Estimasi Nilai Ripitabilitas Dan Mppa Produksi Susu Dan Calving Interval Sapi Perah Peranakan Friesian Holstein (PFH)

Martani, Rizka Putri and Prof. Dr. Ir. V.M. Ani Nurgiartiningsih, M.Sc. (2023) Estimasi Nilai Ripitabilitas Dan Mppa Produksi Susu Dan Calving Interval Sapi Perah Peranakan Friesian Holstein (PFH). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di KPSP Setia Kawan, Nongkojajar, Kabupaten Pasuruan pada tahun 2022. Tujuan penelitian adalah untuk menduga nilai ripitabilitas dan MPPA (Most Probable Producing Ability) produksi susu dan calving interval. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah 88 ekor sapi perah PFH milik peternak di Desa Gunungsari dan 31 ekor sapi perah PFH yang dipelihara di Sekarsari Farm. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dan observasi langsung di lapang. Variabel yang diamati adalah produksi susu selama 3 periode pengukuran, dimana masing-masing periode terdiri dari 10 hari pertama pemerahan, kedua dan ketiga selama 1 bulan. Data calving interval yang digunakan pada penelitian ini adalah 2 periode pengukuran. Data dianalisis dengan uji t tidak berpasangan untuk membandingkan produksi susu dan calving interval di Desa Gunungsari dan Sekarsari Farm. Nilai ripitabilitas produksi susu diestimasi dengan metode korelasi dalam kelas (intraclass correlation), sedangkan calving interval dengan metode korelasi antar kelas (interclass correlation). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rataan produksi susu sapi perah milik peternak Desa Gunungsari adalah 12,35 ± 2,71 liter/hari, sedangkan sapi perah di Sekarsari Farm sebesar 14,58 ± 4,03 liter/hari. Analisis uji t menyimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan nyata (P>0,05) pada produksi susu tersebut. Nilai rataan calving interval sapi perah di Desa Gunungsari 407,22 ± 74,93 hari berbeda nyata (P<0,05) dibandingkan dengan rataan calving interval sapi perah di Sekarsari Farm 373,42 ± 50,12 hari. Nilai ripitabilitas produksi susu dan calving interval sapi perah milik peternak di Desa Gunungsari adalah 0,93 ± 0,01 dan 0,21 ± 0,14. Nilai ripitabilitas produksi susu dan calving interval sapi perah di Sekarsari Farm adalah 0,96 ± 0,014 dan 0,19 ± 0,29. Rata-rata MPPA produksi susu per-periode dan calving interval sapi perah milik peternak Desa Gunungsari adalah 123,48 liter/periode dan 407,22 hari. Jumlah sapi perah di Desa Gunungsari yang nilai MPPA produksi susunya bernilai positif yaitu 37 ekor (42%) dan yang calving intervalnya bernilai negative adalah sebanyak 23 ekor (51%). Rata-rata nilai MPPA produksi susu per-periode dan calving interval untuk sapi perah di Sekarsari Farm adalah 145,84 liter/periode dan 373,42 hari. Jumlah sapi perah di Sekarsari Farm yang nilai MPPA produksi susunya bernilai positif yaitu sebanyak 12 ekor (39%) dan calving interval nya yang bernilai negatif adalah 6 ekor sapi (50%). Ternak di Desa Gunungsari yang memiliki nilai MPPA produksi susu tertinggi yaitu ternak dengan ID 059/II-AU nilai positif 165,60 liter/periode. Nilai MPPA produksi susu tertinggi di Sekarsari Farm yaitu ternak dengan ID 0-700 yang nilai positifnya mencapai 203,30 liter/periode. Ternak di Desa Gunungsari yang memiliki MPPA calving interval terbaik atau bernilai negatif yaitu ternak dengan ID 199/IV-AT yang memiliki nilai -33,79 hari sedangkan ternak di Sekarsari Farm yang memiliki angka MPPA calving interval terbaik yaitu ternak dengan ID 5744 dengan nilai -19,82 hari. Kesimpulan dari penelitian ini adalah nilai ripitabilitas produksi susu tergolong tinggi dan calving interval tergolong rendah. Produksi susu sapi perah PFH di desa Gunungsari tidak berbeda dengan yang di Sekarsari farm, sedangkan caliving interval di Gunungsari lebih Panjang dibandingkan dnegan yang di Sekarsari farm.

English Abstract

The research was carried out at KPSP Setia Kawan subdistrict Nongkojajar, district Pasuruan on 2022. The purpose of this research was to estimate the repeatability and MPPA (Most Probable Producing Ability) values for milk production (MP) and calving interval (CI). The material used were 88 Indonesian Friesien Holstein dairy cattle owned by a farmer in Gunungsari Village and 31 Indonesian Friesian Holstein dairy cattle that reared at Sekarsari Farm. Sample was taken by purposive sampling. The method used in this research was a case study and direct observation in the field. The repeatability values for milk production and calving interval of dairy cows owned by farmers in Gunungsari Village were 0.930 ± 0.015 and 0.209 ± 0.144, at Sekarsari Farm were 0.960 ± 0.014 and 0.187 ± 0.291. The average of MPPA for MP and CI of dairy cows in Gunungsari Village were 123,48 litres/period and 407.22 days, and there were 37 dairy cows (42%) with a positive MPPA for MP which means they had higher milk production than the population mean and 23 dairy cows (51%) showed shorter calving population than the population mean. The average of MPPA for MP and CI of dairy cows in Sekarsari Farm were 145,84 litres/period and 373.42 days and there were 12 cows (39%) had milk production above the population mean and 6 dairy cows (50%) showed shorter calving interval than the population mean. There is no significant difference between milk production of dairy cows in from Gunungsari Village and Sekarsari Farm. Meanwhile, the calving interval showed a significant difference in which the dairy cows in Sekarsari Farm had shorter calving interval than those in Gunungsari Village. It was concluded that the repeatability for milk production was classified high and calving interval was classified as low.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052305
Uncontrolled Keywords: repeatability, MPPA, milk production, calving interval
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 12 Jan 2024 07:05
Last Modified: 12 Jan 2024 07:05
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/209231
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
RIZKA PUTRI MARTANI.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item