Pengaruh Perbedaan Metode Penangkaran Lebah Ratu Terhadap Panjang Thorax, Abdomen, Dan Sayap Depan Lebah Ratu (Apis mellifera)

Setyo, Roby and Prof. Dr. Ir Mochammad Junus, MS. (2023) Pengaruh Perbedaan Metode Penangkaran Lebah Ratu Terhadap Panjang Thorax, Abdomen, Dan Sayap Depan Lebah Ratu (Apis mellifera). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Metode penangkaran lebah ratu Apis mellifera dapat menggunakan metode tanpa pencangkokan atau queenless dan pencangkokan atau grafting. Pembentukan lebah ratu tanpa pencangkokan atau queenless terjadi ketika dalam koloni lebah tidak memiliki lebah ratu sehingga lebah pekerja akan memulai pemeliharaan larva untuk dijadikan lebah ratu dadakan (queen bee emergency) kurang dari 2 hari. Lebah pekerja mengkoordinasikan proses pembentukan lebah ratu baru atau requeening dengan bangunan jumlah sel yang berbeda dan konstruksi yang berbeda dari berbagai umur telur lebah madu atau brood. Metode penangkaran lebah ratu dengan pencangkokan atau grafting adalah perpindahan larva dari sel lebah pekerja menuju mangkok lebah ratu atau queen cup. Larva yang berada dalam mangkok lebah ratu atau queen cup dirawat oleh lebah pekerja dengan diberikan royal jelly sehingga akan berkembang menjadi calon lebah ratu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode penangkaran lebah ratu terhadap panjang thorax, abdomen, dan sayap depan lebah ratu (Apis mellifera). Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai informasi tentang metode penangkaran lebah ratu yang sesuai agar menghasilkan lebah ratu yang memiliki performa baik dari panjang thorax, abdomen, dan sayap depan lebah ratu. Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan yaitu pada bulan November 2022 hingga Februari 2023. Materi penelitian ini menggunakan 16 sel lebah ratu dadakan (queen bee emergency) dan 16 mangkok buatan atau queen cup untuk menghasilkan lebah ratu. Jumlah kotak koloni yang dibutuhkan pada penelitian ini sebanyak 16 kotak koloni lebah ukuran 40 x 50 cm dan 1 kotak super (kotak tingkat/cell builder). Lebah ratu Apis mellifera diperoleh dari tanpa pencangkokan (queenless) dan dengan pencangkokan (grafting). Lebah ratu yang berasal dari tanpa pencangkokan (queenless) didapatkan dengan cara dequeening (mematikan dengan sengaja) lebah ratu dalam koloni, sehingga setelah 24 jam dalam koloni akan terbentuk sel ratu dadakan (queen bee emergency queen cell). Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji distrisubsi t student dengan 2 perlakuan. P1 adalah lebah ratu tanpa pencangkokan (queenless) dan P2 adalah lebah ratu dengan pencangkokan (grafting) dan terdiri dari 16 ulangan. Variabel yang diukur adalah panjang thorax, abdomen, dan sayap depan lebah ratu Apis mellifera. Data dianalisis dengan uji t student tidak berpasangan. Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh sangat nyata (P<0,1) terhadap panjang thorax dan abdomen serta pengaruh nyata (P<0,05) terhadap panjang sayap. Nilai Rataan panjang thorax tertinggi pada perlakuan P2 yaitu 4,46 ± 0,18 mm. Nilai Rataan panjang abdomen tertinggi pada perlakuan P2 yaitu 9,59 ± 0,56 mm. Nilai Rataan panjang sayap depan tertinggi pada perlakuan P2 yaitu 10,14 ± 0,26 mm. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa metode penangkaran lebah ratu (Apis mellifera) mempengaruhi panjang throrax, abdomen, dan Sayap lebah ratu. Metode penangkaran terbaik adalah metode grafting. Saran penilitian adalah perlu diperhatikan penggunaan alat dan bahan penelitian agar lebih efisien dan efektif.

English Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of the queen bee (Apis mellifera) breeding method on the length of the thorax, abdomen and wings. This research was conducted from November 2022 to february 2023 at PT. Kembang Joyo Sriwijaya. The research method used the student's t test with 2 treatments and 16 repetition. Tests were carried out using the captive method as a treatment. T1 is queen bee without graft (no queen) and T2 is queen bee with graft (graft). The research observations were length of thorax, abdomen, and wings of the queen bee (Apis mellifera). The highest mean value of thoracic length was at T2 of 4.46 ± 0.18 mm. The highest mean value of abdominal length was at T2 of 9.59 ± 0.56 mm. The highest wing length mean value is at T2 of 10.14 ± 0.26 mm. The results of the research using captive statistical methods had a very significant (P<0.01) effect on the length of the thorax and abdomen and a significant effect (P<0.05) on the length of the wings. The best breeding method is the grafting method.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052305
Uncontrolled Keywords: Apis mellifera, Grafting, Queenless, Queen Bee.
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 12 Jan 2024 07:55
Last Modified: 12 Jan 2024 07:55
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/209420
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
ROBY SETYO.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item