Reformulasi Pengaturan Invensi Paten Yang Dibuat Oleh Artificial Intelligence Dan Pemanfaatannya Sebagai Objek Jaminan Fidusia

Dharosca, M. Farid Noor Asyraf and Dr. Reka Dewantara,, S.H., M.H. and Setiawan Wicaksono,, S.H., M.Kn. (2022) Reformulasi Pengaturan Invensi Paten Yang Dibuat Oleh Artificial Intelligence Dan Pemanfaatannya Sebagai Objek Jaminan Fidusia. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pada skripsi ini, Penulis mengangkat tema permasalahan Reformulasi Pengaturan Invensi Paten Yang Dibuat Oleh Artificial Intelligence Dan Pemanfaatannya Sebagai Objek Jaminan Fidusia. Pilihan tema tersebut dilatarbelakangi oleh kehadiran artificial intelligence di tengah masyarakat sudah menjadi hal yang umum terjadi tak terkecuali dalam aspek kekayaan intelektual. Terdapat artificial intelligence yang mampu membuat invensi secara mandiri tanpa arahan atau perintah dari manusia bernama DABUS dan invensi tersebut didaftarkan ke banyak negara. Namun, Apabila melihat hukum yang ada saat ini tentunya menimbulkan permasalahan mengenai status dari invensi paten tersebut dikarenakan belum ada aturan yang mengakomodir mengenai hal tersebut. Tidak hanya permasalahan statusnya, tetapi juga permasalahan dari sisi pemanfaatan invensi paten tersebut kedepannya yang salah satunya sebagai objek jaminan fidusia. Berdasarkan hal tersebut di atas, karya tulis ini mengangkat rumusan masalah: (1) Bagaimana reformulasi pengaturan mengenai status invensi paten yang dibuat oleh artificial intelligence yang berkepastian hukum ? dan (2) Bagaimana pemanfaatan invensi paten yang dibuat oleh artificial intelligence sebagai objek jaminan fidusia berdasarkan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia ? Kemudian dalam penulisan karya tulis ini menggunakan metode yuridis normatif dengan metode pendekatan undang-undang, pendekatan komparatif, pendekatan analisis. Bahan hukum yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis penafsiran ekstensif, gramatikal, dan sistematis. Dari hasil penelitian dengan metode di atas, penulis memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada bahwa, (1) Reformulasi pengaturan mengenai status invensi paten yang dibuat oleh artificial intelligence yang berkepastian hukum dapat dilakukan dengan mereformulasi UU Paten khususnya makna inventor dalam pasal 1 ayat (3) UU Paten agar dapat diperluas sehingga tidak terbatas pada orang atau beberapa orang saja melainkan dapat memasukkan artificial intelligence sebagai inventor dengan syarat tertentu. Aturan mengenai kedudukan artificial intelligence terhadap invensi yang dibuatnya dapat dirumuskan berdasarkan level kemampuan dari artificial intelligence. Apabila pemilik artificial intelligence yang diakui sebagai inventor tunggal terhadap hasil karya artificial intelligence yang dibuat secara mandiri tanpa arahan dari manusia, maka tidak dapat memenuhi ketentuan pasal 1 ayat (3) dan pasal 1 ayat (2) UU Paten yang berlaku saat ini. (2) Pemanfaatan invensi paten yang dibuat oleh artificial intelligence telah memenuhi ketentuan benda berdasarkan UU Jaminan Fidusia karena pada dasarnya hak paten atas invensi yang dibuat oleh artificial intelligence sama seperti hak paten pada umumnya sehingga dapat dijadikan sebagai objek jaminan fidusia. Pemilik artificial intelligence merupakan pihak yang berhak memanfaatkannya sebagai objek jaminan fidusia Pemanfaatan invensi paten tersebut saat ini belum dapat dilakukan meskipun di Indonesia telah mengeluarkan PP Nomor 24 Tahun 2022 yang memuat aturan kekayaan intelektual dapat dijadikan sebagai objek jaminan fidusia. Hal ini dikarenakan belum adanya aturan yang mengatur mengenai kedudukan artificial intelligence sebagai inventor dan reformulasi dalam UU Paten sehingga masih menimbulkan ketidakpastian hukum

English Abstract

In this thesis, the author raises a theme Reformulation Of The Regulation Regarding Patent Invention Made By Artificial Intelligence And Its Use As Fiduciary Security. This topic departs by the presence of artificial intelligence in the community which has become a common thing, not least in the intellectual property aspect. There is artificial intelligence that is able to make inventions individually without directives or orders from humans called DABUS and these inventions are registered in many countries. However, When this condition is linked to existing laws, the status of the patent invention may spark problems due to the absence of regulations accommodating the case. The problems are not only restricted to the status, but also to the use of the invention as the object of fiduciary security in the time to come. Based on the text above, this paper raises the formulation of the problem: (1) How is the regulatory reformulation regarding the status of patent inventions made by artificial intelligence with legal certainty ? and (2) How is the use of patent inventions made by artificial intelligence as objects of fiduciary security based on Law Number 42 of 1999 concerning Fiduciary Security ? Formerly in writing this paper using a normative juridical method with a law approach, a comparative approach, an analytical approach. The legal materials obtained were analyzed using extensive, grammatical, and systematic interpretive analysis. From the results of research with the above method, the authors obtain answers to existing problems that, (1) Reformulation of the regulation regarding the status of patent inventions made by artificial intelligence with legal certainty can be carried out by reformulating the Patent Law, especially the definition of inventor in Article 1 paragraph (3) of the Patent Law can be expanded, so that it is not limited to a person or a few people but can enter artificial intelligence as an inventor with certain conditions. The regulatory provision concerning the status of artificial intelligence in the invention made can be formulated based on the level of capability of artificial intelligence. If the owner of artificial intelligence who is recognized as the sole inventor of the work of artificial intelligence made independently without direction from humans, formerly it cannot fulfill article 1 paragraph (3) and article 1 paragraph (2). (2) The use of patent invention made by artificial intelligence as an object of fiduciary security meets the aspect of an object according to Fiduciary Security Law since the patent right made by artificial intelligence is principally the same as other types of a patent right. This condition allows the patent invention made by artificial intelligence to be used as fiduciary security. The owner of artificial intelligence is the party that has the right to use it as fiduciary security. The use of the patent invention as fiduciary security cannot be applied although Government Regulation Number 24 of 2022 was enforced in Indonesia which contains rules for intellectual property to be used as objects of fiduciary guarantees. This is because there are no regulation governing the status of artificial intelligence as an inventor and no reformulation has been made to the Patent Law. This condition, thus, still leaves legal uncertainty in the case

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052301
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Pitoyo Widhi Atmoko
Date Deposited: 18 Jan 2024 06:34
Last Modified: 18 Jan 2024 06:34
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/209920
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
209920 M. FARID NOOR ASYRAF DHAROSCA.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item