Puspitasari, Yuliana and Dr. Noer Rahmi Ardiarini, SP., M.Si (2023) Korelasi dan Analisis Jalur pada 10 Galur Harapan Tanaman Kacang Bogor (Vigna subterranea (L.) Verdc.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kacang bogor merupakan tanaman polong-polongan yang berasal dari Afrika. Kacang bogor (Vigna subterrenea (L.) Verdc.) adalah tanaman kacang yang lebih toleran dan mudah beradaptasi di lahan kering dan kurang subur dengan curah hujan yang rendah. Kacang bogor merupakan tanaman yang tidak populer di Indonesia. Nilai gizi pada kacang bogor hampir sama dengan yang terkandung pada kedelai, buncis, dan jenis kacang lainnya sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif diversifikasi pangan. Umur panen dari kacang bogor cukup lama dan memiliki daya hasil yang rendah. Hasil dipengaruhi oleh lingkungan sehingga memiliki heritabilitas yang rendah. Kacang bogor yang dibudidayakan oleh petani saat ini masih berupa galur lokal karena belum ada varietas unggul dari hasil pemuliaan tanaman sehingga hasil panen yang didapat rendah dan tidak dapat diprediksi. Seleksi dapat digunakan sebagai upaya perbaikan daya hasil pada kacang bogor. Oleh karena itu, riset diperlukan untuk mengetahui keterkaitan antar karakter yaitu dengan menggunakan korelasi dan analisis jalur. Apabila diketahui korelasi antar komponen maka seleksi dapat berjalan dengan efektif. Pada korelasi dapat menduga keeratan hubungan antar komponen hasil akan tetapi tidak dapat diketahui pengaruh langsung dan tidak langsung antar karakter. Oleh karena itu, perlu adanya analisis jalur untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung antar karakter serta dapat mengukur pentingnya faktor yang terlibat. Penelitiaan dilaksanakan di Agro Techno Park Universitas Brawijaya yang beralamat di Cupak, Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Malang, Jawa Timur. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan bulan Agustus 2021. Alat yang digunakan saat penelitian antara lain kain abu-abu, cangkul, meteran, tugal, gembor, timbangan digital, penggaris, alat tulis, papan nama, label dan kamera. Bahan yang digunakan pada penelitian antara lain 10 galur harapan kacang bogor, pupuk kandang, pupuk urea, pupuk SP 36, pupuk KCl, furadan 3G, antracol, score, dan ripcord. Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan 3 ulangan. Jumlah tanaman yang diamati sebanyak 10 tanaman tiap petak. Pengamatan yang dilakukan meliputi 14 karakter kuantitatif. Karakter kuantitatif yang diamati antara lain jumlah daun, tinggi tanaman, panjang petiole, panjang internode, jumlah polong per tanaman, berat polong per tanaman, berat biji per tanaman, jumlah biji per tanaman, panjang polong per tanaman, lebar polong, tebal polong, panjang biji, lebar biji, dan tebal biji. Analisis yang digunakan yaitu analisis korelasi, dan analisis jalur yang menghubungkan komponen hasil dengan hasil pada kacang bogor menggunakan aplikasi OPSTAT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada korelasi genotipe terdapat 7 komponen hasil yang berkorelasi positif terhadap hasil antara lain jumlah daun (r = 0,406), panjang internode (r = 0,788), jumlah polong per tanaman (r = 0,539), berat polong per tanaman (r = 0,988), jumlah biji per tanaman (r = 0,448), lebar biji (r = 0,154), tebal biji (r = 0,712). Pada korelasi fenotipe terdapat 7 komponenii hasil yang berkorelasi positif terhadap hasil antara lain jumlah daun (r = 0,050), panjang internode (r = 0,072), jumlah polong per tanaman (r = 0,530), berat polong per tanaman (r = 0,897), jumlah biji per tanaman (r = 0,550), lebar biji (r = 0,070), tebal biji (r = 0,188). Komponen hasil memiliki korelasi dengan hasil baik itu pada korelasi genotipe maupun fenotipe dengan nilai koefisien korelasi positif dan negatif. Nilai koefisien korelasi genotipe lebih besar dibandingkan dengan nilai koefisien korelasi fenotipe. Pada analisis jalur pengaruh langsung terbesar terhadap hasil yaitu panjang polong per tanaman dan jumlah biji per tanaman. Karakter yang berkorelasi positif dan memiliki pengaruh langsung positif terhadap berat biji per tanaman antara lain panjang internode, jumlah polong per tanaman, berat polong per tanaman, jumlah biji per tanaman, lebar biji, dan tebal biji. Karakter-karakter tersebut dapat dijadikan sebagai karakter seleksi genotipe untuk mendapatkan hasil yang tinggi.
