Aqilah, Hana Shifwatun and Dr. Tri Wahyu Nugroho, SP., M.Si and Wisynu Ari Gutama, SP., MMA (2023) Analisis Efisiensi Teknis Usahatani Cabai Rawit di Kabupaten Tuban. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Produktivitas usahatani erat kaitannya dengan efisiensi teknis, dimana suatu usahatani dikatakan efisien apabila faktor produksi yang digunakan optimal (Panjaitan et al., 2020). Kurang efisiennya produktivitas pertanian akan berdampak pada tingkat pendapatan petani. Pada usaha peningkatan kesejahteraan petani, ekonomi daerah dan nasional, serta internasional, subsektor hortikultura memiliki posisi strategis pada pembangunan sektor pertanian. Salah satu provinsi dengan produksi tanaman hortikultura tertinggi pada tahun 2021 adalah Jawa Timur dengan kontribusi subsektor hortikultura terhadap nasional untuk komoditas cabai rawit sebesar 578.883 ton atau sebesar 41,75 (BPS, 2022). Salah satu sentra terbesar penghasil tanaman cabai rawit di Jawa Timur adalah Kabupaten Tuban dengan jumlah produksi sebesar 567.278 kuintal pada tahun 2021. Meskipun produksi cabai rawit di Kabupaten Tuban terbilang tinggi, produktivitas cabai rawit di Kabupaten Tuban mengalami penurunan pada tahun 2021 hingga 25,9% dibandingkan dengan tahun sebelumnya (BPS, 2022). Tingkat produktivitas yang menurun dapat memengaruhi tingkat efisiensi teknis. Selain itu, petani cabai rawit juga menggunakan input produksinya tanpa aturan atau hanya berdasarkan pertimbangan masing-masing saja. Sejauh ini belum ditemukan kombinasi input sebagai acuan tetap. Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) Menganalisis pengaruh input terhadap jumlah produksi usahatani cabai rawit di Kabupaten Tuban, (2) Menganalisis pencapaian efisiensi teknis pada usahatani cabai rawit di Kabupaten Tuban, (3) Menganalisis pengaruh faktor sosial ekonomi terhadap efisiensi teknis pada usahatani cabai rawit di Kabupaten Tuban. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober – Desember 2022. Lokasi penelitian dipilih secara purposive dan dalam pengambilan sampel menggunakan metode multistage sampling procedure dengan jumlah sampel sebanyak 52 responden. Metode analisis data yang digunakan adalah Stochastic Frontier Analysis (SFA) dengan metode estimasi Maximum Likelihood Estimation (MLE) untuk menganalisis pengaruh faktor produksi terhadap efisiensi yang dicapai usahatani cabai rawit serta efisiensi masing-masing petani. Sedangkan untuk faktor sosial ekonomi yang berpengaruh terhadap efisiensi teknis usahatani digunakan analisis Regresi Tobit. Hasil analisis yang telah dilakukan antara lain: 1) Input yang berpengaruh signifikan dan positif terhadap produksi cabai rawit di Kabupaten Tuban adalah pestisida dan pupuk kimia, sedangkan pupuk organik berpengaruh signifikan negatif dengan menggunakan taraf kepercayaan 95 persen. Input bibit dan tenaga kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap produksi usahatani cabai rawit di daerah penelitian. 2) Petani cabai rawit di Kabupaten Tuban belum mencapai efisiensi teknis, dimana secara rata-rata nilai efisiensi teknis yang dicapai sebesar 0,53, dimana nilai efisiensi paling tinggi sebesar 0,82 dan paling rendah sebesar 0,11. Sebagian besar petani dengan persentase sebesar 88,46% masih memperoleh nilai efisiensi teknis kurang dari 0,7. 3) Hasil analisis Regresi Tobit menunjukkan bahwa pengalaman berpengaruh signifikan dan positif terhadap efisiensi teknis dengan taraf kepercayaan 90 persen, sedangkan pada variabel luas lahan dan akses bibit berpengaruh signifikan dengan arah negatif pada taraf kepercayaan 95 persen. Pada variabel umur, pendidikan, dan jumlah keluarga menunjukkan tidak berpengaruh signifikan terhadap efisiensi teknis usahatani di daerah penelitian. Saran terhadap usahatani cabai rawit di Kabupaten Tuban adalah; 1) Sebaiknya petani cabai rawit meningkatkan kembali penggunaan input pestisida dan pupuk kimia selama penggunaannya masih sesuai dosis atau anjuran. Petani juga disarankan menggunakan pupuk organik dengan mutu sesuai dengan standar pemerintah, memastikan bahwa pupuk yang digunakan berkualitas, dan dapat melakukan teknik pengomposan pupuk organik. 2) Sebaiknya dilakukan peningkatan kemampuan manajerial petani yang lebih baik dalam mengalokasikan input, penggunaan teknologi yang tepat, serta mengelola sumber daya secara efisien. 3) Sebaiknya dilakukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani melalui kegiatan pelatihan, sedangkan pada luas lahan perlu dilakukan intensifikasi lahan untuk mengoptimalkan penggunaan lahan yang sudah dimiliki petani.
