Yasin, Moch. Fatah and Dr. Ns. Kumboyono, S.Kep. M.Kep., Sp.Kep.Kom and Dr. Ns. Yulian Wiji Utami, S.Kp.,M.Kes (2023) Analisis Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kemandirian Pada Pasien Paska Stroke Di Poliklinik Saraf Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Stroke berdasarkan World Health Organization (WHO) merupakan suatu gangguan yang terjadi pada fungsi otak dengan gejala sisa berupa ketergantungan dan berdampak pada kemandirian pasien. Beberapa faktor yang yang mempengaruhi stroke meliputi umur, jenis kelamin, dukungan keluarga, motivasi pasien dalam rehab, kepatuhan minum obat, derajat keparahan stroke, komorbid hipertensi diabetis melitus, jenis stroke serta riwayat merokok dalam mempengaruhi tingkat kemandirian pada pasien paska stroke. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor faktor yang berhubungan dan yang mempengaruhi tingkat kemandirian pasien paska stroke di poliklinik saraf di RSUD. dr. Saiful Anwar Malang. Penelitian menggunakan desain penelitian cross sectional survey, survey dilakukan pada populasi di poliklinik saraf RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara mengobsevasi degan lembar kuesioner dari kunjungan pasien paska stroke sebanyak 45 orang pasien, sebanyak 15 orang (33.3) merupakan kunjungan pada bulan ke-0, 22.2 merupakan kunjungan pada bulan ke-1, 13.3 merupakan kunjungan pada bulan ke-2, dan 31.1 lainnya merupakan kunjungan pada bulan ke-3. Analisis bivariat dengan uji dengan korelasi Product Momen Pearson, Hasil uji korelasi antara usia dengan tingkat kemandirian, menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0.100 dengan p sebesar 0.258 (p>0.05, terima Ho=tidak ada hubungan yang signifikan), sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara usia dengan tingkat kemandirian. Hasil uji korelasi antara jenis kelamin dengan tingkat kemandirian menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar -0.133 dengan p sebesar 0.192 (p>0.05, terima Ho=tidak ada hubungan yang signifikan),tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan tingkat kemandirian. Hasil uji korelasi antara jenis stroke dengan tingkat kemandirian , menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar -0.121 dengan p sebesar 0.215 (p>0.05, terima Ho=tidak ada hubungan yang signifikan), terdapat hubungan yang signifikan antara jenis stroke dengan tingkat kemandirian. Hasil uji korelasi antara riwayat hipertensi dengan tingkat kemandirian, menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0.149 dengan p sebesar 0.164 (p>0.05, terima Ho=tidak ada hubungan yang signifikan), tidak terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat hipertensi dengan tingkat kemandirian . Hasil uji korelasi antara riwayat diabetes mellitus dengan tingkat kemandirian, menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar -0.153 dengan p sebesar 0.158 (p>0.05, terima Ho=tidak ada hubungan yang signifikan), tidak terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat diabetes mellitus dengan tingkat kemandirian. Hasil uji korelasi antara riwayat merokok dengan tingkat kemandirian menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0.164 dengan p sebesar 0.141 (p>0.05, terima Ho=tidak ada hubungan yang signifikan), tidak terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat merokok dengan tingkat kemandirian. Hasil uji korelasi antara skor NIHSS sebagai pengukuran derajad keparahan menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0.702 dengan p sebesar 0.000 (p<0.05, tolak Ho= ada hubungan yang