Aktivasi Tradisi Kupatan Sebagai Upaya Pelestarian Budaya Islam di Kabupaten Tulungagung: Kajian Antropolinguistik.

NawangTsany., Kamila and Millatuz Zakiyah, S.Pd., M.A. (2023) Aktivasi Tradisi Kupatan Sebagai Upaya Pelestarian Budaya Islam di Kabupaten Tulungagung: Kajian Antropolinguistik. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pelestarian budaya Islam dilakukan dengan beragam cara, salah satunya yang dikaji pada penelitian ini yakni yang berhubungan dengan tradisi kupatan. Tradisi kupatan merupakan tradisi nenek moyang yang menjadi hasil kolaboratif antara kebudayaan Jawa dengan agama Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran objektif tentang (1) bentuk pelaksanaan, (2) makna simbolik, dan (3) aktivasi tradisi kupatan sebagai upaya pelestarian budaya Jawa. Penelitian ini menggunakan metode deskripti kualitatif dengan pendekatan antropolinguistik. Data penelitian yang didapatkan dari observasi dan wawancara dari subyek penelitian. Pada bagian analisis data, peneliti menggunakan teori dari (Duranti, 2000) dan teori dari (Sibarani, 2004). Hasil penelitian memberikan jawaban dari rumusan masalah yang telah ditentukan. Hasil penelitian tersebut yaitu (1) bentuk pelaksanaan yang dilakukan di pinggir-pinggir jalan salah satu rumah warga dan dilaksanakan setelah melakukan puasa syawalan selama enam hari tanpa adanya kegiatan arak-arakan gunungan kupat serta tanpa menyebarkan undangan (2) makna simbolik yang dikaji ialah makna dari tradisi kupatan itu sendiri dan makna dari hidangan-hidangan yang disajikan saat pelaksanaan tradisi kupatan, dan (3) aktivasi tradisi kupatan berisikan tentang cara masyarakat mengaktifkan pelaksanaan tradisi kupatan dan memberikan cerminan nilai-nilai filosofi yang bermanfaat bagi masyarakat Tulungagung.

English Abstract

The preservation of Islamic culture is carried out in various ways, one of which is examined in this study which is related to the kupatan tradition. The kupatan tradition is an ancestral tradition that is the result of collaboration between Javanese culture and Islam. This research aims to obtain an objective description of (1) the form of implementation, (2) the symbolic meaning, and (3) the activation of the kupatan tradition as an effort to preserve Javanese culture. This research uses qualitative descriptive method with anthropolinguistic approach. Research data obtained from observations and interviews from research subjects. In the data analysis section, researchers used the theory of (Duranti, 2000) and the theory of (Sibarani, 2004). The results of the study provide answers to the formulation of the problems that have been determined. The results of the study are (1) the form of implementation carried out on the roadside of one of the residents' houses and carried out after fasting syawalan for six days without any gunungan kupat parade activities and without distributing invitations (2) the symbolic meaning studied is the meaning of the kupatan tradition itself and the meaning of the dishes served during the implementation of the kupatan tradition, and (3) the activation of the kupatan tradition contains how the community activates the implementation of the kupatan tradition and provides a reflection of philosophical values that are beneficial to the people of Tulungagung.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052312
Uncontrolled Keywords: Aktivasi, Tradisi Kupatan, Budaya Islam, Antropolinguistik
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: maria
Date Deposited: 12 Jan 2024 05:11
Last Modified: 12 Jan 2024 05:11
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/209076
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Kamila Nawangtsany.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item