English Abstract
Farming productivity is closely related to technical efficiency, where a farm is said to be efficient if the production factors used are optimal (Panjaitan et al., 2020). Less efficient agricultural productivity will have an impact on the income level of farmers. In efforts to increase the welfare of farmers, regional and national as well as international economies, the horticulture sub-sector has a strategic position in the development of the agricultural sector. One of the provinces with the highest production of horticultural crops in 2021 is East Java with the contribution of the horticulture sub-sector to the national cayenne pepper commodity of 578,883 tons or 41.75 (BPS, 2022). One of the largest centers producing cayenne pepper in East Java is Tuban Regency with a total production of 567,278 quintals in 2021. Even though cayenne pepper production in Tuban Regency is relatively high, cayenne pepper productivity in Tuban Regency has decreased in 2021 to 25.9% compared to the previous year (BPS, 2022). Decreased productivity levels can affect the level of technical efficiency. In addition, cayenne pepper farmers also use their production inputs without rules or only based on their considerations. So far, no combination of inputs as a fixed reference has been found. The aims of this study were (1) to analyze the influence of inputs on the amount of production of cayenne pepper farming in Tuban Regency, (2) to analyze the achievement of technical efficiency in cayenne pepper farming in Tuban Regency, (3) to analyze the influence of socio-economic factors on technical efficiency in chili farming cayenne pepper in Tuban Regency. The research was conducted in October - December 2022. The research locations were selected purposively and in taking samples using the multistage sampling procedure method with a total sample of 52 respondents. The data analysis method used is Stochastic Frontier Analysis (SFA) with the Maximum Likelihood Estimation (MLE) estimation method to analyze the influence of production factors on the efficiency achieved by cayenne pepper farming and the efficiency of each farmer. As for the socio-economic factors that affect the technical efficiency of farming Tobit Regression analysis. The results of the analysis that have been carried out include: 1) Inputs that have a significant and positive effect on the production of cayenne pepper in Tuban Regency are pesticides and chemical fertilizers, while organic fertilizers have a significant negative effect using a 95 percent confidence level. The input of seeds and labor did not have a significant effect on the production of cayenne pepper farming in the study area. 2) Cayenne pepper farmers in Tuban Regency have not achieved technical efficiency, where the average value of technical efficiency achieved is 0.53, where the highest efficiency value is 0.82 and the lowest is 0.11. Most farmers with a percentage of 88.46% still get a technical efficiency score of less than 0.7. 3) The results of the Tobit Regression analysis show that experience has a significant and positive effect on technical efficiency with a 90 percent confidence level, while the variables of land area and access to seeds have a significant effect with a negative direction at a 95 percent confidence level. In the variables of age, education, and number of families showed no significant effect on the technical efficiency of farming in the study area. Suggestions for cayenne pepper farming in Tuban Regency are; 1) It is better for cayenne pepper farmers to increase the use of pesticides and chemical fertilizers as long as their use is still according to the dosage or recommendations. Farmers are also advised to use quality organic fertilizer in accordance with government standards, ensure that the fertilizer used is of good quality, and use organic fertilizer composting techniques. 2) It is advisable to increase the managerial capacity of farmers who are better at allocating inputs, using the right technology, and managing resources efficiently. 3) It is best to increase farmers' knowledge and skills through training activities, while land area needs to be intensified to optimize the use of land already owned by farmers.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052304 |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agribisnis |
Depositing User: | Unnamed user with username ihwan |
Date Deposited: | 15 Jan 2024 04:38 |
Last Modified: | 15 Jan 2024 04:38 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/210054 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Hana Shifwatun Aqiilah.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (6MB) |
Actions (login required)
View Item |