Analisis Semiotik Struktur Tubuh Wayang Suket Puspasarira: Kajian Antropolinguistik

Achmadah Alwiyah,, Sayyidah and DR. Eti Setiawati,, M.Pd., and Millatuz Zakiyah,, S.Pd., M.A., (2021) Analisis Semiotik Struktur Tubuh Wayang Suket Puspasarira: Kajian Antropolinguistik. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

ABSTRAK Sayyidah Achmadah Alwiyah, 185110701111005, Analisis Semiotik Struktur Tubuh Wayang Suket Puspasarira: Kajian Antropolinguistik, Skripsi, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya, Malang, 2021. Wayang suket Puspasarira merupakan wayang suket khas Malang yang digagas oleh budayawan Syamsul Subakri atau Mbah Kardjo. Puspasarira berasal dari kata“puspa” yang berarti “bunga” dan “sarira” yang berarti angka kecil atau boneka (wayang). Wayang Suket Puspasarira memiliki bentuk khas berbahan rumput kering mendong yang masih ada bunganya. Dalam wayang suket Puspasarira ini terdapat keratabasa dalam setiap struktur tubuhnya yang mencerminkan nasihat dan ajaran sebagai Pribadi Jawa. Untuk itu, tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan aspek semiotik struktur tubuh wayang suket Puspasarira dan menggambarkan serta membedah keterkaitan struktur tubuh wayang suket Puspasarira dengan filosofi pribadi Jawa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara dan dokumentasi. Pisau bedah dalam analisis data penelitian ini menggunakan semiotik model Charles Sanders Peirce, dengan pendekatan kajian antropolinguistik. Hasil dari penelitian ini ditemukan sepuluh struktur tubuh wayang suket Puspasarira yaitu: gerono, jonggo, dhodho,weteng, sirah, ritmo, pundhak kiwa, pundhak tengen, lengen, suku. Yang masing-masing memiliki keratabasa dan mengungkap peringai pribadi Jawa yang ideal. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu, dari analisis semiotik struktur tubuh wayang suket Puspasarira dengan menggunakan pendekatan antropolinguistik tergambar dan mendeskripsikan nasihat-nasihat serta ajaran menjadi pribadi Jawa yang ideal nilai yang mengedepankan etika, etiket, menghargai sesama dan Tuhan, di balik kesederhanaan wayang suket Puspasarira mengandung nilai luhur Jawa yang diwujudkan dalam bagian-bagian tubuh Puspasarira.

English Abstract

ABSTRACT Sayyidah Achmadah Alwiyah, 185110701111005, Semiotic Analysis of the Body Structure of the Puspasarira Wayang Suket: Anthropology Study, Thesis, Department of Indonesian Language and Literature Education, Faculty of Cultural Sciences, Brawijaya University, Malang, 2021. Puspasarira's puppet suket is a typical Malang puppet puppet which was initiated by the humanist Syamsul Subakri or Mbah Kardjo. Puspasarira comes from the words "puspa" which means "flower" and "sarira" which means small figures or puppets (puppets). Puppet Suket Puspasarira has a distinctive shape made from dry mendong grass that still has flowers on it. In this Puspasarira wayang suket there is a keratabasa in every body structure that reflects the advice and teachings of a Javanese person. Therefore, the purpose of this study is to describe the semiotic aspects of the Puspasarira wayang suket body structure and describe and dissect the relationship between Puspasarira wayang suket body structure and Javanese personal philosophy. The method used in this research is descriptive qualitative with interview and documentation data collection techniques. The scalpel in this research data analysis uses the semiotic model of Charles Sanders Peirce, with an anthropolinguistic study approach. The results of this study found ten body structures of the Puspasarira wayang suket, namely: gerono, jonggo, dhodho, weteng, sirah, ritmo, pundhak kiwa, pundhak tengen, lengen, tribe. Each of which has its own language and reveals the ideal Javanese personality. The conclusion of this study is, from a semiotic analysis of the body structure of the Puspasarira wayang suket using an anthropolinguistic approach, it is illustrated and describes the advice and teachings of being an ideal Javanese person, values that prioritize ethics, etiquette, respect for others and God, behind the simplicity of the Puspasarira wayang suket contains The noble values of Java are embodied in Puspasarira's body parts.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052312
Uncontrolled Keywords: Wayang Suket, Semiotik, Antopolinguistik,
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: Unnamed user with username saputro
Date Deposited: 15 Jan 2024 02:55
Last Modified: 11 Oct 2024 01:49
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/209764
[thumbnail of Sayyidah Achmadah Alwiyah.pdf] Text
Sayyidah Achmadah Alwiyah.pdf

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item