Studi Penilaian Kinerja Fisik dan Manajemen Aset Jaringan Irigasi pada Daerah Irigasi Gogolatar Kabupaten Blitar

Jannah, Annisa Cahyaning and Dr. Hari Siswoyo, ST., MT. and Dr. Eng. Tri Budi Prayogo, ST., MT. (2023) Studi Penilaian Kinerja Fisik dan Manajemen Aset Jaringan Irigasi pada Daerah Irigasi Gogolatar Kabupaten Blitar. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sektor pertanian merupakan sektor vital dan krusial di Indonesia. Ketersediaan pangan yang melimpah dan merata sangat diperlukan untuk mendukung sektor ini sebagai sumber mata pencaharian dan pilar pembangunan di Indonesia. Dalam rangka memastikan efektivitas pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Menteri (PERMEN) PUPR NO. 12/PRT/2015 yang mencakup pemantauan dan evaluasi. Melalui kegiatan tersebut, dapat dilakukan pengecekan kondisi dan efektivitas kinerja sistem irigasi di daerah yang bersangkutan tak terkecuali di Daerah Irigasi Gogolatar Kabupaten Blitar yang mengairi luasan sawah 129 Ha. Saat ini kondisi jaringan irigasi yang dibangun pada tahun 1980-an itu ditemui banyak masalah yang menghambat keefektifan produksi pangan. Penilaian kinerja aset irigasi dimulai dengan melakukan inventarisasi berdasarkan skema jaringan irigasi yang terdiri dari Bangunan Utama (Bendung), Bangunan Pelengkap, dan Saluran Pembawa. Setiap aset irigasi dinilai menggunakan Kriteria dan Bobot Penilaian Kinerja Irigasi yang telah dikeluarkan oleh Kementerian PUPR pada tahun 2015. Selanjutnya, hasil penilaian tersebut dihitung menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Analytic Network Process (ANP) untuk mendapatkan urutan skala prioritas. Metode AHP dimulai dengan membuat struktur hirarki masalah (tujuan, kriteria, alternatif) dan perhitungan rasio konsistensi, sedangkan metode ANP dimulai dengan membuat struktur jaringan (tujuan, kriteria, alternatif) dan perhitungan supermatriks. Hasil perhitungan tersebut memberikan urutan skala prioritas berdasarkan alternatif dan kriteria. Hasil inventarisasi menunjukkan bahwa terdapat 35 titik masalah yang perlu diatasi. Dari jumlah tersebut, terdapat 7 titik kerusakan pada bangunan utama, 9 titik masalah pada saluran pembawa, dan 19 titik masalah pada bangunan yang berada di saluran pembawa. Daerah Irigasi Gogolatar memperoleh nilai indeks kinerja prasarana fisik sebesar 29,28% dari total indeks skor 45% atau bisa dikategorikan kondisi sedang. Untuk mendapatkan biaya rehabilitasi bangunan yang diprioritaskan pada Daerah Irigasi Gogolatar menggunakan metode AHP dan ANP, didapatkan hasil yang sama yaitu bangunan utama. Estimasi biaya rehabilitasi menunjukkan nilai sebesar Rp1.000.754.000,00

English Abstract

The agricultural sector is a vital and crucial sector in Indonesia. Abundant and equitable food availability is needed to support this sector as a source of livelihood and a pillar of development in Indonesia. In order to ensure the effectiveness of irrigation system development and management, the government has issued Ministerial Regulation (PERMEN) PUPR NO. 12/PRT/2015 which includes monitoring and evaluation. Through these activities, it is possible to check the condition and effectiveness of the performance of the irrigation system in the area concerned, including the Gogolatar Irrigation Area in Blitar Regency which irrigates 129 Ha of rice fields. Currently, the condition of the irrigation network, which was built in the 1980s, looks poorly maintained and there are many problems that hamper the effectiveness of food production. The performance assessment of irrigation assets begins with an inventory based on the irrigation network scheme consisting of Main Buildings (Weirs), Complementary Buildings, and Carrying Channels. Each irrigation asset is assessed using the Irrigation Performance Assessment Criteria and Weights issued by the Ministry of PUPR in 2015. Furthermore, the results of the assessment were calculated using the Analytic Hierarchy Process (AHP) and Analytical Network Process (ANP) methods to obtain a priority scale order. The AHP method starts by creating a hierarchical structure of the problem (objectives, criteria, alternatives) and calculating the consistency ratio, while the ANP method starts by creating a network structure (objectives, criteria, alternatives) and calculating the super matrix. The results of these calculations provide a priority scale order based on alternatives and criteria. The inventory results show that there are 29 problems that need to be addressed. Of these, there are 7 points of damage to the main building, 9 points of problems in the carrier channel, and 13 points of problems in complementary buildings in the carrier channel. Gogolatar Irrigation Area obtained a physical infrastructure performance index value of 29,28% of the total score index of 45% or can be categorized as moderate conditions. To get the rehabilitation cost of prioritized buildings in Gogolatar Irrigation Area using AHP and ANP methods, the same results were obtained, namely the main building. The estimated rehabilitation cost shows a value of Rp1,000,754,000.00.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052307
Uncontrolled Keywords: Inventarisasi Aset Irigasi, Indeks Kinerja Irigasi, Analytic Hierarchy Process (AHP), Analytical Network Process (ANP), Penanganan Rehabilitasi Irigasi
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics > 627.52 Irrigation
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pengairan
Depositing User: Unnamed user with username tunjungsari
Date Deposited: 11 Jan 2024 08:42
Last Modified: 11 Jan 2024 08:42
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/208648
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
ANNISA CAHYANING JANNAH.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (34MB)

Actions (login required)

View Item View Item