Penetapan Nilai Perolehan Objek Pajak (Npop) Oleh Badan Pendapatan Daerah Dalam Pengenaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan (Bphtb) Jual-Beli (Studi Di Kota Malang)

Regista, Aulia Faza and Dr. Muktiono, S.H., M.Phil and Dr. Supriyadi,, S.H., M.Hum., M.Kn (2023) Penetapan Nilai Perolehan Objek Pajak (Npop) Oleh Badan Pendapatan Daerah Dalam Pengenaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan (Bphtb) Jual-Beli (Studi Di Kota Malang). Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Berfokus pada BPHTB yang timbul karena terjadinya peristiwa jual-beli, merujuk pada pada ketentuan Pasal 46 ayat (2) huruf a Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (selanjutnya disebut sebagai UU HKPPPD) diketahui telah diatur bahwa “Nilai Perolehan Objek Pajak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dalam hal: a. jual beli adalah harga transaksi;”. Sejalan dengan hal tersebut, Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 15 Tahun 2010 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah (Perda BPHTB Kota Malang) turut mengatur hal yang sama yaitu pada ketentuan Pasal 7 ayat (2) huruf a. Oleh karenanya diketahui bahwa ketentuan Pasal 46 ayat (2) huruf a UU HKPPPD juncto Pasal 7 ayat (2) huruf a Perda BPHTB Kota Malang merupakan das sollen dalam pemungutan BPHTB Jual Beli khususnya di Kota Malang. Sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, pembayaran pajak BPHTB adalah sebesar 5 (lima) persen dari harga transaksi setelah dikurangi Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NPOPTKP). Pembayaran pajak BPHTB dalam lapangan sering ditemui adanya kecurangan, yaitu dengan mencamtumkan harga transaksi lebih rendah untuk meminimalkan kewajiban pajak BPHTB. Rumusan permasalahan dalam tesis ini yaitu Apa dasar Bapenda menyimpangi ketentuan Pasal 6 ayat (2) huruf a juncto ketentuan Pasal 7 ayat (2) huruf a juncto Pasal 10 Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 15 Tahun 2010 juncto Peraturan daerah Kota Malang Nomor 4 tahun 2018 tentang BPHTB dalam pemungutan BPHTB di Kota Malang tentang BPHTB dalam pemungutan BPHTB di Kota Malang ? Apa indikator yang digunakan Bapenda dalam menentukan harga transaksi yang wajar pada jual beli tanah dalam pemungutan BPHTB di Kota Malang ? Kemudian metode penelitian yang digunakan dalam penulisan tesis ini adalah penelitian sosio legal atau yuridis empiris. Teori yang di pakai sebagai pisau analisis dalam tesis ini adalah Teori Kepastian Hukum dan Teori Efektivitas Hukum. Dari hasil penelitian dengan metode diatas, penulis memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada berdasarkan hasil wawancara dengan Tim BPHTB Bapenda Kota Malang diketahui bahwa dasar Bapenda Kota Malang menyimpangi pasal 7 ayat (2) juncto Pasal 10 Perda BPHTB Kota Malang adalah untuk mengatasi kesenjangan antara NJOP PBB 2015 di Kota Malang dengan perkembangan kawasan perumahan yang pesat di Kota Malang. Digunakannya harga yang termuat dalam basis data pajak Bapenda adalah sebagai ukuran untuk mengetahui apakah harga transaksi yang dicantumkan adalah harga transaksi yang wajar. Mengingat banyak wajib pajak yang mencantumkan harga transaksi pada Akta Jual Beli dan SSPD BPHTB yang tidak sesuai dengan harga yang sebenarnya terjadi untuk meminimalisir besaran BPHTB terutang.

English Abstract

According to Land and Building Title Acquisition Fee (henceforth referred to as BPHTB) of sale and purchase activities and the provision of Article 46 Paragraph (2) letter a of Law Number 1 of 2022 concerning Financial Relation Between the Central and RegionaL Governments (henceforth referred to as UU HKPPPD), the Acquisition Value of Taxable Object (henceforth referred to as NPOP) is regulated in Paragraph (1), covering the following matters: a. sale and purchase are based on a transactional value. In line with this regulatory provision, the Regional Regulation of Malang City Number 15 of 2010 concerning the BPHTB at a regional level in Malang City also regulates the same matter in Article 7 Paragraph (2) letter a. Therefore, the provision of Article 46 Paragraph (2) letter a of UU HKPPPD in conjunction with Article 7 Paragraph (2) letter a of BPHTB at a regional level of Malang city is deemed to be das sollen in the collection of the BPHTB in sale and purchase activities, especially in Malang city. Complying with the current regulatory provisions, the tax payment in BPHTB is 5% of the transactional value after being deducted by the Acquisition Value of Non-Taxable Object (NPOPTKP). The payment of the BPHTB tax in real life has been made dishonestly, where the transactional value stated is often lower than the real transactional value that must be paid. This is done to minimize the value of the tax of BPHTB that has to be paid. This research aims to investigate, first, the conduct contravening Article 6 Paragraph (2) letter a in conjunction with the provision of Article 7 Paragraph (2) letter a in conjunction with Article 10 of Regional Regulation of Malang City Number 15 of 2010 in conjunction with the Regional Regulation of Malang City Number 4 of 2018 concerning BPHTB over the collection of BPHTB in Malang City, and, second, the indicators referred to by the Regional Revenue Agency in determining the standard transactional value in a land sale and purchase activity in the collection of BPHTB in Malang city. This research employed socio-legal and empirical-juridical methods. The theory used in this research refers to the theory of legal certainty and legal effectiveness. The research results reveal that, according to the interview with the BPHTB team in the Regional Revenue Agency of Malang City, the contravention of Article 7 paragraph (2) in conjunction with Article 10 of Regional Regulation of BPHTB of Malang City is intended to fill the gap between the Sales Value of Taxable Object (NJOP) of Land and Building Tax (PBB) 2015 in Malang City with vast area development in Malang City. The value stated as the basis of tax data in the Regional Revenue Agency should refer to the standard value to ensure that the value set in the transaction is acceptable, considering that taxpayers still state unreal transactional value on the sale and purchase deed, while the unreal value of SSPD BPHTB is intended to minimize the amount of payable BPHTB

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 042301
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Samuri
Date Deposited: 15 Jan 2024 03:09
Last Modified: 15 Jan 2024 03:09
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/209794
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
AULIA FAZA REGISTA.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item