Zulkifli, Muhamad and Prof Dian Handayani, S.KM, M.Kes, Ph.D and nggita Kusumastuty, S.Gz, M.Biomed (2023) Nilai Indeks Glikemik Prototipe PKMK (Pangan Olahan Keperluan Medis Khusus) Diabetes Melitus Berbasis Beras Cokelat, Jamur Tiram dan Tepung Tempe. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pembuatan PKMK (Pangan Olahan Keperluan Medis Khusus) sebagai pangan fungsional khusus DM dengan rendah indeks glikemik dan tinggi serat dapat membantu mengontrol kadar glukosa darah dan memperbaiki sensitivitas insulin. Beras cokelat memiliki kandungan tinggi magnesium dan serat, jamur tiram mengandung tinggi β-glucan serta tepung tempe sebagai sumber protein dan memiliki asam amino penting yang berperan dalam penurunan kadar glukosa darah dapat dikembangkan menjadi PKMK yang tidak menimbulkan hiperglikemia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai indeks glikemik pada prototipe PKMK DM berbasis beras cokelat, jamur tiram dan tepung tempe dengan produk pangan komersial sejenis. Penelitian ini merupakan rancangan quasi experimental yang dilakukan selama 1 bulan dengan selang 2-3 hari tiap pemberian pangan uji. Sebanyak 5 responden yang terlibat dalam pengujian indeks glikemik. Nilai indeks glikemik dihitung menggunakan IAUC (luas area incremental di bawah kurva) dari kadar glukosa darah responden pada saat puasa dan 15, 30, 45, 60, 90, 120 menit setelah mengonsumsi pangan uji. Data nilai indeks glikemik dianalisis menggunakan uji independent sample t test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prototipe PKMK DM berbasis beras cokelat, jamur tiram dan tepung tempe memiliki nilai indeks glikemik rendah (44,31) sedangkan produk pangan komersial sejenis memiliki nilai indeks glikemik sedang (59,58). Terdapat perbedaan yang bermakna (P = 0,005) antara Prototipe PKMK dengan produk pangan komersial sejenis. Oleh karena itu, PKMK DM berpotensi sebagai alternatif pangan fungsional bagi penderita DM karena memiliki rendah indeks glikemik dan sumber serat.
English Abstract
Making PKMK (Processed Food for Special Medical Purposes) as a functional food for DM with low GI and high fiber can help control blood glucose levels and improve insulin sensitivity. Brown rice has a high content of magnesium and fiber, oyster mushrooms contain high β-glucan and tempeh flour as a source of protein and have essential amino acids that play a role in reducing blood glucose levels and can be developed into PKMK that doesn’t cause hyperglycemia. The purpose of this study was to determine the GI value of PKMK DM prototype based on brown rice, oyster mushroom and tempe flour with similar commercial food products. This study was a quasi-experimental design conducted for 1 month with an interval of 2-3 days for each test food. 5 respondents were involved in the GI measurement. The GI value was calculated using IAUC (incremental area under the curve) of the respondent's blood glucose levels during fasting and 15, 30, 45, 60, 90 and 120 minutes after consuming test food. GI value data were analyzed using an independent sample t-test. The results showed that the glycemic index value of PKMK DM prototype based on brown rice, oyster mushroom and tempe flour had a low glycemic index (44.31) while similar commercial food products had a medium glycemic index (59.58). There are significant differences (P = 0.005) between PKMK prototype and similar commercial food products. Therefore, PKMK DM has the potency as a functional food alternative for diabetes patients, because it has a low glycaemic index and is a source fiber.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052316 |
Uncontrolled Keywords: | Beras Cokelat,Indeks Glikemik,Jamur Tiram,PKMK,Tepung tempe | Glycemic Index, PKMK, Brown Rice, Oyster Mushroom, Tempe Flour |
Divisions: | Fakultas Ilmu Kesehatan > Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan |
Depositing User: | Nur Subchan |
Date Deposited: | 12 Jan 2024 03:34 |
Last Modified: | 12 Jan 2024 03:34 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/208692 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
MUHAMAD ZULKIFLI.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |