Analisis Efisiensi Usahatani Tebu Komoditas Tebu (Saccharum Officinarum L.) Di Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang

Zahro, Faizatul and Dr. Fahriyah,, S.P., M.Si, and Novil Dedy Andriatmoko,, S.P., M.P., M.BA (2023) Analisis Efisiensi Usahatani Tebu Komoditas Tebu (Saccharum Officinarum L.) Di Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Gula merupakan sektor strategis nasional yang memiliki peran penting untuk memenuhi kebutuhan makanan bagi masyarakat. Ketersediaan gula sangat penting untuk menunjang kebutuhan makanan, hal ini dilihat dari banyaknya industri makanan yang menggunakan gula sebagai bahan baku utama dan digunakan sebagai campuran produk industri makanan. Selain itu masyarakat menggunakan gula sebagai sumber kalori yang relatif lebih murah. Gula merupakan salah satu komoditas yang kebutuhannya terus meningkat seiring dengan berjalannya waktu dan meningkatnya jumlah penduduk. Dengan meningkatnya konsumsi gula di Indonesia dari tahun ke tahun memberikan peluang yang cukup luas bagi peningkatan kapasitas produksi pabrik gula. Namun terjadinya peningkatan konsumsi gula ini tidak diiringi dengan peningkatan produksi tebu sebagai bahan baku pembuat gula. Pada tahun 2022 produksi gula nasional sebesar 2,6 juta ton sementara kebutuhan gula pada tahun 2022 sebesar 7,9 juta. Kegiatan usahatani tidak lepas dari adanya penggunaan input produksi seperti lahan, bibit, pupuk, dan tenaga kerja. Apabila input yang digunakan dalam kegiatan usahatani kurang tepat maka akan mempengaruhi biaya produksi. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis tingkat efisiensi teknis, alokatif dan biaya pada usahatani tebu di Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang. Lokasi penelitian ini ditentukan secara sengaja (purposive). Lokasi penelitian merupakan salah satu sentra penghasil komoditas tebu di wilayah Jawa Timur. Penelitian ini dilakukan di Desa Sudimoro, Kasri dan Pringu, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang. Kecamatan Bululawang merupakan salah satu lokasi kecamatan yang berdekatan dengan PG. Krebet dan PG. Kebon Agung. Sebagian besar petani yang ada di Kecamatan Bululawang melakukan usahatani tebu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kecamatan Bululawang memiliki luas tanam 2.089 ha, dengan produksi tebu 19.330 ton pertahunnya dengan tingkat produktivitas tertinggi sebesar 9.253 ton/ha.

English Abstract

Sugar is a national strategic sector that has an important role in meeting the food needs of the community. The availability of sugar is very important to support food needs, this can be seen from the many food industries that use sugar as the main raw material and are used as a mixture of food industry products. In addition, people use sugar as a relatively cheaper source of calories. Sugar is a commodity whose needs continue to increase as time goes by and the population increases. The increasing consumption of sugar in Indonesia from year to year provides ample opportunities for increasing the production capacity of sugar factories. However, the increase in sugar consumption was not accompanied by an increase in sugarcane production as a raw material for making sugar. In 2022 the national sugar production will be 2.6 million tonnes while the demand for sugar in 2022 will be 7.9 million. Farming activities cannot be separated from the use of production inputs such as land, seeds, fertilizers, and labor. If the input used in farming activities is not appropriate, it will affect production costs. The purpose of this study was to analyze the level of technical, allocative and cost efficiency in sugarcane farming in Bululawang District, Malang Regency. The location of this research was determined purposively. The research location is one of the sugarcane producing centers in the East Java region. This research was conducted in the villages of Sudimoro, Kasri and Pringu, Bululawang District, Malang Regency. Bululawang sub-district is one of the sub-district locations adjacent to PG. Krebet and PG. Great Garden. Most of the farmers in Bululawang District carry out sugarcane farming to meet their daily needs. Bululawang District has a planting area of 2,089 ha, with sugarcane production of 19,330 tons per year with the highest productivity level of 9,253 tons/ha.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052304
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Unnamed user with username chikyta
Date Deposited: 15 Jan 2024 04:32
Last Modified: 15 Jan 2024 04:32
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/210048
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Faizatul Zahro.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item