Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Usahatani Padi Pada Pertanian Perkotaan (Kasus Pertanian Perkotaan di Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang)

Pradana, Bramantyo Zola and Prof. Dr. Ir. Keppi Sukesi, MS. and Dr. Setiyo Yuli Handono, SP., MP., MBA. (2023) Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Usahatani Padi Pada Pertanian Perkotaan (Kasus Pertanian Perkotaan di Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Peningkatan produksi beras tidak seimbang dengan peningkatan populasi manusia akibat berkurangnya lahan yang disebabkan oleh konversi lahan menjadi pemukiman. Luas panen padi di Indonesia menurun setiap tahunnya dari 2018 – 2021 dengan total penurunan luas panen padi 966.133,22 Ha (BPS, 2021). Salah satu faktor terjadinya alih fungsi lahan pertanian di daerah perkotaan adalah faktor pertambahan penduduk kota yang haus akan permintaan lahan untuk pemukiman. Sesuai dengan karakteristik pertanian perkotaan dimana lahan memiliki keterbatasan, sebagian petani padi di Kelurahan Pandanwangi menggarap lahan sawah dengan luas kurang dari 1 Ha, sehingga hal tersebuat akan berpengaruh terhadap pendapatan petani karena produksi padi rendah. Tidak hanya luas lahan, status kepemilikan lahan, pupuk subsidi, tenaga kerja, dan domisili petani juga diduga mempengaruhi pendapatan usahatani di Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Oleh karena itu, dilakukanlah penelitian ini dengan tujuan untuk (1) menganalisis pengaruh faktor sosial ekonomi (status kepemilikan lahan, pupuk subsidi, tenaga kerja, luas lahan, dan domisili petani) terhadap pendapatan usahatani padi secara simultan di Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang dan (2) menganalisis pengaruh faktor sosial ekonomi (status kepemilikan lahan, pupuk subsidi, tenaga kerja, luas lahan, dan domisili petani) terhadap pendapatan usahatani padi secara parsial di Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Penelitian dilakukan di Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang dan dilaksanakan selama 6 bulan. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh petani padi di Kelurahan Pandanwangi. Sampel penelitian sebanyak 37 petani padi yang diperoleh dari perhitungan rumus Slovin. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode Simple Random Sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan panduan kuisioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis Regresi Linear Berganda, Uji F, dan Uji T. vii Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan melalui perhitungan Uji F dapat diketahui bahwa nilai f hitung (32,439) > f tabel (2,523) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa secara simultan faktor sosial ekonomi yang meliputi status sepemilikan lahan, pupuk subsidi, tenaga kerja, luas lahan, dan domisili petani berpengaruh penting terhadap pendapatan usahatani padi di Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Sedangkan secara parsial melalui Uji T didapatkan bahwa variabel Status Kepemilikan Lahan (X1) memiliki nilai t hitung sebesar 2,300 > t tabel sebesar 1,696. Variabel Pupuk Subsidi (X2) memiliki nilai t hitung 0,739 < t tabel 1,696. Variabel Tenaga Kerja (X3) memiliki nilai t hitung 5,106 > t tabel 1,696. Variabel Luas Lahan (X4) memiliki nilai t hitung 3,727 > t tabel 1,696. Variabel Domisili Petani (X5) memiliki nilai t hitung 1,135 < t tabel 1,696. Hal ini berarti bahwa faktor sosial ekonomi berupa status kepemilikan lahan, tenaga kerja, dan luas lahan berpengaruh penting terhadap pendapatan. Sedangkan faktor sosial ekonomi berupa pupuk subsidi dan domisili petani tidak berpengaruh penting terhadap pendapatan. Berdasarkan hasil penelitian, untuk meningkatkan pendapatan usahatani padi maka peneliti menyarankan agar petani menggarap lahannya sendiri alih – alih menyewakannya karena pendapatan petani pemilik lebih besar daripada petani penyewa di Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing Kota Malang. Petani bisa menggunakan anjuran kombinasi pupuk pada lokasi penelitian untuk menunjang nutrisi tanaman padi dan tidak hanya bergantung pada pupuk subsidi yang diberikan. Petani bisa menginvestasikan modal untuk alat – alat pertanian seperti mesin traktor, mesin tanam, dan mesim panen untuk menggantikan tenaga kerja. Petani juga bisa menerapkan sistem tanam polikultur seperti sistem mina padi dan tumpangsari untuk memaksimalkan hungsi lahan yang ada dan memaksimalkan produksi per unit luas lahan.

