Amal, Yusril, Satriyo, Ihlasul. and Maulfi Syaiful Rizal. (2023) makna simbolik dalam tradisi toron tana di desa bataan kecamatan tenggarang kabupaten bondowoso. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian ini disusun dengan ketertarikan penulis untuk mengetahui makna simbolik dalam pelaksanaan tradisi toron tana di Desa Bataan Kecamatan Tenggarang Kabupaten Bondowoso. Tradisi toron tana ini masih dijalankan dan dipertahankan oleh masyarakat di Desa Bataan sampai saat ini. Tradisi ini merupakan warisan nenek moyang masyarakat Desa Bataan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, subjek penelitian ini adalah penduduk asli setempat Desa Bataan Kecamatan Tenggarang Kabupaten Bondowoso. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau penarikan simpulan. Hasil penelitian ditemukan pemahaman masyarakat Desa Bataan Kecamatan Tenggarang tentang tradisi toron tana ini merupakan suatu adat upacara yang harus dilakukan oleh masyarakat setempat yang diniatkan untuk mensyukuri atas nikmat yang diberikan oleh Allah yaitu berupa anak yang dilahirkan dengan selamat, sehat sampai pada fase anak mulai belajar untuk berjalan. Adapun makna simbol - simbol yang digunakan dalam Tradisi Toron Tana yaitu menapaki jadah, menginjak tanah, memasuki kurungan ayam, dan pemilihan benda - benda yang disediakan didalam kurungan ayam. Makna tradisi Toron Tana mempunyai makna pembentukan karakter anak dan nilai positif untuk kebaikan anak dari orang tua dalam meraih cita - cita, memiliki jiwa sosial dan mengajarkan anak tentang rasa syukur kepada Tuhan.
English Abstract
This research was prepared with the author's interest in knowing the symbolic meaning in the implementation of the toron tana tradition in Bataan Village, Tenggarang District, Bondowoso Regency. The toron tana tradition is still carried out and maintained by the people of Bataan Village to this day. This tradition is inherited from the ancestors of the Bataan Village community. This research is a type of field research using a qualitative approach, the subjects of this research are the local natives of Bataan Village, Tenggarang District, Bondowoso Regency. Methods of data collection is done by observation, interviews and documentation. Data analysis used is data reduction, data presentation, and verification or drawing conclusions. The results of the study found that the understanding of the people of Bataan Village, Tenggarang District about the toron tana tradition is a ceremonial custom that must be carried out by the local community which is intended to be grateful for the blessings given by God, namely in the form of children who are born safely, healthy until the phase when children begin to learn to walk. The meanings of the symbols used in the Toron Tana Tradition are stepping on jadah, stepping on the ground, entering the chicken coop, and selecting the objects provided in the chicken coop. The meaning of the Toron Tana tradition has the meaning of forming children's character and a positive value for the good of children from parents in achieving goals, having a social spirit and teaching children about gratitude to God.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052312 |
Uncontrolled Keywords: | Makna Simbolik; Tradisi; Toron Tana |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia |
Depositing User: | maria |
Date Deposited: | 12 Jan 2024 07:28 |
Last Modified: | 12 Jan 2024 07:28 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/209319 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Yusril Satriyo Ihlasul Amal.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (9MB) |
Actions (login required)
View Item |