Tingkat Keterkendalian Harga Bahan Pangan Kabupaten Bondowoso Triwulan 1 Tahun 2023

Ulfah Firdaus, Nisrina and Rachman Hartono,, SP., MP. (2023) Tingkat Keterkendalian Harga Bahan Pangan Kabupaten Bondowoso Triwulan 1 Tahun 2023. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pemenuhan kebutuhan sehari-hari adalah dengan adanya sektor pertanian. Hasil dari pertanian merupakan bahan pangan yang dapat diperdagangkan di pasar. Pasar adalah sarana dimana produsen dan konsumen bertemu untuk mencapai tujuan yang seimbang. Pasar menjualkan berbagai mcam kebutuhan khususnya pertanian. Pasarpun terbagi menjadi pasar tradisional dan pasar Modern. Secara umum pasar tradisional dikenal dengan harga yang rendah sehingga banyak masyarakat membeli kebutuhan bahan pangan di pasar tradisional. Harga sendiri memegang peran penting, dimana harga bahan Pokok harus sesuai dengan yang sudah ditetapkan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat keterkendalian harga bahan Pokok yang ada di pasar Kabupaten Bondowoso. Kabupaten Bondowoso merupakan Kabupaten di Jawa Timur yang memiliki sektor pertanian yang bagus. Penelitian ini menganalisis Perkembangan harga harian dan bulanan pada pasar, menentukan nilai fluktuasi, kemudian menganalisis tingkat keterkendalian harga bahan Pokok pada komoditas, pasar, dan Bulan. Komoditas yang digunakan ada 10 yaitu, Kedelai Impor, Cabe Merah, Cabe Rawit, Bawang Merah, Bawang Putih, Daging Ayam Ras, Telur Ayam Ras, Tomat, Wortel, dan Buncis. Data penelitian menggunakan data time series dari Siskaperbapo, dimana Bondowoso memilliki 5 pasar yang digunakan untuk penelitian, yaitu Pasar Maesan, Wonosari, Prajekan, Induk, dan Rata-rata Pasar Bondowoso dalam kurun waktu Bulan Januari-Maret 2023. Metode analisis yang digunakan menggunakan koefisien variasi dengan dibantu skala koefisien yang ditetapkan Indikator kinerja utama. Kemudian untuk tingkat harga menggunakan Harga Acuan Pokok yang ditetapkan oleh Perbadan Nasional No.11 tahun 2022. Hasil Perkembangan harga harian dan bulanan pada penelitian ini didapatkan hasil disetiap komoditas dan pasar selalu mengalami perkembangan harga yang naik dan turun sehingga persentase perubahan harga tertinggi ada pada pasar Maesan dengan nilai persentase perubahan 229,05% untuk komoditas tomat. Kemudian setelah diketahui perkembangan harga harian dan bulanan. Kemudian hasil dari nilai fluktuasi tertinggi adalah tomat dengan nilai fluktuasi 48,46%. Adapun komditas yang tidak banyak mengalami perubahan, yaitu Kedelai Import. Harga kedelai impor di pasar Kabupaten Bondowoso cenderung stabil sehingga tidak banyak mengalami fluktuasi. Hasil analisis fluktuasi harga bulanan menunjukkan kedelai impor sebagai komoditas yang tidak banyak mengalami fluktuasi karena nilai rata-rata fluktuasi di Pasar Bondowoso dari kedelai import adalah 0,83%. Hasil tingkat keterkendalian diukur dari hasil fluktuasi dan tingkat harga yang menggunakan HAP yang ditetapkan. Tingkat keterkendalian harga bahan pokk tertinggi ada pada telur ayam ras. Nilai persentase fluktuasi menunjukkan sebanyak 93,33% harga telur ayam ras fluktuasinya terkendali dan tingkat harga telur ayam ras 100% terkendali karena harga dari telur ayam ras selalu dibawah HAP. Adapun komoditas yang memiliki tingkat keterkendalian yang paling rendah pada komoditas Tomat. Persentase tingkat keterkendalian pada tomat pada persentase fluktuasi sebanyak 53,33% harga tomat di pasar fluktuasinya terkendali. Tetapi pada persetase tingkat harga kedelai import tidak memiliki keterkendalian karena hasil dari persentase tingkat harga 0%. Hal ini karena harga kedelai impor di pasar Bondowoso diatas Harga Acuan Pokok selama kurun waktu Januari hingga Maret. sehingga harga kedelai impor di pasar tidak terkendali.

English Abstract

Fulfillment of daily needs is with the agricultural sector. Agricultural produce is food that can be traded in the market. The market is a means where producers and consumers meet to achieve a balanced goal. The market sells various kinds of needs, especially agriculture. Pasarpun divided into traditional markets and modern markets. In general, traditional markets are known for their low prices, so many people buy their food needs at traditional markets. Price itself plays an important role, where the price of staple materials must be in accordance with what has been set. The purpose of this study is to determine the level of control over the price of staple materials in the market in Bondowoso Regency. Bondowoso Regency is a Regency in East Java which has a good agricultural sector. This study analyzes the development of daily and monthly prices on the market, determines the value of fluctuations, then analyzes the level of control over prices of Staples in commodities, markets, and months. There are 10 commodities used, namely imported soybeans, red chilies, cayenne pepper, shallots, garlic, purebred chicken meat, purebred chicken eggs, tomatoes, carrots and beans. The research data uses time series data from Siskaperbapo, where Bondowoso has 5 markets used for research, namely Maesan, Wonosari, Prajekan, Induk Markets, and the Average Bondowoso Market in the period January-March 2023. The analytical method used uses coefficients variation with the help of the coefficient scale determined by the main performance indicators. Then for the price level use the basic reference price set by the National Agency No. 11 of 2022. The results of daily and monthly price developments in this study showed that each commodity and market always experienced price developments that went up and down so that the highest percentage change in price was in the Maesan market with a percentage change value of 229.05% for the tomato commodity. Then after knowing the development of daily and monthly prices. Then the result of the highest fluctuation value is tomato with a fluctuation value of 48.46%. The commodity that has not experienced much change is Imported Soybeans. Imported Soybean prices in the Bondowoso Regency market tend to be stable so they don't fluctuate much. The results of the analysis of monthly price fluctuations show imported soybeans as a commodity that does not experience much fluctuation because the average value of fluctuations in the Bondowoso market for imported soybeans is 0.83%. The results of the level of controllability are measured from the results of fluctuations and price levels using the determined HAP. The highest level of controllability of staple food prices is in Race Chicken Eggs. The fluctuation percentage value shows that 93.33% of the price of Race Chicken Eggs fluctuations are controlled and the price level of Race Chicken Eggs is 100% under control because the price of Race Chicken Eggs is always below the HAP. The commodity that has the lowest level of control is the Tomato commodity. The percentage level of control in tomatoes at a fluctuation percentage of 53.33%, the price of tomatoes on the market, fluctuations are controlled. But the price level percentage of imported soybeans has no control because the result of the percentage price level is 0%. This is because the price of imported soybeans in the Bondowoso market is above the Basic Reference Price during the period from January to March. so that the price of imported soybeans in the market is out of control.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052304
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Unnamed user with username ismiatun
Date Deposited: 12 Jan 2024 02:37
Last Modified: 12 Jan 2024 02:37
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/208860
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Nisrina Ulfah Firdaus.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item