Analisis Pengurangan Dampak Noise pada Penduduk Daerah Perlintasan Kereta Api Dengan Re-Design Gerbong Kereta

Wulandari,, Lucia Wahyuning (2023) Analisis Pengurangan Dampak Noise pada Penduduk Daerah Perlintasan Kereta Api Dengan Re-Design Gerbong Kereta. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kereta api merupakan salah satu transportasi yang terdiri dari lokomotif dan beberapa gerbong yang digunakan untuk mengangkut barang maupun penumpang. Kereta api menjadi salah satu alat transportasi yang sangat diminati oleh masyarakat. Tingginya minat masyarakat ini menyebabkan berbagai efek samping yang ditimbulkan. Salah satunya yaitu efek dari noise terhadap masyarakat yang tinggal di perlintasan kereta. Menurut kajian Kepmen LH No. 48 tahun 1996 yang telah melakukan penelitian kepada penduduk perlintasan kereta, diketahui bahwa dari empat kota di Indonesia Surabaya, Yogyakarta, Semarang dan Bandung didapatkan hasil bahwa 100% tingkat noise kereta berada di atas baku mutu tingkat kebisingan untuk kawasan pemukiman yaitu 55dB. Salah satu penyebab tingginya noise yang ditimbulkan kereta yaitu berasal dari gesekan antara roda dan rel yang tidak rata sehingga menyebabkan suara yang sangat mengganggu indera pendengaran. Oleh karena itu diperlukan suatu rekomendasi untuk mengurangi permasalahan ini. Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran noise secara langsung dilapangan dengan Sound Level Meter (SLM) dan dilanjutkan dengan simulasi Computational Aeroacoustics (CAA) dan Computational Fluid Dynamic (CFD). CAA digunakan untuk mensimulasikan noise akibat gerakan roda kereta api pada rel, sedangkan CFD digunakan untuk mensimulasikan gerakan aliran udara di sekitar permukaan roda kereta akibat laju kereta api. Dilakukan pengukuran dengan SLM di lima titik dimana kereta api memiliki kecepatan normal. Nilai noise tertiggi berada pada titik 5 dengan jarak 3 m sebesar 141,44 dB, dimana dalam penelitian ini belum dilakukan rata-rata dikarenakan syarat minimal untuk bisa dilakukan pengukuran rata-rata, pengambilan data pada setiap titik adalah sebesar 3 kali replikasi. Kemudian diberikan suatu rekomendasi redesign gerbong yaitu memberikan noise housing pada badan bogie. Dari pengujian CAA diketahui bahwa nilai Sound Pressure Level (SPL) pada simulasi kereta existing tanpa noise housing yang diukur dari jarak 5 meter dan kecepatan 60 km/jam diperoleh nilai sebesar 149 dB dan dengan penambahan noise housing nilai noise turun menjadi 136 dB. Dengan simulasi CFD yang digunakan untuk mengetahui pengaruh gerakan angin terhadap suara yang ditimbulkan diperoleh bahwa dengan jarak 0.5 m dan kecepatan 80 km/jam keadaan existing roda depan menghasilkan 7 dB dan belakang 30 dB. Sedangkan dengan penambahan noise housing roda depan menghasilkan noise 1 dB dan belakang 2.5 dB. Sehingga dapat disimpulkan penambahan noise housing ini layak untuk meredam noise yang diakibatkan oleh gesekan roda dan rel.

English Abstract

The train is one form of transportation consisting of a lokomotif and several carriages that are used to transport goods and passengers. The train is one of the means of transportation that is loved by the public. The high interest of this community causes various side effects. One of them is the effect of noise on the people who live near the railroad crossing. According to the study of the Ministry of Environment Number 48 of 1996 which has conducted research on railroad crossing residents, it is known that from four cities in Indonesia Surabaya, Yogyakarta, Semarang and Bandung the results show that 100% of the noise level of trains is above the noise level quality standard for residential areas that is equal to 55dB.One of the causes of the high noise generated by the train is that it comes from the uneven friction between the wheels and the rails, causing a sound that is very disturbing to the sense of hearing. Therefore we need a constructive suggestion to reduce this problem. In this research, direct noise measurements were carried out in the field with SLM and followed by Computational Aeroacoustics (CAA) and Computational Fluid Dynamic (CFD) simulations. CAA is used to simulate noise due to the friction of the train wheels on the rails, while CFD is used to simulate the movement of airflow around the surface of the train wheels due to the train's speed. Measurements were made with SLM at five points where the train had normal speed. The highest noise value is at a distance of 3m with an average of 137.79 dB. Then a recommendation is given to redesign the carriage, which is to provide a noise housing for the bogie body. From the CAA test it is known that the Sound Pressure Level (SPL) value on the existing train simulation without noise housing measured from a distance of 5 meters and a speed in 60 km/hour obtained an SPL value of 149 dB and with the addition of noise housing the noise value decreased to 136 dB. With the CFD simulation used to determine the effect of wind movement on the sound generated, it is found that with a distance of 0.5 m, the existing condition of the front wheels produces 7 dB and 30 dB for the rear. Meanwhile, with the addition of noise housing the front wheels produce 1 dB noise and 2.5 dB rear. So it can be concluded that the addition of noise housing is feasible to reduce noise caused by wheel and rail friction.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523070062
Uncontrolled Keywords: Noise, Penduduk Sekitar Perlintasan Kereta, SLM, CAA, dan CFD
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Industri
Depositing User: agung
Date Deposited: 11 Jan 2024 06:40
Last Modified: 11 Jan 2024 06:40
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/208355
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
lucia wahyuning.pdf
Restricted to Repository staff only until 31 December 2025.

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item