BAQIYATUS SHOLIHAH, ZULFATI and Prof. Dr. Ir. Yayuk Yuliati, M.S and Dr. Mofit Jamroni, S.Pt., M.Si (2023) ola Pengelolaan Lembaga Masyarakat Pengelola Sumber Daya Hutan (LMPSDH) Ngudi Waluyo dalam Program Perhutanan Sosial Bersama Perum Perhutani di Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Hutan dunia menutupi 30% dari permukaan bumi dan berfungsi sebagai sumber nilai yang sangat beragam untuk manusia. Adanya beragam sumber daya tersebut mengakibatkan banyaknya permasalahan seperti hutan seperti degradasi lahan, peralihan hutan lindung ke hutan produksi, penjarahan kayu, illegal logging, kebakaran hutan dan konflik dengan Perum Perhutani. Kondisi tersebut dikarenakan banyaknya pihak yang ingin memanfaatkan hasil hutan baik pihak masyarakat sekitar atau luar kawasan hutan. Melihat berbagai fenomena permasalahan yang terjadi pada areal hutan juga dengan tujuan mensejahterakan masyarakat sekitar hutan, menggerakkan pemerintah khususnya yang berwenang dalam pengaturan hutan beserta sumber daya alam untuk menemukan berbagai macam cara agar hutan tetap ada pada fungsinya, salah satunya dengan program Perhutanan Sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: (1) Untuk mengetahui bagaimana pola kemitraan program perhutanan sosial bersama LMPSDH dengan Perum Perhutani yang dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat; (2) Untuk mendeskripsikan kegiatan kemitraan antara LMPSDH Ngudi Waluyo dan Perum Perhutani, 3) Untuk mengetahui penerapan Perhutanan Sosial yang dilakukan di Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun. Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. Metode penelitian dalam penentuan lokasi adalah purposive (sengaja) pada LMPSDH Ngudi Waluyo yang berada di Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun. Penentuan responden menggunakan simple random sampling dengan sampel 75 responden. Metode pengumpulan data melalui kuesioner, dokumentasi, dan observasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif serta analisis skoring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola kemitraan yang dilakukan oleh Lembaga Masyarakat Pengelola Sumber Daya Hutan (LMPSDH) dengan Perum Perhutani merupakan pola inti plasma yang mana Perhutani bertugas sebagai penyedia lahan dengan pembagian rasio keuntungan 80-90% untuk petani dan 10- 20% diserahkan kepada Perum Perhutani selaku mitra. Adapun kegiatan kemitraan yang dilakukan ialah pemberian akses lahan Perhutanan Sosial, ketaatan peraturan, sistem penjualan, dan sistem pembayaran yang berada pada kategori tinggi dengan nilai persentase sebesar 83,73%. Pada penerapan Perhutanan Sosial yang dilakukan di Kecamatan Wungu dianalisis menggunakan berbagai aspek meliputi: aspek lingkungan, aspek sosial, aspek ekonomi, dan aspek kelembagaan. Pada keempat aspek tersebut menduduki kategori tinggi dengan persentase sebesar 77,20%.ix Saran yang penulis berikan untuk menunjang perbaikan bagi penelitian ini dan yang akan datang ialah: 1) LMPSDH Ngudi Waluyo perlu melakukan pembenahan kelembagaan seperti memperjelas fungsi dan tugas kelompok tani, peraturan tertulis mengenai apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan beserta sanksinya, 2) Perlu adanya intensifikasi kegiatan pengelolaan wisata dan pengelolaan hasil bukan kayu untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat melalui program kemitraan, 3) Perlu adanya lembaga pemasaran menunjang akses pasar untuk masyarakat petani hutan agar mendapat kepastian pasar dan mengurangi resiko adanya kerugian panen.
English Abstract
The world's forests cover 30% of the earth's surface and serve as a source of very diverse values for humans. The existence of these various resources has resulted in many problems such as forests such as land degradation, the transition of protected forests to production forests, timber looting, illegal logging, forest fires and conflicts with Perum Perhutani. This condition is due to the large number of parties who want to take advantage of forest products, both from the local community and outside the forest area. Seeing the various phenomena of problems that occur in forest areas with the aim of improving the welfare of the people around the forest, mobilizing the government, especially those in charge of regulating forests and natural resources, to find various ways to keep forests functioning, one of which is the Social Forestry program. The aims of this research are: (1) To find out how the partnership pattern of the social forestry program with LMPSDH and Perum Perhutani can be utilized optimally by the community; (2) To describe the partnership activities between LMPSDH Ngudi Waluyo and Perum Perhutani, 3) To find out the implementation of Social Forestry carried out in Wungu District, Madiun Regency. The research approach used in this study is a quantitative approach. The research method in determining the location was purposive (intentionally) at LMPSDH Ngudi Waluyo in Wungu District, Madiun Regency. Determination of respondents using simple random sampling with a sample of 75 respondents. Methods of data collection through questionnaires, documentation, and observation. Data analysis used is descriptive statistical analysis and scoring analysis. The results showed that the partnership pattern carried out by the Forest Resource Management Community Institute (LMPSDH) with Perum Perhutani was a plasma core pattern in which Perhutani served as land provider with a profit sharing ratio of 80-90% to farmers and 10-20% was handed over to Perum Perhutani as a partner. The partnership activities carried out are the provision of access to Social Forestry land, compliance with regulations, sales systems, and payment systems which are in the high category with a percentage value of 83.73%. The implementation of Social Forestry in Wungu District was analyzed using various aspects including: environmental aspects, social aspects, economic aspects,xi and institutional aspects. These four aspects occupy the high category with a percentage of 77.20%. The suggestions that the author gives to support improvements for this and future research are: 1) LMPSDH Ngudi Waluyo needs to make institutional improvements such as clarifying the functions and duties of farmer groups, written regulations regarding what is permissible and what cannot be done along with the sanctions, 2) It is necessary there is an intensification of tourism management activities and management of non-timber products to increase income and welfare of the community through partnership programs, 3) There is a need for marketing institutions to support market access for forest farming communities in order to obtain market certainty and reduce the risk of crop losses.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052304 |
Uncontrolled Keywords: | management pattern, social forestry, partnership. |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian |
Depositing User: | Annisti Nurul F |
Date Deposited: | 15 Jan 2024 01:42 |
Last Modified: | 15 Jan 2024 01:44 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/209650 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Zulfati Baqiyatus Sholihah.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (1MB) |
Actions (login required)
View Item |