Analisis Efisiensi Teknis Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Usahatani Tebu Kategori Tanaman Plant Cane dan Ratoon Cane Di Kabupaten Kediri.

Maulidina, Choirun Nisak and Dr. Fahriyah,, SP., M.Si and Deny Meitasari,, SP., M.Sc. (2023) Analisis Efisiensi Teknis Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Usahatani Tebu Kategori Tanaman Plant Cane dan Ratoon Cane Di Kabupaten Kediri. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tebu merupakan salah satu komoditas sub-sektor perkebunan yang setiap tahunnya mengalami peningkatan permintaan akibat dari laju pertumbuhan penduduk. Salah satu wilayah sentra produksi tebu di Jawa Timur adalah Kabupaten Kediri, dengan produktivitas yang dihasilkan sebesar 6,58 ton/ha (BPS Jawa Timur, 2022). Adapun Kecamatan Sentra penghasil tebu Kabupaten Kediri diantaranya Kecamatan Wates, Kandat, dan Ngadiluwih yang memberikan sumbangan produksi sebesar 37,9% bagi Kabupaten Kediri. Namun tercatat bahwa produksi tebu di Kabupaten Kediri mengalami produksi yang fluktuatif selama 5 tahun terakhir yang disertai penurunan produksi sebesar 3,63% di tahun 2018 hingga 2020. Penurunan produksi diduga oleh kurangnya manajemen sejumlah input produksi usahatani tebu serta sistem budidaya ratoon cane yang melebihi batas anjuran ≥ 4 kali. Berdasarkan permasalahan tersebut, tujuan penelitian ini adalah: 1. Menganalisis penggunaan faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap usahatani tebu di Kabupaten Kediri, 2. Menganalisis tingkat efisiensi teknis pada usahatani tebu di Kabupaten Kediri, 3. Menganalisis faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi inefisiensi teknis usahatani tebu di Kabupaten Kediri. Sebanyak 90 responden dipilih sebagai sampel dari keseluruhan populasi. Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh penggunaan input usahatani tebu terhadap efisiensi teknis dan tingkat efisiensi yang dicapai masing-masing petani menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas stochastic frontier metode estimasi MLE dengan bantuan software frontier 4.1. sedangkan untuk metode analisis pada tujuan ketiga menggunakan regresi tobit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Faktor-faktor produksi yang berpengaruh signifikan positif terhadap produksi usahatani tebu plant cane pada taraf kepercayaan 99% yaitu luas lahan, jumlah bibit, jumlah pupuk P, jumlah tenaga kerja, dan jumlah herbisida. Sedangkan jumlah pupuk K berpengaruh negatif terhadap produksi usahatani tebu plant cane. Faktor produksi yang berpengaruh positif terhadap produksi usahatani tebu kategori ratoon cane yaitu luas lahan, jumlah bibit, dan jumlah tenaga kerja. (2) Hasil analisis efisiensi teknis dengan metode SFA menunjukkan bahwa produksi usahatani tebu di Kabupaten Kediri berdasarkan kategori plant cane (PC) dan kategori ratoon cane (RC) telah mencapai efisiensi dengan nilai efisiensi teknis tebu PC lebih tinggi dari RC. Nilai rata-rata efisiensi oleh responden pada kategori plant cane sebesar 86,4% terdapat peluang sebesar 13,6% untuk memperbaiki nilai efisiensi teknis, sedangkan untuk tebu kategori ratoon diperoleh nilai efisiensi teknis sebesar 84% sehingga masih terdapat peluang sebesar 16% untuk meningkatkan efisiensi teknis produksi usahatani tebu. (3) Hasil analisis regresi tobit, diperoleh faktor sosial ekonomi yang berpengaruh signifikan negatif terhadap inefisiensi teknis usahatani tebu berdasarkan sistem tanam adalah pengalaman usahatani dan pendidikan, sedangkan variabel umur, frekuensi kepras, dan dummy status penguasaan lahan menunjukkan pengaruh signifikan positif terhadap inefisiensi teknis usahatani tebu.

English Abstract

Sugarcane is one of the plantation sub-sector commodities which annually experiences an increase in demand as a result of population growth. One of the sugarcane production centers in East Java is Kediri Regency, with a productivity of 6,58 tonnes/ha (BPS Jawa Timur 2022). Sugarcane producing sentra Districts of Kediri Regency include Wates, Kandat, and Ngadiluwih Districts which contributed 37,9% to Kediri Regency’s production. However, it was noted that sugarcane production in Kediri Regency has experienced fluctuating production over the past 5 years, accompanied by a decrease in production of 3,63% in 2018 to 2020. The decline in production is suspected to be due to a lack of management of a number production inputs for sugarcane farming and a ratoon cane cultvation system that exceeds the limit recomendation ≥4 times. Based on these problems, the aims of this research are: 1. To analyze the use of production factors that affect sugarcane farming in Kediri Regency, 2. To analyze the level of technical efficiency in sugarcane farming in Kediri Regency 3. To analyze the social economic factors that affect the technical inefficiency of sugarcane farming in Kediri regency. A total of 90 respondents were selected as a sample from the entire population. The analytical method used to determine the effect of using sugarcane farming inputs on technical efficiency achieved by each farmer uses the Cobb-Douglas stochastic frontier production function MLE estimation method with the help of frontier 4.1 software. Then for the method of analysis on the third objective using tobit regression. The results showed that (1) Production factors that had a significant positive effect on the production of sugar cane farming category I ratoon cane at the 99% confidence level were land area, number of seeds, amount of P fertilizer, number of labor, and amount of herbicides. while K fertilizer had a negative effect on the production of plant cane farming category . Then for the production factors that have a positive effect on the production of ratoon cane category are land area, seeds, and labor. (2) the results of the analysis of technical efficiency using the SFA method show that the production of sugarcane farming in Kediri Regency based on plant cane (PC) and ratoon cane (RC) category has achieved efficiency with PC sugarcane technical efficiency value higher than RC category. The average value of efficiency by respondents in plant cane category was 86,4%, there was a chance of 13,6% to improve the value of technical efficiency, while for ratoon sugarcane category, a technical efficiency value of 84% was obtained, so there was still a chance of 16% to increase technical efficiency of sugarcane farming production. (3) The results of tobit regression analysis showed that the social economic factors that had a significant negative influence on the technical inefficiency of sugarcane farming based on the cropping system are farming experience and duration of education, while the variables age, ratoon frequency, and dummy land ownership status showed a significant positive influence on technical inefficiency of sugarcane farming.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052304
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Unnamed user with username chikyta
Date Deposited: 12 Jan 2024 02:26
Last Modified: 12 Jan 2024 02:26
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/208826
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Choirun Nisak Maulidina.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item