English Abstract
Bambara groundnut are legume plants originating from Africa. Bambara groundnut (Vigna subterrenea (L.) Verdc.) is a more tolerant and adaptable bean crop in dry and less fertile land with low rainfall. Bambara groundnut are an unpopular plant in Indonesia. Nutritional value in Bambara groundnut is almost the same as contained in soybeans, common bean, and other types of beans so that it can be used as an alternative to food diversification. The harvest life of bambara groundnut is quite long and has low yield power. Results are influenced by the environment so it has low heritability. Bambara groundnut cultivated by farmers today are still in the form of local strains because there are no superior varieties of crop breeding so that the harvest obtained is low and unpredictable. Selection can be used as an effort to improve the yield power on bambara groundnut. Therefore, research is needed to determine the relationship between characters by using correlation and path analysis. If it is known that correlation between components then selection can run effectively. In correlation can suspect the density of relationships between the results but cannot be known direct and indirect influences between characters. Therefore, it is necessary to analyze the path to know the direct and indirect influences between characters and be able to measure the importance of the factors involved. The research was conducted at Agro Techno Park Brawijaya University which is located in Cupak, Jatikerto, Kromengan District, Malang, East Java. The research was conducted from February to August 2021. Tools used during the study include gray cloth, hoes, meters, tugal, fanfare, digital scales, rulers, stationery, signboards, labels and cameras. Materials used in the study include 10 strains of hope bambara groundnut, manure, urea fertilizer, SP 36 fertilizer, KCl fertilizer, furadan 3G, antracol, score, and ripcord. The research method used is randomized design group (RDG) with 3 repeats. The number of plants observed was 10 plants per plot. The observations included 14 quantitative characters. The quantitative characters observed included number of leaves, plant height, petiole length, internode length, number of pods per plant, pod weight per plant, seed weight per plant, number of seeds per plant, pod length, pod width, pod thickness, seed length, seed width, and seed thickness. The analysis used is correlation analysis, and path analysis that connects yield components with yields in bambara groundnut using the OPSTAT application. The results showed that in genotype correlation there were 7 yield components that were positively correlated with yield, including number of leaves (r = 0.406), internode length (r = 0.788), number of pods per plant (r = 0.539), pod weight per plant (r = 0.988), number of seeds per plant (r = 0.448), seed width (r = 0.154), seed thickness (r = 0.712). In phenotypic correlation, there were 7 yield components that positively correlated with yield, including number of leaves (r = 0.050), internode length (r = 0.072), number of pods per plant (r = 0.530), pod weight per plant (r = 0.897), number of seeds per plant (r = 0.550), seed width (r = 0.070), seed thickness (r = 0.188). The yield component has a correlation with the results of both the genotype and phenotype correlations withiv positive and negative correlation coefficient values. The genotype correlation coefficient value is greater than the phenotype correlation coefficient value. In the path analysis, the biggest direct effect on yield was pod length per plant and number of seeds per plant. Characteristics that are positively correlated and have a positive direct effect on seed weight per plant include internode length, number of pods per plant, pod weight per plant, number of seeds per plant, seed width, and seed thickness. These characters can be used as genotype selection characters to get high yields.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | 052304 |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
| Depositing User: | Annisti Nurul F |
| Date Deposited: | 15 Jan 2024 01:05 |
| Last Modified: | 15 Jan 2024 01:05 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/209601 |
![[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
yuliana puspitasari.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2023. Download (2MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |