Atthariq S., Muhammad Iqbal and Defri Yona, S.Pi, M.Sc.stud., D.Sc and Dhira Khurniawan Saputra, S.Kel., M.Sc (2022) Analisis Struktur Komunitas dan Estimasi Stok Karbon Vegetasi Mangrove di Kawasan Pancer Cengkrong Kabupaten Trenggalek Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Mangrove merupakan vegetasi yang unik yang hidup di wilayah pasang surut air laut. Mangrove memiliki fungsi ekonomis maupun ekologis. Fungsi ekonomis dari mangrove berupa pemanfaatannya sebagai bahan pangan, pewarna batik, obat-obatan, bahan bangunan, kayu bakar, dan pemanfaatan sebagai kawasan ekowisata. Pemanfaatan ini perlu dikontrol agar tidak terjadi eksploitasi berlebihan, sehingga perlu diketahui struktur komunitas mangrove di Kawasan Pancer Cengkrong agar dapat diketahui kondisi dari komunitas mangrove. Dalam fungsi ekologis, mangrove bermanfaat sebagai wilayah untuk feeding, nursery, dan spawning dari biota-biota pesisir. Mangrove juga berperan dalam mitigasi dari pemanasan global. Mangrove berperan dalam penyerapan CO2 di atmosfer yang merupakan salah satu gas rumah kaca. Penyerapan CO2 oleh mangrove (sekuestrasi) terjadi dalam proses fotosintesis yaitu mangrove menyerap CO2 dan air (H2O) dan diubah menjadi karbohidrat (C6H12O6) dan O2. Karbon disimpan oleh mangrove dalam bentuk biomassa berupa karbohidrat di batang, akar, daun, dan lain-lain. Kemampuan mangrove untuk menyerap karbon, diperlukan pengukuran estimasi stok karbon untuk mengetahui seberapa besar hutan mangrove di Kawasan Pancer Cengkrong mampu menyerap karbon. Penelitian dilaksanakan selama 10 hari pada tanggal 1-10 Agustus 2021 di Kawasan Pancer Cengkrong, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Penelitian dilaksanakan menggunakan metode non destruktif, yaitu menggunakan persamaan alometrik untuk mengetahui biomassa dan stok karbon dari diameter batang mangrove. Penentuan titik pengambilan data menggunakan stratified sampling, yaitu dengan mengestimasikan daerah yang dianggap heterogen menjadi satu strata. Pengambilan data menggunakan dua transek garis dalam satu stasiun dengan tiga plot dalam satu transek garis. Garis diletakkan tegak lurus dengan garis pantai, sehingga garis ditarik dari perairan ke darat. Hasil dari struktur komunitas didapatkan nilai kerapatan seluruh stasiun diatas 1500 ind/ha dan menurut KEPMEN LH No. 201 Tahun 2004 termasuk sangat padat, dan vegetasi dengan dengan kerapatan tertinggi dimiliki oleh Ceriops decandra. Dominansi atau penutupan tertinggi dimiliki oleh Sonneratia alba. Indeks nilai penting tertinggi pada stasiun 1 dan 2 dimiliki oleh Ceriops decandra, dan pada stasiun 3 dan 4 meskipun INP tertinggi dimiliki oleh Aegiceras corniculatum, tetapi spesies Ceriops decandra juga memiliki INP yang relatif tinggi. Ceriops decandra mendapat indeks nilai penting tertinggi di wilayah ini karena merupakan vegetasi penanaman di wilayah ini. Indeks keanekaragaman didapatkan tingkat keanekaragaman rendah dan tekanan ekologi tinggi. Hasil dari indeks keseragaman didapatkan nilai keseragaman sedang menuju tinggi. Indeks dominansi didapatkan rendah, yaitu tidak ada spesies yang mendominasi di wilayah penelitian. Hasil dari biomassa dan estimasi stok karbon didapatkan dari total AGB dan BGB dari tiap stasiun. Total dari biomassa dan estimasi stok karbon berturut-turut turut 286,7 ton/ha dan 134,75 ton/ha.
English Abstract
Mangroves are unique vegetation that lives in the tidal regions of seawater. Mangroves have both economic and ecological functions. The economic function of mangroves is in the form of its use as foodstuffs, batik dyes, medicines, building materials, firewood, and utilization as an ecotourism area. This utilization needs to be controlled so that there is no overexploitation, so it’s necessary to know the structure of mangrove communities in the Pancer Cengkrong Area so that the conditions of the mangrove community can be known. In ecological functions, mangroves are useful for feeding, nursery, and spawning ground of coastal biota. Mangroves also play role in mitigating global warming. Mangroves play a role in the absorption of CO2 in the atmosphere which is one of the greenhouse gases. The absorption of CO2 by mangroves (sequestration) occurs in the process of photosynthesis. Mangroves absorb CO2 and water (H2O) and converted into carbohydrates (C6H12O6) and O2. Carbon is stored in mangroves in biomass in the form of carbohydrates in stems, roots, leaves, and others. By the ability of mangroves to absorb carbon, it’s required to estimated carbon stocks to find out how much mangrove forests in the Pancer Cengkrong Area able to absorb carbon. The research was carried out for 10 days on 1-10 August 2021 in Pancer Cengkrong Area, Trenggalek Regency, East Java. The research using a non-destructive method, which uses allometric equations to estimate biomass and carbon stocks from the diameter of mangrove stems. Determination sampling points using stratified sampling, namely by estimating areas that are considered heterogeneous into one stratum. Data sampling uses two line transects in one station with three plots in one line transect. The line is laid perpendicular to the coastline, so that the line is laid from the water to land. The result of the analysis community structure obtained mangrove density of all stations above 1500 ind/ha and according to KEPMEN LH No. 201 of 2004 including very dense, and vegetation with the highest density owned by Ceriops decandra. The highest dominance is owned by Sonneratia alba. The highest important value indexes on stations 1 and 2 are owned by Ceriops decandra, and on stations 3 and 4 are owned by Aegiceras corniculatum but Ceriops decandra owned high important value index too. The highest important value index for the whole Pancer Cengkrong region is owned by Ceriops decandra. Ceriops decandra gets the highest important value index in the region because Ceriops decandra are planting vegetation in the site. The diversity index obtained that is have low diversity levels and high ecological pressures. The result of the uniformity index obtained the value of uniformity is heading high. The dominance index is obtained heading to low and can be interpreted as no species that dominate in the research area. The results of biomass and estimated carbon stocks are obtained from the total AGB and BGB of each station. The total biomass and estimated carbon stocks consecutively were 286.7 tons/ha and 134.75 tons/ha.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522080602 |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Ilmu Kelautan |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 15 Jan 2024 02:18 |
Last Modified: | 15 Jan 2024 03:41 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/209704 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Muhammad Iqbal Atthariq S..pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |