Perilaku Petani dalam Menggunakan Fungisida Bahan Aktif Cymoxanil dalam Mengendalikan Penyakit Hawar Daun Kentang di Desa Tulungrejo, Kota Batu.

Hutagao, Devy Sania and Prof.Dr.Ir. Abdul Latief Abadi,, MS. (2023) Perilaku Petani dalam Menggunakan Fungisida Bahan Aktif Cymoxanil dalam Mengendalikan Penyakit Hawar Daun Kentang di Desa Tulungrejo, Kota Batu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman kentang merupakan salah komoditas tanaman hortikultura. Penurunan produktivitas kentang di Indonesia mengalami penurunan. Salah satu penyebab menurunnya produktivitas kentang adalah serangan penyakit pada tanaman kentang. Penyakit hawar daun kentang (Phytophthora infestans) merupakan salah satu penyakit yang menyerang tanaman kentang. Penyakit hawar daun kentang (P.infestans) dapat dikendalikan dengan menggunakan pestisida. Pengendalian yang dilakukan dalam mengendalikan penyakit hawar daun kentang (P. infestans) adalah dengan menggunakan pestisida kimiawi. Penggunaan pestisida oleh petani secara terus menerus dapat mengakibatkan hawar daun kentang (P. infestans) dapat mengakibatkan adanya indikasi resistensi. Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan fungisida oleh dengan kaitannya terhadap tingkat resistensi bahan aktif Cymoxanil pada pada penyakit hawar daun kentang (P. infestans) di Desa Tulungrejo. Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan September 2022 - Juni 2023 di Desa Tulungrejo, Kota Batu, Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan metode survei, teknik pengambilan sampel wawancara yang dilakukan dengan purposive sampling dan metode Simple Random Sampling sebagai metode pengambilan sampel tanaman. Metode pengambilan data adalah dengan melakukan wawancara petani. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif. Terdapat 3 teknik analisis data yang dilakukan, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang menjukkan bahwa penggunaan bahan aktif sistemik tidak lagi efektif dalam mengendalikan penyakit hawar daun kentang, sehingga perlu menggunakan campuran fungisida dengan bahan aktif kontak untuk dapat mengendalikan penyakit hawar daun kentang. Adapun fungisida yang menurut petani tidak lagi efektif dalam mengendalikan penyakit hawar daun kentang yaitu fungisida dengan bahan aktfi Famoksadon + Okshathiapripolin. Fungisida dengan bahan aktif tersebut merupakan fungisida dengan cara kerja sistemik. Berdasarkan sifat resistensi P.infestans, sifat bahan aktif, serta kondisi serangan penyakit hawar daun di lahan menunjukkan bahwa adanya indikasi resistensi terhadap fungisida berbahan aktif Cymoxanil di Desa Tulungrejo. Hal tersebut juga sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Perez et al , (2009) menyatakan bahwa terjadinya resistensi bahan aktif cymoxanil terhadap patogen P. infestans dikarenakan pengaplikasian secara eksklusif dan seringkali lebih dari 15 kali aplikasi dalam 1 musim.

English Abstract

Potato plants are one of the horticultural crop commodities. The decline in potato productivity in Indonesia has decreased. One of the causes of decreased potato productivity is disease attacks on potato plants. Potato leaf blight (Phytophthora infestans) is a disease that attacks potato plants. Potato leaf blight (P.infestans) can be controlled using pesticides. The control carried out in controlling potato leaf blight (P. infestans) is by using chemical pesticides. The continuous use of pesticides by farmers can result in potato leaf blight (P. infestans) which can lead to indications of resistance. The purpose of this study was to determine the use of fungicide in relation to the level of resistance of the active ingredient Cymoxanil in potato leaf blight (P. infestans) in Tulungrejo Village. This research was conducted from September 2022 - June 2023 in Tulungrejo Village, Batu City, East Java. This study used a survey method, interview sampling techniques were carried out by purposive sampling and the Simple Random Sampling method as a method of taking plant samples. The data collection method is by conducting interviews with farmers. Data analysis used is qualitative analysis. There are 3 data analysis techniques performed, namely data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results of the study showed that the use of systemic active ingredients was no longer effective in controlling potato late blight, so it was necessary to use a mixture of fungicides with contact active ingredients to be able to control potato late blight. As for the fungicide which, according to the farmers, is no longer effective in controlling potato late blight, that is the fungicide with the active ingredients Famoksadon + Okshathiapripolin. The fungicide with the active ingredient is a fungicide with a systemic mode of action. Based on the resistance characteristics of P.infestans, the nature of the active ingredient, and the conditions of late blight attack in the fields, it was indicated that there was an indication of resistance to the fungicide with the active ingredient Cymoxanil in Tulungrejo Village. This is also in accordance with research conducted by Perez et al, (2009) which states that the resistance of the active ingredient cymoxanil to the pathogen P. infestans is due to exclusive application and often more than 15 applications in 1 season.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052304
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with username chikyta
Date Deposited: 12 Jan 2024 06:55
Last Modified: 12 Jan 2024 06:55
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/209234
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Devy Sania Hutagaol.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item