Pengaruh Rhizobium dan Pupuk N terhadap Pertumbuhan dan Hasil Edamame (Glycine max L. Merril)

Sulaiman, Hamam and Prof. Dr. Ir. Eko Widaryanto, SU (2023) Pengaruh Rhizobium dan Pupuk N terhadap Pertumbuhan dan Hasil Edamame (Glycine max L. Merril). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kedelai edamame merupakan komoditas terpenting ketiga setelah padi dan jagung. Kedelai merupakan komoditas palawija yang kaya akan protein nabati, protein yang dibutuhkan dalam peningkatan gizi masyarakat karena baik bagi kesehatan dan juga relatif lebih murah. Gaya hidup masyarakat di Kota telah mengalami banyak perubahan, rutinitas yang aktif dan dinamis membuat masyarakat sadar akan pentingnya konsumsi yang masuk ke dalam tubuh. Salah satu sayuran yang dikonsumsi sebagai makan ringan berupa kedelai, dengan jenis edamame. Biofertilisasi bakteri Rhizobium adalah pemberian bakteri simbiotik Rhizobium penambat nitrogen pada tanaman. Dengan pemberian bakteri simbiotik penambat nitrogen diharapkan dapat menambah sumber nitrogen yang murah sehingga membantu mengurangi biaya produksi, mengingat pupuk kimia urea harganya semakin mahal dan penggunaan terus-menerus pupuk kimia tersebut dapat mencemari lingkungan. Nitrogen merupakan unsur yang berpengaruh cepat terhadap pertumbuhan tanaman. Apabila kekurangan unsur N, maka tanaman akan tumbuh kerdil dan pertumbuhan akar terhambat. Penelitian akan dilaksanakan Kebun Percobaan Fakultas Pertanian, Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur pada September sampai Oktober 2020. Metode yang digunakan ialah Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan faktor kombinasi Rhizobium Japonicum dan Pupuk N yang terdiri dari 7 perlakuan yaitu R0: Kontrol, R1: Rhizobium Japonicum, N0 (kontrol), N50 (50 kg ha-1 ), N100 (100 kg ha-1 ), N150(150 kg ha -1 ) dan N200 (200 kg ha-1 ). Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah polybag 30 cm x 30 cm, alat tulis, meteran, timbangan analitik, papan label atau alphaboard, penggaris, jangka sorong, sekop, cangkul, kamera dan ember. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu benih edamame, Rhizobium japanicum, pupuk N, tanah dan air. Variabel pengamatan merupakan panjang tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, luas daun, jumlah polong, bobot segar polong, jumlah biji, berat biji per tanaman dan berat 100 biji, berat kering total tanaman, bobot segar tanaman, bobot kering akar dan jumlah bintil akar. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan Analisis Ragam (ANOVA) dengan taraf 5% bertujuan untuk mengetahui nyata atau tidak nyata pengaruh dari perlakuan dalam penelitian ini. Apabila berbeda nyata, maka dilanjutkan dengan uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNT) pada taraf 5% untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan. Berdasarkan hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tanaman edamame dengan penggunaan inokulasi Rhizobium memiliki pertumbuhan yang lebih baik dengan dibandingkan dengan tanaman yang tanpa inokulasi, namun tidak memiliki respon yang nyata terhadap jumlah cabang dan luas daun pada 14 hst. Sedangkan selama pengamatan pertumbuhan perlakuan N150 dan N200 memberikan respon yang nyata tetapi tidak memberikan respon yang nyata pada umur 14 hst sampai 28 hst dalam pengematan luas daun, jumlah cabang dan jumlah daun. Rerata produktivitas tanaman edamame dengan perlakuan Rhizobium memiliki hasil yang lebih tinggi dari pada tanaman edamame tanpa perlakuan Rhizobium. Pada pengamatan hasil menujukan bahwa adanya interaksi antara perlakuan Rhizobium dengan perlakuan pupuk N. Perlakuan Rhizobium dengan perlakuan N150 dan N200 memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan tanpa Rhizobium dan perlakuan pupuk N lainnya.

Other obstract

Edamame soybeatn are the third most important commodity after rice and corn. Soybean is a secondary commodity that is rich in vegetable protein, a protein needed to improve community nutrition because it is good for health and is also relatively cheaper. The lifestyle of people in the city has undergone many changes, active and dynamic routines make people aware of the importance of cotnumption that enters the body. One of the vegetables that is cotnumed as a light meal is soybeatn, with a type of edamame. Biofertilization of Rhizobium bacteria is the application of nitrogen-fixing Rhizobium symbiotic bacteria to plants. With the provision of nitrogen-fixing symbiotic bacteria, it is hoped that it can add a cheap nitrogen source to help reduce production costs, given that urea chemical fertilizers are increasingly expetnive and the continuous use of these chemical fertilizers can pollute the environment. Nitrogen is an element that has a fast effect on plant gowth. If there is a lack of N, the plant will gow stunted and root gowth is stunted. The research will be conducted at the Experimental Garden of the Faculty of Agriculture, Jatimulyo Village, Lowokwaru District, Malang City, East Java from September to October 2020. The method used is a factorial randomized block design with a combination of Rhizobium Japonicum, and Fertilizer N which cotnists of 7 treatments, namely R0 (Control), R1 (Rhizobium Japonicum), N0(control), N50 (50 kg ha-1 ), N100 (100 kg ha-1 ), N150(150 kg ha-1 ) and N200 (200 kg ha-1 ). The tools used in this research are polybags 30 cm x 30 cm, stationery, tape measure, analytical scales, label boards or alphaboard, ruler, calipers, shovels, hoes, cameras and buckets. While the materials used are edamame seeds, Rhizobium japonicum, Fertilizer N, soil and water. The observed variables were plant length, number of leaves, number of branches, leaf area, number of pods, fresh weight of pods, number of seeds, seed weight per plant and 100 seed weight, total plant dry weight, plant fresh weight, root dry weight and number of root nodules. The data obtained from the observation were analyzed using Analysis of Variance (ANOVA) with a level of 5% which aims to determine whether the effect of the treatment in this study is real or not. If it is significantly different, then it is followed by a further test of Least Significant Different (LSD) at the 5% level to find out the difference between treatments. Based on the results of this study it can be concluded that edamame plants with Rhizobium inoculation had better growth compared to plants without inoculation, but had no real response to the number of branches and leaf area at 14 hst. While during the observation of growth the N150 and N200 treatments gave a real response but did not give a real response at the age of 14 to 28 hst in observing leaf area, number of branches and number of leaves. The average productivity of edamame plants with Rhizobium treatment had higher yields than edamame plants without Rhizobium treatment. The results showed that there was an interaction between the Rhizobium treatment and the N fertilizer treatment. The Rhizobium treatment with N150 and N200 treatments had better results than the treatment without Rhizobium and other N fertilizer treatments.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	052304
Divisions:	Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User:	Unnamed user with username ihwan
Date Deposited:	15 Jan 2024 04:29
Last Modified:	15 Jan 2024 04:29
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/210009

Text (DALAM MASA EMBARGO) Hamam S.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (3MB)

Actions (login required)

View Item