English Abstract

Rice production growth is not balanced with the increasing human population due to the reduction of agricultural land caused by land conversion for settlements. The paddy field area in Indonesia has been decreasing each year from 2018 to 2021, with a total reduction of 966,133.22 hectares (BPS, 2021). One of the factors causing the conversion of agricultural land in urban areas is the increasing urban population's demand for residential land. Considering the characteristics of urban agriculture where land is limited, some rice farmers in Pandanwangi Subdistrict cultivate paddy fields with an area of less than 1 hectare, which results in lower rice production and consequently affects farmers' income. Apart from land area, land ownership status, subsidized fertilizers, labor force, and farmers' domicile are also suspected to influence the agricultural income in Pandanwangi Sub-district, Blimbing District, Malang City. Therefore, this research is conducted with the aim to (1) analyze the influence of socioeconomic factors (land ownership status, subsidized fertilizers, labor force, land area, and farmers' domicile) simultaneously on rice farming income in Pandanwangi Sub-district, Blimbing District, Malang City, and (2) analyze the partial influence of socioeconomic factors (land ownership status, subsidized fertilizers, labor force, land area, and farmers' domicile) on rice farming income in Pandanwangi Sub-district, Blimbing District, Malang City. The research was carried out in Pandanwangi Sub-district, Blimbing District, Malang City, and lasted for 6 months. The population of this study consisted of all rice farmers in Pandanwangi Sub-district. The research sample included 37 rice farmers obtained through Slovin's formula calculation using Simple Random Sampling method. Data were collected through interviews using a questionnaire guide. The data analysis techniques used were Multiple Linear Regression Analysis, F-test, and T-test. The results of this research show that simultaneously, based on the F-test calculation, the calculated F value (32.439) > the tabulated F value (2.523), thus the ix null hypothesis (Ho) is rejected and the alternative hypothesis (Ha) is accepted. This indicates that socioeconomic factors, including land ownership status, subsidized fertilizers, labor force, land area, and farmers' domicile, significantly influence rice farming income in Pandanwangi Sub-district, Blimbing District, Malang City. Meanwhile, through the T-test, it is found that the variable Land Ownership Status (X1) has a calculated t value of 2.300 > the tabulated t value of 1.696. Subsidized Fertilizers (X2) have a calculated t value of 0.739 < the tabulated t value of 1.696. Labor Force (X3) has a calculated t value of 5.106 > the tabulated t value of 1.696. Land Area (X4) has a calculated t value of 3.727 > the tabulated t value of 1.696. Farmers' Domicile (X5) has a calculated t value of 1.135 < the tabulated t value of 1.696. This means that socioeconomic factors such as land ownership status, labor force, and land area have a significant influence on income, whereas subsidized fertilizers and farmers' domicile do not have a significant influence on income. Based on the research findings, to increase rice farming income, researchers suggest that farmers cultivate their own land instead of renting it out, as the income earned is higher than that of tenant farmers in Pandanwangi Sub-district, Blimbing District, Malang City. Farmers can use a recommended combination of fertilizers in the research area to support rice plant nutrition and not solely rely on subsidized fertilizers provided. Farmers can invest in agricultural equipment such as tractors, planting machines, and harvesting machines to replace labor force. Farmers can also implement polyculture planting systems like fish-rice and intercropping to maximize the use of available land and increase production per unit area.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052304
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Unnamed user with email y13w@ub.ac.id
Date Deposited: 12 Jan 2024 07:15
Last Modified: 12 Jan 2024 07:15
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/209272
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Bramantyo Zola Pradana.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item