Pengaruh Penambahan Mikotoksin Binder Berbahan Dasar Kombinasi Nano zeolit dan Glukomanan Dari Tepung Porang (Amorphopallus mulleri blume) dalam Pakan terhadap Organ Dalam Ayam Pedaging

Pratama, Nanda Anugerah and Prof. Dr. Ir. Halim Natsir, S.Pt., MP., IPM., ASEAN Eng. and Yuli Frita Nuningtyas, S.Pt., M.Sc., MP (2023) Pengaruh Penambahan Mikotoksin Binder Berbahan Dasar Kombinasi Nano zeolit dan Glukomanan Dari Tepung Porang (Amorphopallus mulleri blume) dalam Pakan terhadap Organ Dalam Ayam Pedaging. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ayam pedaging merupakan salah satu jenis komoditas ternak yang dapat menghasilkan pangan asal ternak dan nilai ekonomi yang dimiliki cukup potensial. Pakan merupakan aspek pendanaan tertinggi dalam peternakan. Biaya pakan yang harus dikeluarkan dalam produksi ayam pedaging sebanyak 70 – 80% dari total biaya produksi. Pakan merupakan salah satu faktor yang penting untuk perputaran usaha peternakan tersebut, serta memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan ayam yang dipelihara. Bila pakan yang diberikan baik (kualitas maupun kuantitasnya) maka hasilnya juga baik, tetapi bila sebaliknya, maka hasilnya juga buruk. Kualitas pakan yang buruk dapat disebabkan dari berbagai fakor, diantaranya adanya paparan mikotoksin. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas brawijaya untuk proses produksi feed additive yang dimulai pada 8 Agustus 2022 s/d 25 Oktober 2022. Lokasi penelitian secara in vivo berada di Agriranch Farm, Ds. Brak, Leban, Kecamatan Karang Ploso, Kabupaten Malang untuk tahap pemeliharaan pada tanggal 27 September s/d 31 Oktober 2022 dan pengambilan data persentase organ dalam. Materi penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Day Old Chick (DOC) strain Platinum sebanyak 320 ekor kualitas platinum dengan rataan body weight 40,24 ± 2,79 gram dan koefisien keragaman 2,79% dengan lama pemeliharaan 35 hari. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah percobaan lapang dari percobaan tersarang pada Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor perlakuan yang terdiri dari 8 perlakuan dengan 4 ulangan, sehingga didapatkan 32 unit percobaan. Perlakuan yang diberikan selama pemeliharaan yaitu P1L0: pakan basal tanpa penambahan nano zeolit, P1L1: pakan basal + nano zeolit 0,4%, P1L2: pakan basal + nano zeolit 0,8%, P1L3: pakan basal + nano zeolit 1,2%. Selanjutnya P2L0: pakan basal tanpa penambahan kombinasi nano zeolit dan glukomanan, P2L1: pakan basal + kombinasi nano zeolit 0,08% dan glukomanan 0,4%, P2L2: pakan basal + kombinasi nano zeolit 0,08% dan glukomanan 0,8%, P2L3: pakan basal + kombinasi nano zeolit 0,08% dan glukomanan 1,2%. Variabel yang diamati adalah persentase hati, emepdu, limpa, jantung, dan ampela. Data yang diperoleh dianalisis statistik menggunakan analysis of varians (ANOVA) dari percobaan tersarang pada Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor perlakuan. Apabila hasil analisis diperoleh data yang berbeda nyata atau sangat nyata, maka dilanjutkan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan jenis feed additive tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap persentase hati, empedu, limpa, jantung, dan ampela. Perlakuan level penambahan yang tersarang pada jenis feed additive tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap persentase hati, empedu, limpa, jantung, dan ampela. Rata-rata persentase hati tertinggi yang dihasilkan jenis feed additive nano zeolit sebesar 2,36 ± 0,12% pada level 0,4%, sementara rata-rata persentase hati tertinggi yang dihasilkan jenis feed additive kombinasi nano zeolit dan glukomanan sebesar 2,40 ± 0,10% pada level 0,8%. Rata-rata persentase limpa tertinggi yang dihasilkan jenis feed additive nano zeolit sebesar 0,17 ± 0,08% pada level 0,4%, sedangkan rata-rata persentase limpa tertinggi yang dihasilkan jenis feed additive kombinasi nano zeolit dan glukomanan sebesar 0,20 ± 0,11% pada level 1,2%. Rata- rata persentase empedu tertinggi yang dihasilkan jenis feed additive nano zeolit sebesar 0,12 ± 0,07% pada level 0,4%, sedangkan rata-rata persentase empedu tertinggi yang dihasilkan jenis feed additive kombinasi nano zeolit dan glukomanan sebesar 0,10 ± 0,03% pada level 0,8%. Rata-rata persentase jantung tertinggi yang dihasilkan jenis feed additive nano zeolit sebesar 0,63 ± 0,10% pada level 0,4%, sedangkan rata-rata persentase jantung tertinggi yang dihasilkan jenis feed additive kombinasi nano zeolit dan glukomanan sebesar 0,64 ± 0,11% pada level 0,4%. Rata-rata persentase ampela tertinggi yang dihasilkan jenis feed additive nano zeolit sebesar 2,04 ± 0,39% pada level 0%, sementara rata-rata persentase ampela tertinggi yang dihasilkan jenis feed additive kombinasi nano zeolit dan glukomanan sebesar 2,04 ± 0,40% pada level 0%. Level penambahan pakan pola tersarang pada jenis feed additive nano zeolit menunjukkan hasil terbaik untuk persentase hati, limpa, empedu, dan jantung pada level 0,4%, perlakuan level penambahan 0,8% glukomanan menunjukkan hasil yang lebih baik pada persentase organ dalam. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kombinasi nano zeolit dan glukomanan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap presenatse organ dalam ayam pedaging. Penambahan jenis feed additive glukomanan dalam pakan terlihat menunjukkan hasil yang lebih baik terhadap persentase limpa, hati, dan ampela dibandingkan dengan jenis nano zeolit.

English Abstract

The purpouse of this research was to evaluated the effect of addition combinstion nano zeolite and glucomannan as a micotoxyn binder on internal organ precentage. The material used for this research were 320 day old chick strain Platinum, nano zeolite, and glucomannan. The method of this research was in vivo feed trial using Completely Randomized Nested Design with 8 treatment that divided into 2 type of feed additive (P1: nano zeolite and P2: combination of nano zeolite and glucomannan) and 4 levels of treatment (L0: 0%, L1 : 0.4%, L2 : 0.8% andL3 : 1.2%, respectively). Each treatment was replicated 4 time and every replicated consist of 10 bird. The variable measured were liver, spleen, bile, heart, and gizzard percentage. Data was analyzed by Analysis of Variance and Duncan’s Multiple Range Test. The result showed that the different type of feed additive did not give a significant effect (P>0.05) on liver, spleen, bile, heart, and gizzard percentage. Hence, the different level treatment did not give a significant effect (P>0.05) on liver, spleen, bile, heart, and gizzard percentage. Best addition level for nanozeolite is 0.4%, while for the combination of nano zeolite and glucomannan is 0.8%. It was concluded that the combination of nano zeolite and glucomannan gave the best results on liver,spleen, bile, heart, and gizzard percentage.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052305
Uncontrolled Keywords: broiler, mycotoxyn binder, nano zeolite, glucomannan, internal organs
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 12 Jan 2024 07:09
Last Modified: 12 Jan 2024 07:09
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/209267
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
NANDA ANUGERAH PRATAMA.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item