Pengaruh Tingkat Penggunaan Aspergillus oryzae Pada Fermentasi Kulit Ubi Kayu (Manihot utilissima) Terhadap Konsentrasi Nh₃ Dan Nilai Degradasi Secara In Vitro

Rivaldy, Rizka and Prof. Dr.Ir. Siti Chuzaemi, MS., IPU., ASEAN Eng. (2023) Pengaruh Tingkat Penggunaan Aspergillus oryzae Pada Fermentasi Kulit Ubi Kayu (Manihot utilissima) Terhadap Konsentrasi Nh₃ Dan Nilai Degradasi Secara In Vitro. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kulit ubi kayu merupakan limbah dari industri pertanian yang dapat diolah menjadi pakan ternak, baik untuk ruminansia maupun unggas. Kulit ubi kayu merupakan salah satu limbah pertanian yang melimpah dan berpotensi sebagai bahan baku. Limbah kulit ubi kayu mengandung zat gizi antara lain bahan kering 67,79%, protein 4,08%, lemak kasar 4,02%, serat kasar 27,23% dan karbohidrat 29,13%. Fermentasi dapat meningkatkan kandungan gizi pakan ternak. Salah satu mikroorganisme yang dapat digunakan dalam proses fermentasi kulit ubi kayu adalah Aspergillus oryzae. Kulit ubi kayu memiliki kadar sianida yang tinggi dan kandungan nutris yang rendah sehingga perlu dilakukan perlakuan untuk menurunkan kadar sianida dan meningkatkan kandungan nutrisinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan Aspergillus oryzae pada fermentasi kulit ubi kayu (Manihot utilissima) terhadap kandungan NH3 dan tingkat degradasinya. Penelitian dilakukan pada bulan Februari hingga Juli 2022 di Laboratorium Nutrisi dan Nutrisi Ternak Jurusan Peternakan Universitas Brawijaya. Fermentasi kulit ubi kayu dengan kapang Aspergillus oryzae digunakan sebagai bahan penelitian. Metode penelitian adalah metode eksperimen Rancangan Acak Lengkap (RAK) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 kelompok. Perlakuan yang diberikan adalah P0 (kulit ubi kayu + Aspergillus oryzae 0% difermentasi selama 96 jam), P1 (Kulit ubi kayu + Aspergillus oryzae 2% difermentasi selama 96 jam), P3 (Kulit ubi kayu + Aspergillus oryzae 3% difermentasi selama 96 jam), P4 (kulit ubi kayu + Aspergillus oryzae 4% difermentasi selama 96 jam). Besaran yang diamati adalah konsentrasi NH3 dan nilai dekomposisi yang terdiri dari dekomposisi bahan kering dan dekomposisi bahan organik. Data dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dan apabila terdapat perbedaan ditindaklanjuti dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakuan menunjukan bahwa tingkat penggunaan Aspergillus oryzae pada fermentasi ubi kayu memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) pada konsentrasi NH3 dan memberikan pengaruh tidak nyata (P>0,05) pada DBK dan DBO. Rata-tata konsentrasi NH3 dari seluruh perlakuan yang terendah sampai tertinggi adalah P3 (22,91 ± 1,96a), P1 (24,16 ± 2,39ab), P0 (26,36 ± 0,51ab), dan P2 (28,86 ± 1,87c) mM. (P<0,01). Nilai degradasi bahan kering terendah dan tertinggi adalah P0 (53,63 ± 3,75), P1 (58,35 ± 5,95), P2 (58,74 ± 4,36) dan P3 (59,92 ± 4,50) dalam persen (%). P3 mencapai hasil DBK tertinggi dengan 59,92%. nilai degradasi bahan organik dari yang terndah dan tertinggi adalah P0 (77,35 ± 6,06), P1 (78,60 ± 7,63), P2 (81,13 ± 1,60), dan P3 (81,64 ± 1,62) dalam persen (%). Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa penambahan Aspergillus oryzae hingga 3% (P3) menghasilkan fermentasi kulit ubi kayu yang merupakan perlakuan terbaik dengan nilai konsentrasi NH3 sebesar 22,91 mM, dekomposisi bahan kering sebesar 59,92% dan dekomposisi bahan organik sebesar 81,64%. Saran perlu dilakukan penambahan zat-zat lain dalam proses fermentasi seperti urea dan mineral untuk menigkatkan kandungan NH3.

English Abstract

The aims of this research were to determine the effect of the addition of Aspergillus oryzae to cassava peel fermentation on NH3 consentrasion and in vitro degradability and to determine the best treatment for cassava peel fermentation. The materials used in this research were fermented cassava peel using Aspergillus oryzae. The method used was a laboratory experiment with Completely Randomized Block Design (CRBD) using 4 treatments and 3 blocks. The treatments were P0 (fermented cassava peel for 96 hours with 0% Aspergillus oryzae), P1 (fermented cassava peel for 96 hours with 2% Aspergillus oryzae), P2 (fermented cassava peel for 96 hours with 3% Aspergillus oryzae), and P3 (fermented cassava peel for 96 hours with 4% Aspergillus oryzae). The data was analysed by Analysis of Variance (ANOVA). If results showed significantly different, they were continued by Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). The result showed that cassava peel fermentation with Aspergillus oryzae gave a significant difference (P<0.05) on NH3 consentration and gave no significant difference (P>0.05) on degradation. The conclusion of this research was that cassava peel fermentation with 4% Aspergillus oryzae addition was the best result with 22.91 mM NH3 consentration, dry matter degratability of 59.92% and organic matter degratability of 81.64%.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052305
Uncontrolled Keywords: Cassava peel, fermentation, Aspergillus oryzae, NH3 consentration, degradation
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 12 Jan 2024 07:11
Last Modified: 12 Jan 2024 07:11
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/209243
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Rizka Rivaldy.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item