Pengaruh Konsentrasi Etanol dan Solid-Solvent Ratio Ekstraksi Menggunakan Refluks terhadap Kandungan Bioaktif dan Aktivitas Antioksidan Oleoresin Jahe Emprit (Zingiber officinale var. Amarum),

Faddeli, M. Sahril and Salsabila, Nafila Faustina Yulia (2023) Pengaruh Konsentrasi Etanol dan Solid-Solvent Ratio Ekstraksi Menggunakan Refluks terhadap Kandungan Bioaktif dan Aktivitas Antioksidan Oleoresin Jahe Emprit (Zingiber officinale var. Amarum),. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Jahe emprit (Zingiber officinale var. amarum) merupakan salah satu tanaman rempah dengan aroma khas yang sering dimanfaatkan dalam industri makanan maupun obat-obatan. Salah satu olahan jahe yang sering digunakan dalam industri adalah oleoresin jahe karena mempunyai umur simpan lama, tahan terhadap mikroorganisme, serta mudah dan murah dalam proses pengolahannya. Oleoresin jahe terdiri dari volatile oil (minyak atsiri) seperti zingiberena dan linalool serta non-volatile oil seperti resin dan senyawa fenolik (gingerol, shogaol, dan zingeron). Oleoresin dapat bertindak sebagai penangkal radikal bebas karena memiliki aktivitas antioksidan dari keberadaan senyawa fenolik contohnya gingerol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui standar mutu (indeks bias), rendemen, kadar gingerol, kadar total fenolik, dan aktivitas antioksidan dari ekstraksi jahe emprit yang dilakukan dengan metode refluks. Metode refluks dipilih karena membutuhkan waktu dan jumlah pelarut yang sedikit. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jahe emprit dan larutan etanol. Sebelum diekstraksi, jahe emprit mengalami proses pre-treatment yang meliputi pemotongan, pencucian, pengeringan, hingga penggilingan menjadi serbuk. Kemudian, jahe dicampur dengan berbagai konsentrasi etanol (25, 50, 75, dan 96)% serta massa jahe yang divariasikan sehingga adanya rasio antara volume pelarut yang berbeda dengan massa jahe (solid-solvent ratio), yaitu 1:4, 1:5, dan 1:6 (w/v). Ekstraksi dilakukan pada suhu 55 ℃ selama 3 jam yang diaduk dengan kecepatan aduk 450 rpm. Setelah itu, ekstrak jahe dimurnikan dari patinya dengan filtrasi vakum, lalu dari pelarut menggunakan rotary evaporator pada suhu 55 ℃ dengan kecepatan putar 30 rpm. Berdasarkan hasil penelitian ini, oleoresin jahe emprit yang memenuhi standar mutu indeks bias serta memiliki kuantitas (rendemen) dan kualitas (kadar total fenol, kadar gingerol, dan aktivitas antioksidan) terbaik yaitu pada variabel pelarut etanol 96% dan solid-solvent ratio 1:4 (w/v). Dengan nilai indeks bias, rendemen, kadar total fenolik, kadar gingerol, dan aktivitas antioksidan (IC50) berturut-turut sebesar 1.4891 nD, (11,6±0,163) %w/w, (292,41±18,248) mgGAE/g, (55,137±0,256) mg/g, dan (76,2±6,789) ppm.

English Abstract

Emprit ginger (Zingiber officinale var. amarum) is a spice plant with a distinctive aroma that is often used in the food and medicine industries. One of the processed ginger that is often used in industry is ginger oleoresin because it has a long shelf life, resistant to microorganisms, easy and cheap to process. Ginger oleoresin consists of volatile oils (essential oils) such as zingiberene and linalool as well as non-volatile oils such as resins and phenolic compounds (gingerol, shogaol and zingerone). Oleoresin can act as an antidote to free radicals because it has antioxidant activity from the presence of phenolic compounds, for example gingerol. This study aims to determine the yield, quality standards (density and refractive index), gingerol content, total phenol, and antioxidant activity from the extraction of emprit ginger using the reflux method. The reflux method was chosen because it requires time and a small amount of solvent. The materials used in this study were emprit ginger and ethanol solutions. Before being extracted, the emprit ginger undergoes a pre-treatment process which includes cutting, washing, drying, and grinding it into powder. Then, the ginger is mixed with various concentrations of ethanol (25, 50, 75, and 96) % and the mass of the ginger is varied so that there is a ratio between the volume of different solvents and the mass of the ginger (solid-solvent ratio), namely 1:4, 1:5 , and 1:6 (w/v). The extraction was carried out at 55 ℃ for 3 hours with 450 rpm stirring speed. After that, the ginger extract was purified from the starch by vacuum filtration, then from the solvent using a rotary evaporator at 55 ℃ with a rotating speed of 30 rpm. Based on the results of this study, the oleoresin of emprit ginger which met the quality standards of refractive index and had the best quantity (yield) and quality (total phenol content, gingerol content, and antioxidant activity) was in the variable 96% ethanol solvent and solid-solvent ratio 1:4 (w/v). With values of refractive index, yield, total phenolic content, gingerol content, and antioxidant activity (IC50) respectively 1.4891 nD, (11.6 ± 0.163) %w/w, (292.41 ± 18.248) mgGAE/g, (55,137±0,256) mg/g, and (76.2±6.789) ppm.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523070077
Uncontrolled Keywords: etanol, jahe emprit, oleoresin, refluks, solid-solvent ratio
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Kimia
Depositing User: agung
Date Deposited: 12 Jan 2024 06:20
Last Modified: 12 Jan 2024 06:20
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/209112
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
M.SAHRIL FADDELI FT NAFILA FAUSTINA YULIA SALSABILA.pdf
Restricted to Repository staff only until 31 December 2025.

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item