorine bleach, 3% KOH, crystal violet, iodine, safranin, NaCl, glucose solution, glycerol, formalin, plastic wrap, heat-resistant plastic, aluminum foil, cotton, ethanol, sterilized tissue, compost, and cabbage rhizosphere soil. The experimental design used in this study was a randomized block design (RBD) with 3 replications and 10 treatments, including a control group without bacteria or herbicide. The treatment combinations used were control (P1) (without bacteria and without Parakuat herbicide), Parakuat herbicide at 9.7 g/L (P2), selected bacteria A with Parakuat herbicide (P3), selected bacteria B with Parakuat herbicide (P4), selected bacteria C with Parakuat herbicide (P5), selected bacteria D with Parakuat herbicide (P6), selected bacteria E with Parakuat herbicide (P7), selected bacteria F with Parakuat herbicide (P8), selected bacteria G with Parakuat herbicide (P9), and selected bacteria G with Parakuat herbicide (P10). The parameters observed were plant height, root length, wet weight, and dry weight. The data obtained from the observations were analyzed using analysis of variance iv (ANOVA) at a significance level of 5% to determine the treatment effects. If the results were significantly different, DMRT testing would be conducted at a significant level of 5%. The data analysis was performed using Microsoft Excel and DSAASTAT

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052304
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with username ihwan
Date Deposited: 15 Jan 2024 04:59
Last Modified: 15 Jan 2024 04:59
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/210121
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
HANDANI NAWANGSIH.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item