signifikan), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan secara positif antara skor NIHSS dengan tingkat kemandirian. Hasil uji korelasi antara skor dukungan keluarga menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0.843 dengan p sebesar 0.000 (p<0.05, tolak Ho= ada hubungan yang signifikan), terdapat hubungan yang signifikan secara positif antara skor dukungan keluarga dengan tingkat kemandirian. Hasil uji korelasi antara skor kepatuhan minum obat menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0.630 dengan p sebesar 0.000 (p<0.05, tolak Ho= ada hubungan yang signifikan),terdapat hubungan yang signifikan secara positif antara skor kepatuhan minum obat dengan tingkat kemandirian. Hasil uji korelasi antara skor motivasi rehab menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0.806 dengan p sebesar 0.000 (p<0.05, tolak Ho= ada hubungan yang signifikan), terdapat hubungan yang signifikan secara positif antara skor motivasi rehab dengan tingkat kemandirian . Analis multivariat dengan uji multiple regression menunjukkan dengan uji F yaitu pengujian secara serentak (simultan) menunjukkan nilai signifikansi 0.000 (p<0.05), sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh yang signifikan secara simultan dari variabel usia (tahun), jenis kelamin, jenis stroke, hipertensi, diabetis melitus, riwayat merokok, derajat keparahan stroke,dukungan keluarga, kepatuhan minum obat, dan motivasi rehab terhadap tingkat kemandirian pasien paska stroke di klinik saraf RSUD. dr. Saiful Anwar Malang. Seluruh faktor- faktor tersebut ternyata mampu memberikan sumbangan efektif sebesar 86.25 sedangkan 13,75 ada faktor lain yang mempengaruhinya. Adanya dukungan keluarga yang paling dominan dalam mempengaruhi tingkat kemandirian pasien yang memberikan sumbangan efektif sebesar 28.10. Urutan kedua adanya pengaruh motivasi rehab fisioterapi yang memberikan sumbangan efektif sebesar 21.87, adapun pengaruh dari derajat keparahan stroke 19.29 serta kepatuhan minum obat 17.95. Kesimpulan : Adanya hubungan signifikan secara bersama-sama (simultan) yaitu faktor usia, jenis kelamin, jenis stroke, hipertensi, diabetis melitus, riwayat merokok, derajat keparahan stroke, dukungan keluarga, kepatuhan minum obat, serta motivasi rehab fisioterapi dengan tingkat kemandirian pasien. Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan - bersamaan dari faktor � faktor usia, jenis kelamin, jenis stroke, hipertensi, diabetis melitus, riwayat merokok, skor derajat keparahan stroke, skor dukungan keluarga, skor kepatuhan minum obat, dan skor motivasi rehab terhadap tingkat kemandirian pasien yang mampu memberikan sumbangan efektif sebesar 86.25 dan sisanya 13,75 sebagai faktor lain yang mempengaruhi tingkat kemandirian. Saran : Perlunya mengkaji faktor � faktor yang berhubugan serta mempengaruhi kemandirian pasien paska stroke. Faktor � faktor usia, jenis kelamin, jenis stroke, hipertensi, diabetis melitus, riwayat merokok, derajat keparahan stroke, dukungan keluarga, kepatuhan minum obat, serta motivasi rehab fisioterapi dapat dijadikan bahan pertimbangan edukasi kepada pelayanan kesehatan, peserta didik, untuk mengetahui faktor apa saja yang berhubungan serta mempengaruhi tingkat kemandirian pasien paska stroke dan bagaimana pentingnya penanganan stroke sejak dini. Untuk lebih lanjut dapat menggunakan metode prospektif dalam waktu sekitar 3 sampai 6 bulan hingga 1 tahun serta menggunakan lebih banyak sampel penelitian. Menggali beberapa faktor lain yang mempengaruhi tingkat kemandirian pasien paska stroke.
English Abstract
Stroke based on the World Health Organization (WHO) is a disorder that occurs in brain function with residual symptoms in the form of dependence and impact on patient independence. Several factors that influence stroke include age, gender, family support, patient motivation in rehab, medication adherence, degree of stroke severity, comorbid hypertension – diabetes mellitus, type of stroke and history of smoking in influencing the level of independence in post stroke patients. The purpose of this study was to analyze the factors related to and influencing the level of independence of post-stroke patients in the neurosurgery clinic at the General Hospital. dr. Saiful Anwar Malang. The study used a cross-sectional survey research design. The survey was conducted on the population at the neurosurgery clinic at RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. The data collection technique was carried out by observing with questionnaire sheets from post-stroke patient visits of 45 patients, 15 people (33.3%) were visits at month 0, 22.2% were visits at month 1, 13.3% were visits at month 2, and the other 31.1% were visits at month 3. Bivariate analysis with Pearson's Product Moment correlation test. The results of the correlation test between age and the level of independence show a correlation coefficient of 0.100 with a p of 0.258 (p>0.05, accept Ho=no significant relationship), so it can be concluded that there is no significant relationship between age and the level of independence. The results of the correlation test between gender and the level of independence showed a correlation coefficient of -0.133 with a p of 0.192 (p>0.05, accept Ho = no significant relationship), there was no significant relationship between gender and the level of independence. The results of the correlation test between the type of stroke and the level of independence showed a correlation coefficient of -0.121 with a p of 0.215 (p>0.05, accept Ho = no significant relationship). There was a significant relationship between the type of stroke and the level of independence. The results of the correlation test between history of hypertension and the level of independence, showed a correlation coefficient of 0.149 with p of 0.164 (p> 0.05, accept Ho = no significant relationship), there was no significant relationship between history of hypertension and the level of independence. The results of the correlation test between history of diabetes mellitus and the level of independence, showed a correlation coefficient of -0.153 with p = 0.158 (p>0.05, accept Ho = no significant relationship), there was no significant relationship between history of diabetes mellitus and the level of independence. The results of the correlation test between smoking history and the level of independence showed a correlation coefficient of 0.164 with p = 0.141 (p>0.05, accept Ho = no significant relationship), there was no significant relationship between smoking history and the level of independence. The results of the correlation test between the NIHSS score as a measure of severity showed a correlation coefficient of 0.702 with a p of 0.000 (p <0.05, reject Ho = there is a significant relationship), so it can be concluded that there is a significant positive relationship between the NIHSS score and the level of independence. The results of the correlation test between family support scores show a correlation coefficient of 0.843 with a p of 0.000 (p <0.05, reject Ho = there is a significant relationship), there is a positive significant relationship between the score of family support and the level of independence. The results of the correlation test between the medication adherence scores showed a correlation coefficient of 0.630 with a p of 0.000 (p <0.05, reject Ho = there is a significant relationship), there was a positive significant relationship between the medication adherence scores and the level of independence. The results of the correlation test between the rehabilitation motivation scores showed a correlation coefficient of 0.806 with a p of 0.000 (p <0.05, reject Ho = there is a significant relationship), there is a positive significant relationship between the rehabilitation motivation score and the level of independence. Multivariate analysis with multiple regression showed that the F test, namely simultaneous testing, showed a significance value of 0.000 (p <0.05), so that it could be concluded that there was a simultaneous significant effect of the variables age (years), sex, type of stroke, hypertension, diabetes mellitus, smoking history, degree of stroke severity, family support, medication adherence, and rehabilitation motivation on the level of independence of post-stroke patients in the neurosurgery clinic of the RSUD. dr. Saiful Anwar Malang. All of these factors turned out to be able to make an effective contribution of 86.25% while 13.75% were influenced by other factors. The existence of family support is the most dominant in influencing the patient's level of independence which makes an effective contribution of 28.10%. The second place is the effect of motivation on physiotherapy rehab which makes an effective contribution of 21.87%, while the effect of stroke severity is 19.29% and medication adherence is 17.95%
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | 0472316 |
Divisions: | Fakultas Ilmu Kesehatan > Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan |
Depositing User: | Nur Subchan |
Date Deposited: | 12 Jan 2024 03:15 |
Last Modified: | 12 Jan 2024 03:15 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/208689 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
MOCH.FATAH YASIN.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (6MB) |
Actions (login required)
View Item |