Pengaruh Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Melon (Cucumis melo L.) terhadap Dosis Pupuk KNO3 dan Pupuk KCl.

AMALIA, CHANTIKA RAMADHANI and Prof. Dr. Ir. Nurul Aini,, MS. (2023) Pengaruh Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Melon (Cucumis melo L.) terhadap Dosis Pupuk KNO3 dan Pupuk KCl. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Melon (Cucumis melo L.) merupakan sebuah komoditi holtikultura yang memiliki nilai ekonomis tinggi yang dapat menguntungkan untuk sumber pendapatan petani. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2021) produksi melon pada Provinsi Jawa Timur tahun 2019, 2020, dan 2021 berturut-turut 49.131 ton, 57.825 ton dan 68.527 ton. Meskipun tanaman melon pada setiap tahunnya meningkat, namun belum mencukupi kebutuhan konsumsi melon di Indonesia. Pada dasarnya permasalahan tentang budidaya tanaman melon dapat terjadi seperti ketersediaan unsur hara yang tidak cukup untuk kebutuhan tanaman sehingga terjadi penuruan kualitas buah melon, hama dan penyakit serta perawatan tanaman melon. Dari permasalahan tersebut dapat menggunakan pupuk KNO3 dan pupuk KCl yang mempunyai unsur kalium yang lebih tinggi yang berfungsi untuk memperbaiki kualitas dan produksi tanaman melon. Pupuk KNO3 merupakan pupuk water soluble yang dapat mengandung unsur 45% kalium serta 13% nitrogen. Unsur K yang terdapat pada pupuk KNO3 dapat diserap tanaman dalam bentuk K+ yang akan disalurkan dari organ dewasa ke organ muda, ion ini dapat berfungsi untuk proses pertumbuhan vegetative tanaman. Sedangkan pupuk KCl mengandung unsur 60% K2O dan khlorida 46%. Pupuk KCl merupakan unsur hara penting yang dibutuhkan tanaman dan dapat berperan sebagai pengatur tekanan turgor sel dalam proses membuka dan menutupnya stomata. Penelitian yang dilakukan dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2023 di lahan Desa Padanganan Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri. Penelitian ini disusun dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor, yaitu dengan perlakuan tanpa pupuk K (P0), pupuk KNO3 (P1) dan KCl (P2) sebagai faktor pertama serta dosis pupuk 0 kg pupuk ha-1 (C0), 100 kg pupuk ha-1 (C1), 150 kg pupuk ha-1 (C2), 200 kg pupuk ha-1 (C3) dan 250 kg pupuk ha-1 (C4) sebagai faktor kedua. Pengamatan dilakukan dengan interval 14 hari dan dilakukan pada saat tanaman berumur 21 HST, 35 HST, 49 HST, 63 HST dan 70 HST. Parameter pengamatan yang dilakukan seperti pengamatan panjang tanaman (cm), jumlah daun (helai), luas daun (cm2/tan), dan umur berbunga (hst). Sedangkan parameter hasil yang dilakukan seperti bobot per buah (kg tan), keliling buah (cm), tebal daging buah (cm) dan kadar gula (%). Data yang diperoleh dapat dianalisis menggunakan analisis ragam (uji F) dengan taraf 5%. Apabila hasil pengujian yang diperoleh berpengaruh nyata maka akan dilanjutkan dengan uji perbandingan antar perlakuan menggunakan uji BNJ 5% pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa belum dibuktikan adanya interaksi terhadap parameter pertumbuhan. Penambahan dosis pupuk KNO3 dan dosis pupuk KCl sebesar 150 kg ha-1 merupakan perlakuan yang nyata serta dosis pupuk 200 kg ha-1, dan 250 kg ha-1 tidak berbeda nyata dengan perlakuan dosis 150 kg ha-1 dan mampu meningkatkan pertumbuhan serta hasil tanaman melon pada variabel panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot per buah, lingkar buah, tebal daging buah dan kadar gula buah.

English Abstract

Melon (Cucumis melo L.) is a horticultural commodity that have high economic value wrch can be profitable for farmers income. Based on the Central Statistiks Agency (2021) melon production in East Java Province in 2019, 2020 and 2021 was 49,131 tons, 57,825 tons and 68,527 tons respectively. Even though the melon crop is increasing every year, it has not sufficient for melon consumption in Indonesian. Basically problems regarding the cultivation of melon plants can occur such as the availability of nutrients that are not sufficient for plant needs resulting in a decrease in the quality of melons, pests and diseases and maintenance of melon plants. From these problems, we can use KNO3 fertilizer and KCl fertilizer which has a higher potassium element which functions to improve the quality and production of melon plants. KNO3 fertilizer is a water soluble fertilizer which can contain 45% potassium and 13% nitrogen. The K element contained in KNO3 fertilizer can be absorbed by plants in the form of K+ which will be distributed from the adult organs to the young organs, while the nitrogen element is absorbed by plants in the form of NO3-, this ion can function for the process of plant vegetative growth. Whereas, Meanwhile, KCl fertilizer contains 60% K2O and 46% chloride. KCl fertilizer is an important nutrient needed by plants and can act as a regulator of cell turgor pressure in the process of opening and closing stomata. The research was carried out from January to March 2023 on the Padanganan Village, Kayen Kidul District, Kediri Regency. This study was arranged in a faktorial Randomized Block Design (RBD) with 2 faktors, namely no potash fertilizer (P0), fertilizer KNO3 (P1) and KCL (P2) as the first faktor and the dose of fertilizer 0 kg ha-1 (C0), 100 kg ha-1 (C1), 150 kg of fertilizer ha-1 (C2) , 200 kg of fertilizer ha-1 (C3) and 250 kg of fertilizer ha-1 (C4) as the second faktor. Observations were made at intervals of 14 days and it’s done when the plants were 21 dap, 35 dap, 49 dap, 63 dap and 70 dap. The observation parameters made include observing plant length (cm), number of leaves (strands), leaf area (cm2), and flowering age (HST). While the yield parameters were carried out such as weight per fruit (kg tan-1), fruit circumference (cm), thickness of fruit flesh (cm) and sugar content (%). The data obtained were analyzed using the diversity test ( F test) with a significance level of a 5%. If the test result obtained have a significant effect, then proceed with a comparison test between tratments using the BNJ (Honest Significant Difference) test at a level of 5%. The research results show that there has not been proven interaction with growth parameters. The additional dose of KNO3 fertilizer and KCl fertilizer dose of 150 kg ha-1 is a significant treatment and the fertilizer dose of 200 kg ha-1, and 250 kg ha-1 is not significantly different from the treatment dose of 150 kg ha-1 and is able to increase growth and yield. melon plants on the variables of plant length, number of leaves, leaf area, weight per fruit, fruit circumference, fruit flesh thickness and fruit sugar content.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	052304
Divisions:	Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User:	Unnamed user with username chikyta
Date Deposited:	12 Jan 2024 02:20
Last Modified:	12 Jan 2024 02:20
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/208819

Text (DALAM MASA EMBARGO) Chantika Ramadhani Amalia.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (3MB)

Actions (login required)

View Item