Pengendalian Kualitas Proses Produksi Sosis Bratwurst Menggunakan Metode Six Sigma Dan Fuzzy Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) (Studi Kasus: PT Prima Widodo Makmur, Cianjur, Jawa Barat).

Muhammad, Ravi and Dr. Sucipto,, S.TP, M.P, IPU and Ika Atsari Dewi,, S.TP, M.P, IPM (2023) Pengendalian Kualitas Proses Produksi Sosis Bratwurst Menggunakan Metode Six Sigma Dan Fuzzy Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) (Studi Kasus: PT Prima Widodo Makmur, Cianjur, Jawa Barat). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesia adalah negara yang terkenal hasil agroindustrinya. Salah satu produk agroindustri yang memiliki nilai tinggi adalah daging sapi dan kerbau. Tingkat konsumsi daging sapi pada tahun 2021 mencapai 774,234 ribu ton per tahun. Salah satu produk olahan daging sapi adalah sosis. Salah satu produsen sosis adalah PT Prima Widodo Makmur. Perusahaan tersebut memiliki sertifikasi Sertifikat Jaminan Produk Halal, Nomor Kontrol Veteriner (NKV), Good Manufacturing Practise (GMP). Perusahaan mempunyai masalah terkait pengendalian kualitas produk sosis. Adanya produk reject dapat membuat perusahaan merugi. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor terjadinya defect dan mengetahui kapabilitas proses produksi sosis bratwurst. Selanjutnya, disusun usulan tindakan korektif untuk mengatasi produk defect. Pengendalian kualitas mengggunakan metode Six Sigma siklus DMAI dan Fuzzy Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Six Sigma digunakan untuk mendefinisikan defect, mengukur capability process, analisis penyebab defect dan membuat usulan tindakan korektif. Fuzzy FMEA dilakukan untuk menganalisis penyebab penyimpangan prioritas. Hasil analisis menggunakan Six Sigma adalah pada tahap define, diperoleh tiga jenis Critical-to-Quality (CTQ); penyebab dominan mengggunakan Diagram Pareto. Hasil Diagram Pareto diperoleh dua jenis defect sebesar 80%; yaitu casing split dan filling defect. Pada tahap measure, dibuat control chart dengan hasil seluruh proses dalam batas kendali. Setelah itu diperoleh nilai DPMO sebesar 68.173 dengan nilai sigma 2,989535; nilai kapabilitas proses 0,996511; dan final yield 79,55%. Pada tahap analyze, dibuat diagram fishbone untuk mengetahui penyebab potensial pada kedua jenis penyimpangan dan dianalisis menggunakan fuzzy FMEA. Hasil FRPN tertinggi diperoleh yaitu "Bahan untuk grade low-end" sebesar 6,216 dan "Casing mudah pecah" sebesar 4,947. Terakhir, pada tahap improve diperoleh beberapa usulan tindakan korektif yaitu reformulasi komposisi sosis grade low-end, peletakkan IK visual di setiap mesin, pembuatan checklist setiap mesin, dan penjadwalan briefing operator produksi di pagi hari.

English Abstract

Indonesia is well known for its agroindustry production. One of those high valued products is cow's meat. The cow's meat consumption rate in 2021 exceeded up to 774,234 thousand tons. One of the derivative cow's meat products is sausage. PT Prima Widodo Makmur is one of Indonesian sausage producer. The company has several certifications such as Halal Assurance Certificate (SJPH), Veterinary Control Number (NKV), and Good Manufacturing Practice (GMP). The company has recurring quality control problems. Defected product may lose the company’s profit. The objective of this research are identifying defect's factor and measuring the bratwurst sausage production process capability. Next, a corrective action is proposed for product quality control. Six Sigma and Fuzzy Failure Mode and Effect Analysis are used for quality control. Six Sigma is used to define the defects, measuring capability process, defect cause analysis, and corrective action. Meanwhile, fuzzy FMEA is used to analyze priority defect cause. The analysis result regarding Six Sigma is, in define phase, three Critical-to-Quality (CTQ) and dominant defect causes are defined using Pareto diagram. The result of Pareto diagram, two defects within 80% are collected; which are casing split and filling defect. On measure phase, the result of control chart is all processes are in-statistical control. After that, the company's DPMO is 68.173 with 2,989535 sigma value; capability process value 0,996511; and final yield 79,55% In analyze phase, fishbone diagram to define the potential cause within two defects and fuzzy FMEA analysis. According to the result, the highest FRPN are 6,216 for "Lowend grade material" and 4,947 for "Casing breaks easily". Finally, the improve phase, there are several corrective actions that is proposed, which are composition reformulation for lowend sausage, visual WI placement on every machine, checklist for every machine, and production worker morning briefing

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	052310
Uncontrolled Keywords:	Fuzzy FMEA, Quality Control, SausaFuzzy FMEA, Quality Control, Sausage, Six Sigma ge, Six Sigma
Divisions:	Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian
Depositing User:	Unnamed user with username verry
Date Deposited:	11 Jan 2024 07:25
Last Modified:	11 Jan 2024 07:25
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/208483

Text (Dalam Masa Embargo) Muhammad Ravi.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (5MB)

Actions (login required)

View Item