Santika, Masya Windhriya Yusuf and Insyirah, Purideta Almira Afni (2023) Studi Kapasitas Adsorpsi Methylene Blue Dalam Limbah Cair Tekstil Menggunakan Karbon Aktif Sekam Padi Teraktivasi Natrium Hidroksida. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Limbah cair tekstil telah menjadi perhatian umum dikarenakan adanya kandungan zat warna. Salah satu zat pewarna sintetis yang paling banyak digunakan pada industri tekstil adalah methylene blue. Bagi lingkungan, khususnya bagi perairan, methylene blue dapat mengurangi transmisi sinar matahari ke air, mempengaruhi aktivitas fotosintesis kehidupan air, serta menurunkan keragaman dan estetika biologis perairan. Kandungan methylene blue sebagai limbah pada limbah cair industri diketahui sebesar 20-30 mg/L. Oleh karena itu, Pemerintah melalui Keputusan Menteri Lingkungan Hidup yaitu Kep-51/MENLH/10/1995 mengenai baku mutu limbah cair, telah menetapkan kadar konsentrasi maksimum methylene blue dalam limbah cair industri tekstil adalah sebesar 5-10 mg/L. Berbagai macam metode telah dilakukan untuk mengatasi keberadaan limbah zat warna dalam limbah cair tekstil, salah satunya adalah metode adsorpsi. Adsorpsi telah dianggap sebagai metode yang efektif adsorpsi merupakan mekanisme pemisahan dimana komponen tertentu dari fase fluida tertarik ke permukaan adsorben padat dan membentuk ikatan fisika dan kimia mengakibatkan komponen tertentu dari fase fluida dapat hilang. Proses adsorpsi dipengaruhi oleh banyak hal, seperti konsentrasi awal adsorbat, waktu, dan massa adsorben. Adsorben yang digunakan dalam adsorpsi telah banyak berkembang dan yang saat ini umum digunakan adalah karbon aktif. Karbon aktif dapat dibuat dari limbah pertanian seperti sekam padi karena kandungan memiliki kandungan gugus -OH sehingga dapat menyerap komponen adsorbat. Maka dari itu, peneitian ini dilakukan untuk mengetahui kapasitas adsorpsi methylene blue pada proses adsorpsi menggunakan adsorben berupa karbon aktif sekam padi teraktivasi NaOH. Penelitian ini memiliki beberapa tahapan, yaitu karbonisasi sekam padi, aktivasi karbon dengan NaOH 2M, dan adsorpsi. Proses adsorpsi dilakukan dengan konsentrasi awal methylene blue 30 ppm, waktu adsorpsi 30, 60, 90, 120, dan 150 menit, dan masssa adsorben 0,01, 0,02, 0,04, 0,1, dan 0,2 gram. Kapasitas adsorpsi ditentukan melalui kapasitas isotermal dengan model Langmuir dan Freundlich. Hasil penelitian menunjukka bahwa karbon aktif sekam padi teraktivasi NaOH memiliki luas permukaan sebesar 324,4490 m2/g dan radius pori rata-rata sebesar 3,9244 nm. Proses adsorpsi limbah cair methylene blue menggunakan karbon aktif sekam padi teraktivasi NaOH mencapai waktu kesetimbangan pada menit ke-120 dengan massa adsorben optimal adalah sebesar 0,1 gram. Proses adsorpsi ini menghasilkan persen penyisihan mencapai 98% dengan mengikuti pola isoterm Freundlich dan memiliki kapasitas adsorpsi maksimum mencapai 217,977 mg/g.
English Abstract
Textile effluent has become a common concern due to the presence of dyes. One of the most widely used synthetic dyes in the textile industry is methylene blue. For the environment, especially for waters, methylene blue can reduce the transmission of sunlight to water, affect the photosynthetic activity of aquatic life, and reduce the biological diversity and aesthetics of waters. The content of methylene blue as waste in industrial wastewater is known to be 20-30 mg/L. Therefore, the Government through the Decree of the Minister of Environment, Kep-51/MENLH/10/1995 regarding effluent quality standards, has set the maximum concentration level of methylene blue in textile industry effluent at 5-10 mg/L. Various methods have been carried out to overcome the presence of waste dyes in textile wastewater, one of which is the adsorption method. Adsorption has been considered as an effective method adsorption is a separation mechanism where certain components of the fluid phase are attracted to the surface of a solid adsorbent and form physical and chemical bonds resulting in certain components of the fluid phase can be lost. The adsorption process is influenced by many things, such as the initial concentration of adsorbate, time, and adsorbent mass. Adsorbents used in adsorption have developed a lot and currently commonly used is activated carbon. Activated carbon can be made from agricultural waste such as rice husks because the content has -OH groups so that it can absorb adsorbate components. Therefore, this research was conducted to determine the adsorption capacity of methylene blue in the adsorption process using an adsorbent in the form of NaOH-activated rice husk activated carbon. This research has several stages, namely carbonisation of rice husk, carbon activation with 2M NaOH, and adsorption. The adsorption process was carried out with initial methylene blue 30 ppm, adsorption times of 30, 60, 90, 120, and 150 minutes, and adsorbent masses of 0.01, 0.02, 0.04, 0.1, and 0.2 grams. Adsorption capacity was determined through isothermal capacity with Langmuir and Freundlich models. The results showed that NaOH-activated rice husk activated carbon had a surface area of 324.4490 m2/g and an average pore radius of 3.9244 nm. The adsorption process of methylene blue liquid waste using NaOH-activated rice husk activated carbon reached equilibrium time at the 120th minute with the optimal adsorbent mass of 0.1 gram. This adsorption process resulted in a percent removal of 98% by following the Freundlich isotherm pattern and had a maximum adsorption capacity of 217.977 mg/g.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0523070092 |
Uncontrolled Keywords: | Adsorpsi, karbon aktif, methylene blue, sekam padi |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Kimia |
Depositing User: | agung |
Date Deposited: | 15 Jan 2024 02:51 |
Last Modified: | 15 Jan 2024 02:51 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/209741 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
MASYA WINDHRIYA YUSUF SANTIKA.pdf Restricted to Repository staff only until 31 December 2025. Download (5MB) |
Actions (login required)
View Item |