Laju Dekomposisi Seresah dan Kerapatan Cacing Tanah di Lahan Agroforestri Kopi.

Nurfadilah, Nurfadilah and Prof. Ir. Kurniatun Hairiah,, Ph.D. (2023) Laju Dekomposisi Seresah dan Kerapatan Cacing Tanah di Lahan Agroforestri Kopi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Peran penting agroforestri dalam menjaga kualitas tanah adalah melalui masukan seresah gugur dan dari akar mati di dalam tanah. Upaya dalam menjaga kualitas tanah adalah dengan mempertahankan lapisan seresah di permukaan tanah (standing litter). Seresah tersebut menjadi sumber energi bagi organisme tanah melalui proses dekomposisi, dimana seresah akan menjadi partikel berukuran lebih kecil dengan substansi yang lebih sederhana. Kesuburan tanah sangat bergantung pada keanekaragaman dan aktivitas organisme tanah yang sebagian besar ditentukan oleh cacing tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi laju dekomposisi berbagai kualitas masukan seresah dan tingkat kerapatan cacing tanah dalam sistem agroforestri kopi. Percobaan lapangan dilakukan pada bulan Juli sampai Desember 2022 di Desa Tulungrejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Terdapat enam jenis seresah dengan kualitas berbeda yang diuji: seresah daun Kopi (K), Pinus (P), Durian (D), Sayuran (S), Pinus + Kopi (PK) dan Durian + Kopi (DK) yang diletakkan secara acak di tiga lahan yang berbeda, yaitu Lahan Agroforestri Multistrata (AFM), Agroforestri Sederhana (AFS) dan Lahan Monokultur (LMO). Pengukuran laju dekomposisi seresah adalah menggunakan pendekatan kehilangan seresah dari litter bag (ukuran 1x1 m) per waktu pengamatan. Ukuran lubang litter bag = 0,5 mm, yang memungkinkan akses dari cacing tanah. Pengukuran laju dekomposisi dan populasi cacing tanah dilakukan pada minggu ke-4, 8, 12 dan 16 MSA, dengan 4 kali ulangan. Parameter lain yang diamati berupa karakteristik kimia seresah (C-Organik, N Total, lignin, dan polifenol), karakteristik tanah (tekstur, BI, BJ, pH, C-Organik, dan N Total) serta iklim mikro (suhu udara dan suhu di permukaan tanah) di masing-masing penggunaan lahan. Hasil yang didapatkan laju dekomposisi seresah di lahan terbuka (LMO) lebih cepat bila dibandingkan di lahan tertutup (AFM dan AFS), seresah sayuran paling cepat terdekomposisi dengan rata-rata k value = 0,23 dan t50 = 3 minggu, sedangkang seresah pinus menunjukan paling lambat dengan rata-rata k value = 0,03 dan t50 = 25 minggu. Populasi cacing tanah lebih tinggi 46% di lahan AFS dengan masukan seresah lebih banyak dibandingkan di LMO dan populasi cacing tanah pada minggu ke-4 sampai 16 lebih tinggi di bawah litter bag berisi seresah sayuran, seresah sayuran termasuk seresah berkualitas tinggi dengan kadar lignin 9%, akan tetapi populasi cacing tanah pada minggu ke-4 sampai 12 di bawah litter bag berisi seresah kopi dan durian maupun kombinasi keduanya juga tinggi. Secara teknis campuran kedua seresah tersebut lebih menguntungkan karena selain menjadi sumber pakan cacing tanah, juga bermanfaat menutup permukaan tanah lebih lama dan menjaga kelembaban tanah.

English Abstract

One of the important roles of agroforestry in maintaining soil quality is the input of The important role of agroforestry in maintaining soil quality is through the input of fallen litter and from dead roots in the soil. The effort to maintain soil quality is to maintain a layer of litter on the surface of the soil (standing litter). The litter becomes a source of energy for soil organisms through the decomposition process, where the litter will become smaller particles with simpler substances. Soil fertility is very dependent on the diversity and activity of soil organisms which are largely determined by earthworms. The purpose of this study was to evaluate the decomposition rate of various litter input qualities and earthworm densities in coffee agroforestry systems The field experiment was conducted from July to December 2022 in Tulungrejo Village, Ngantang District, Malang Regency, East Java. There were six types of litter with different qualities tested: Coffee leaf litter (K), Pine (P), Durian (D), Vegetables (S), Pine + Coffee (PK) and Durian + Coffee (DK) which were placed randomly on the three different lands, namely Multistrata Agroforestry Land (AFM), Simple Agroforestry (AFS) and Monoculture Land (LMO). The measurement of litter decomposition rate is using the approach of litter loss from litter bags (size 1 x 1 m2) per observation time. The size of the litter bag hole = 0.5 mm, which allows access from earthworms. Measurements of decomposition rates and earthworm populations were carried out at weeks 4, 8, 12 and 16 MSA, with 4 replications. Other parameters observed were litter chemical characteristics (COrganic, Total N, lignin, and polyphenols), soil characteristics (texture, BI, BJ, pH, C-Organic, and Total N) and microclimate (air temperature and ambient temperature). ground surface) in each land use. The results showed that the decomposition rate of litter in open land (LMO) was faster than in closed land (AFM and AFS), vegetable litter decomposed the fastest with an average k value = 0.23 and t50 = 3 weeks, while pine litter showed the slowest with k value = 0.03 and an average of t50 = 25 weeks. The earthworm population was 46% higher in AFS land with more litter input than in LMO and earthworm population at 4 to 16 weeks was higher under a litter bag filled with vegetable litter, vegetable litter was a high quality litter with 9% lignin content, but the earthworm population at 4 to 12 weeks under a litter bag filled with coffee and durian litter and a combination of the two is also high. Technically, the mixture of the two litters is more profitable because apart from being a food source for earthworms, it is also useful to cover the soil surface longer and maintain soil moisture.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	052304
Divisions:	Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah
Depositing User:	Unnamed user with username ismiatun
Date Deposited:	12 Jan 2024 08:40
Last Modified:	12 Jan 2024 08:40
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/209560

Text (DALAM MASA EMBARGO) NURFADILAH.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (4MB)

Actions (login required)

View Item