Studi Pemanfaatan Hutan Desa Untuk Usaha Peternakan Di Desa Selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang

Firmansyah, Rafli and Dr. Siti Azizah,, S.Pt., M.Sos., M.Commun (2023) Studi Pemanfaatan Hutan Desa Untuk Usaha Peternakan Di Desa Selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Program perhutanan sosial merupakan salah satu program prioritas Pemerintah Indonesia di bidang kehutanan, dibawah naungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Direktorat Jendral Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL). Perhutanan sosial merupakan sebuah sistem pengelolaan hutan lestari yang dilakukan dalam wilayah hutan negara dan dilaksanakan oleh masyarakat setempat untuk meningkatkan kesejahteraannya, menjaga keseimbangan lingkungan, serta dinamika sosial budaya. Tujuan utama dari program ini yaitu pemberian akses, hak, dan pengelolaan lahan hutan kepada masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah hutan secara legal. Hutan desa merupakan salah satu bentuk skema dari pengelolaan perhutanan sosial yang pengelolaannya dilakukan oleh desa, dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan desa. Dalam pengelolaan hutan desa, masyarakat sekitar diharuskan membentuk kelompok atau lembaga pengelola hutan desa yang bertanggung jawab atas pengelolaan hutan desa tersebut. Lembaga desa biasanya terdiri dari perwakilan masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan hutan desa, dan berkolaborasi dengan pihak pemerintah maupun pihak lain yang berkaitan dengan pengelolaan hutan desa. Penelitian ini dilakukan di Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 minggu mulai tanggal 01 April 2023 – 14 April 2023. Pemilihan tempat tersebut dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan tertentu yang didasarkan pada tujuan penelitian, yakni mengkaji pemanfaatan hutan desa untuk usaha peternakan di Desa Selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif yang diambil dengan wawancara (interview), observasi, dan studi dokumen. Penentuan informan dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode non-probability sampling dengan pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling dan juga snowball sampling. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder, sedangkan uji keabsahan data menggunakan triagulasi sumber dan triagulasi teknik. Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari sumber data, baik yang berasal dari wawancara atau pengamatan yang diperoleh dari lokasi penelitian. Tahapan dalam analisis data menggunakan metode Miles and Huberman dimana tahapan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data, dan juga penarikan kesimpulan. Karakteristik responden yang ikut dalam penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah pdari responden berdasarkan jenis kelamin sebesar 100% laki-laki. Menurut usia frekuensi interval umur tertinggi padi umur 40-50 tahun sejumlah 5 orang. Menurut tingkat pendidikan sebesar 40% tamat pendidikan SD, 40% tamat pendidikan SMA, dan masing-masing 10% tamatan S1 dan juga S2. Menurut pekerjaan didominasi 50% bekerja sebagai petani, 40% perangkat desa, dan 10% seorang pengacara. Menurut tingkat pengalaman beternak 90% responden memiliki pengalaman beternak. Desa Selorejo memiliki potensi sumber daya alam yang luar biasa, seperti lahan yang luas, air yang berlimbah, dan kondisi lingkungann yang mendukung untuk usaha peternakan. Desa Selorejo juga mempunyai sumber daya manusia dari jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin, golongan usia, tingkat pendidikan dan pekerjaan. Sebagian besar masyarakat Desa Selorejo memiliki pengalaman dalam bidang peternakan, terutama ruminansia. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang memiliki potensi sumber daya alam yang luar biasa melimpah, dan juga sumber daya manusia yang sangat mendukung untuk dikembangkannya usaha peternakan. Sumber daya alam utama yang dimiliki adalah luas lahan pertanian yang mencakup 70% dari luas wilayah desa ini serta kawasan hutan desa yang memiliki luasan 1.547,45 ha yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian dan juga peternakan, dengan sistem silvopastura maupun agrosilvopastura dengan ketentuan tidak boleh lebih dari 20% luas kawasan hutan yang ditanami tanaman pakan ternak. Berdasarkan analisis SWOT dapat ditarik kesimpulan bahwa Desa Selorejo memiliki banyak kelebihan serta peluang yang besar untuk memanfaatkan kawasan hutan ini di bidang peternakan. Potensi dan kekuatan yang paling utama dimiliki Desa Selorejo dengan adanya skema hutan desa dari perhutanan sosial ini adalah legalistas hak kelola kawasan hutan, SDA dan SDM mendukung, hubungan antar pemerintah desa maupun lembaga desa yang harmonis dengan masyarakat sekitar, kebutuhan pupuk kandang yang tinggi, dan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat serta mampu menjaga kelestarian hutan. Sedangkan kekurangan dan ancaman yang harus diperbaiki lagi dan harus menjadi fokus utama pembenahan dalam pemanfaatan kawasan hutan untuk peternakan adalah pemberian informasi seputar penyakit ternak dan penanganannya, pemberian informasi pengetahuan tentang ilmu peternakan dan manajemen penanganan ternak, serta pembuatan regulasi yang tepat dan sesuai agar tidak menimbulkan konflik baik dengan pihak internal yaitu masyarakat Desa Selorejo itu sendiri dan juga dengan pihak eksternal yang memiliki kepentingan lain di dalam kawasan hutan seperti dinas pertanian, dinas peternakan dan kesehatan hewan, dinas kehutanan, perusahaan negara maupun swasta, serta dari instansi pendidikan.

English Abstract

The social forestry program is one of the government of Indonesia's priority programs in the forestry sector and village forest one of form in social forestry. This study aims to created a strategy to develop a business in the livestock sector by utilizing the village forest in Selorejo Village. This research was conducted in Selorejo Village, Dau District, Malang Regency from April 1, 2023, to April 14, 2023. This research was carried out used a qualitative approach used a descriptive method taken by interview, observation, and document study. There were 10 informants involved in this study, consisting of expert informants and key informants. The determination of informants in this study was carried out using the non-probability sampling method, with the selection of samples using purposive sampling and also snowball sampling. The stages in data analysis used the Miles and Huberman method, which is data reduction, data presentation, and also concluding. Based on the results of this study, it can be concluded that Selorejo Village has enormous natural resource potential and human resources that are very supportive of the development of livestock businesses. The main natural resources owned are agricultural land, which the village forest area, which has an area of 1,547.45 ha and can be utilized for agricultural and livestock activities with the silvopasture and agrosilvopasture systems. The most potential and strength possessed is the legality of forest area management rights, natural resources and supporting human resources, and able to increase people’s income and maintain forest sustainability. Meanwhile, the weaknesses and threats that must be corrected again and must be the main focus to improvement are the provision of information about livestrock diseases and their handling, infomation on knowledge about husbandry science and management of livestock handling, and also making appropriate regulations so as not to cause conflict.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052305
Uncontrolled Keywords: Animals, Forestry, Livestock, Human Resources, Government
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 15 Jan 2024 01:22
Last Modified: 15 Jan 2024 01:22
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/209646
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Rafli Firmansyah.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item