Kualitas Fisik Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera) dan Madu Sebagai Formulasi Bahan Nano-Transfersom

Pamuncak, Yudhistira Aryo and Dr. Ir. Agus Susilo, S.Pt., MP., IPM., ASEAN Eng (2023) Kualitas Fisik Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera) dan Madu Sebagai Formulasi Bahan Nano-Transfersom. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Transfersom merupakan fosfolipid, surfaktan, dan sistem penghantar berbasis air yang meningkatkan penetrasi transdermal. Kelor mengandung senyawa kimia seperti alkaloid, flavonoid, fenolik, triterpe-noid/steroid, dan tanin yang berfungsi sebagai obat kanker dan antibakteri. Madu kaya akan vitamin A, betakaroten, vitamin B kompleks (lengkap), vitamin C, D, E, dan K. Madu juga mengandung beberapa vitamin, diantaranya vitamin B kompleks dan vitamin C. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa pengaruh perbandingan penggunaan ekstrak daun kelor dan madu yang berbeda terhadap intensitas warna L*a*b*, pH, konduktivitas listrik, dan total padatan terlarut dari nano-transfersom. Tujuan dari penelitian yaitu menganalisa pengaruh perbandingan penggunaan ekstrak daun kelor dan madu yang berbeda terhadap intensitas warna L*a*b*, pH, konduktivitas listrik, dan total padatan terlarut dari nano-transfersom. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2023 di laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya. Materi penelitian yaitu ekstrak daun kelor, madu, tween 80, phposphate buffer saline (PBS), dan lesitin. Penelitian ini menggunakan metode percobaan laboratorium dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 3 ulangan. Persentase formulasi ekstrak kelor dan madu yaitu 5:0, 4:1, 3:2, 2:3, 1:4, 0:5. Variabel yang diamati meliputi intensitas warna, pH, konduktivitas listrik (m/s) dan total padatan terlarut (mg/L). Data dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda (UJBD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan formulasi ekstrak kelor dan madu yang berbeda pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap konduktivitas listrik, intensitas warna a* dan b*, namun tidak memberikan pengaruh terhadap intensitas warna L*, pH dan total padatan terlarut (P>0,05). Nilai intensitas warna L* yang didapat yaitu 67,27-70,23 dengan rata-rata 68,57, intensitas warna a* (-4,46)-(-1,79) dengan rata-rata (-2,72), intensitas warna b* 25,14-31,39 dengan rata-rata 29,08, pH 6,67-7,12 dengan rata-rata 6,95, konduktivitas listrik 0,233-0,343 dengan rata-rata 0,321, dan total padatan terlarut 104,6-123,6 dengan rata-rata 115,3. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil persentase formulasi terbaik ditunjukkan pada perlakuan perbandingan ekstrak kelor dan madu 3:2 (P3) ditinjau dari intensitas warna L*a*b*, pH, konduktivtas listrik, dan total padatan terlarut. Disarankan untuk sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut terkait kualitas kimia formulasi nanotransfersom menggunakan ekstrak daun kelor dan madu.

English Abstract

The purpose of this study was to determine the physical quality of the use of Moringa leaf extract and honey in the manufacture of transfersome in terms of color intensity, pH, Electrical Conductivity, and Total Dissolve Solid. The results of the research are expected to provide information and knowledge in the development of diversification of processed animal products made from honey and moringa extract. The material research were moringa leaf extract, honey, tween 80, phosphate buffer saline and lecithin. This method was used experiment laboratory using Completely Randomized Design with 6 treatments and 3 replications. The formulation of active content (moringa extract : honey) is 5:0, 4:1, 3:2, 2:3, 1:4, and 0:5. The transfersome was made using the vortexsing sonicator method. The variables observed included Color Intensity, pH, Electrical Conductivity, and Total Dissolve Solid. The data were analyzed using Analysis of Variance (ANOVA) and continued with the Duncan’s Multiple Distance Test. The results of statistical analysis showed that the use of Moringa leaf extract and honey in transfersome formulations with different levels did not have a significant effect (p>0.05) on pH, total dissolved solids (TDS) and color intensity L*a*b*, but has a significant effect (p<0.05) on the value of electrical conductivity. The average value of color intensity L* is 67.27-70.23, color intensity a* (-4.46)-(-1.79), color intensity b* 25.14-31.39, pH 6.67-7.12, electrical conductivity 0.233-0.343, total dissolve solid 104.6-123.6. The results of this study can be concluded that the best results are shown in the formulation of moringa extract and honey is 3:2 (P3) in terms of color intensity, pH, electrical conductivity, and total dissolve solid, so F3 can be used as a good transfersome gel material. It is suggested that further research should be carried out regarding the chemical quality of this nanotransfersom formulation with moringa extract and honey.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052305
Uncontrolled Keywords: transfersome, moringa extract, honey
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 11 Jan 2024 08:09
Last Modified: 11 Jan 2024 08:09
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/208603
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Yudhistira Aryo Pamuncak.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item