NUR AZIZAH, WAFIQ and Dr. Tri Wahyu Nugroho, SP., M.Si. and Condro Puspo Nugroho, S.P., M.P. (2023) Analisis Rantai Pasok Dan Efisiensi Saluran Pemasaran Terhadap Pendapatan Petani Bawang Merah (Studi Kasus: Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Rantai pasok bawang merah di berbagai daerah di Indonesia menjadi masalah penting yang harus segera diselesaikan. Karakteristik bawang merah yang sensitif terhadap waktu membutuhkan perencanaan rantai pasok yang efektif dan efisien. Sistem pemasaran menjadi bagian penting dari aktivitas rantai pasok yang dinamis dan kompleks. Untuk memaksilmalkan keuntungan petani diperlukan adanya sistem pemasaran yang efisien. Efisiensi pemasaran didapatkan dari saluran pemasaran yang relatif sederhana, namun pada pemasaran produk pertanian proses pemasaran masih terlalu panjang. Intensifnya peningkatan bawang merah pada waktu tertentu menyebabkan penurunan harga dipasarann yang disebabkan oleh permintaan pasar yang cenderung tetap dalam jangka pendek. Oleh sebab itu tingginya potensi bawang merah perlu diimbangi dengan sistem pemasaran yang baik. Pemilihan saluran pemasaran juga penting untuk dibahas, karena bukan hanya untuk mendukung perbaikan sistem pemasaran namun juga membantu meningkatkan pendaoatan petani. Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain: (1) mengidentifikasi pola aliran rantai pasok bawang merah di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. (2) mengidentifikasi dan mengukur efisiensi saluran pemasaran bawang merah yang terbentuk di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. (3) menganalisis dampak pemilihan saluran pemasaran terhadap pendapatan bagi petani bawang merah di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. Penelitian ini dilakukan pada kecamatan yang menjadi local champion di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur yang meliputi Kecamatan Batumarmar, Pasean, dan Waru. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober – November 2022. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan melakukan wawancara dan observasi secara langsung dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Untuk menjawab tujuan pertama dilakukan dengan mendeskripsikan pola aliran rantai pasok bawang merah. Identifikasi dan pengukuran efisiensi saluran pemasaran dilakukan dengan pendekatan margin pemasaran, share harga yang diterima petani, dan rasio keuntungan atas biaya. Analisis dampak pemilihan saluran pemasaran dilakukan dengan uji beda rata-rata menggunakan alat analisis STATA 17. Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dan t tabel. Hasil penelitian menunjukkan secara umum aliran barang, aliran informasi, dan aliran keuangan pada seluruh saluran pemasaran bawang merah di Kabupataen Pamekasan khususnya Kecamatan Batumarmar, Kecamatan Pasean, dan Kecamatan Waru sudah terintegrasi dengan baik dan terjadi secara dua arah. Terdapat 6 saluran pemasaran bawang merah yang terbentuk dengan saluran terpanjang adalah saluran pemasaran I (Petani – pengumpul desa – pedagang besar Pasar Caringin – pedagang besar Pasar Cikopo – pedagang kecil – pengecer). Sedangkan saluran terpendek adalah saluran pemasaran V (Petani – tengkulak – pengecer) serta saluran pemasaran VI (Petani – tengkulak – pedagang kecil Pasarii Bululawang). Saluran pemasaran II menjadi preferensi utama dikarenakan apabila ditinjau dari distribusi margin pemasaran telah efisien karena terdistribusi secara proporsional dengan nilai margin disetiap lembaga pemasaran <50%. Kemudian apabila ditinjau dari share harga yang diterima petani maka saluran pemasaran II juga memiliki nilai yang tinggi sebesar 83.33% dan berdasarkan rasio keuntungan atas biaya maka saluran pemasaran II juga memiliki nilai yang tinggi sebesar 3.07. Hasil uji independent sample T-Test menunjukkan bahwa nilai signifikansinya adalah 0,0557 (<0,1). Hasil signifikansi yang lebih kecil dari 0,1 diartikan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian maka terbukti ada perbedaan rerata pendapatan petani bawang merah yang menjual hasil panennya melalui pengumpul desa dengan petani yang menjual hasil panennya melalui tengkulak dengan rata-rata selisih perbedaannya sebesar Rp38.500.000,00.
English Abstract
The supply chain of shallots in various regions in Indonesia is an important problem that must be resolved immediately. The time-sensitive characteristics of shallots require effective and efficient supply chain planning. Marketing systems are an important part of dynamic and complex supply chain activities. To maximize farmers' profits, an efficient marketing system is needed. Marketing efficiency is obtained from relatively simple marketing channels, but in marketing agricultural products the marketing process is still too long. The intensive increase in shallots at certain times causes a decrease in market prices caused by market demand that tends to remain in the short term. Therefore, the high potential of shallots needs to be balanced with a good marketing system. The selection of marketing channels is also important to discuss, because it is not only to support the improvement of the marketing system but also to help increase the income of farmers. The objectives of this study include: (1) identifying the flow pattern of the shallot supply chain in Pamekasan Regency, East Java. (2) identify and measure the efficiency of shallot marketing channels formed in Pamekasan Regency, East Java. (3) analyze the impact of marketing channel selection on income for shallot farmers in Pamekasan Regency, East Java. This research was conducted in sub-districts that became local champions in Pamekasan Regency, East Java which included Batumarmar, Pasean, and Waru Districts. This research was conducted in October – November 2022. The method of data collection in this study is to conduct interviews and observations directly using primary data and secondary data. To answer the first goal, it is done by describing the flow pattern of the onion supply chain. Identification and measurement of marketing channel efficiency is carried out with the approach of marketing margins, farmers share, and benefit cost ratio. Analysis of the impact of marketing channel selection was carried out with an average difference test using the STATA 17 analysis tool. Hypothesis testing is performed by comparing the calculated t values and table t. The results showed that in general, the flow of goods, information flow, and financial flow in all shallot marketing channels in Pamekasan District, especially Batumarmar District, Pasean District, and Waru District were well integrated and occurred in two directions. There are 6 shallot marketing channels formed with the longest channel being marketing channel I starting from farmers – village collectors – wholesalers Caringin Market – wholesalers Cikopo Market – small traders – retailers. While the shortest channels are marketing channels V and VI, starting from farmers – middlemen – retailers and farmers – middlemen – small traders of Bululawang Market. Marketing channel II is the main preference because when viewed from the distribution of marketing margins has been efficient because it is distributed proportionally with the margin value in each marketing institution <50%. Then when viewed from the price share received by farmers, marketing channel II also has a high value of 83.33% and based on theiv ratio of profit to cost, marketing channel II also has a high value of 3.07. The results of the independent sample T-Test showed that the significance value was 0.0557 (<0.1). A significance result smaller than 0.1 means that H0 is rejected and H1 is accepted. Thus, it is proven that there is a difference in the average income of onion farmers who sell their crops through village collectors with farmers who sell their crops through middlemen with an average difference of Rp. 38,500,000.00
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052304 |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agribisnis |
Depositing User: | Annisti Nurul F |
Date Deposited: | 12 Jan 2024 07:48 |
Last Modified: | 12 Jan 2024 07:48 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/209060 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Wafiq Nur Azizah.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |