Solikhah, Dyah Nurfitri and Ir. Bambang Ismuyanto, MS., IPM. and Supriyono,, S.T., M. (2023) Pengaruh Kadar Solid Terlarut pada Permeat Cat terhadap Kualitas Lapisan Cat Cathodic Electrodeposition di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Keberadaan cacat (defect) menjadi parameter penilaian masyarakat terhadap kualitas suatu produk tak terkecuali dengan industri otomotif. Salah satu permasalahan terkait kualitas yang menjadi momok bagi industri otomotif adalah kecacatan pada bodi mobil pada proses pengecatan (painting). Kecacatan pada proses pengecatan dapat disebabkan karena terdapat parameter kontrol yang mengalami perubahan dari ketentuan standarnya maupun adanya perubahan dari kualitas material yang digunakan. Salah satu cacat yang saat ini menjadi problematika di painting production adalah sagging pada electrodeposition coating (ED coat). Parameter utama untuk menentukan tingkat kualitas lapisan cat bergantung pada film thickness, yang mana film thickness dipengaruhi oleh beberapa parameter seperti temperatur cat, konduktivitas anolit, kadar solid pada cat, konduktivitas air deionisasi untuk proses pembilasan akhir. Selain itu, proses pembilasan ultrafiltrasi yang mana permeat digunakan sebagai bahan pembilas menjadi faktor utama yang mempengaruhi kualitas lapisan cat yang terbentuk. Pada pembilasan ultrafiltrasi terdapat 4 stage, dan stage yang memegang peranan krusial berada pada 2 stage terakhir yaitu UF 3 dan UF 4 dengan metode pencelupan. Untuk mengetahui pengaruh perubahan kualitas pada proses pembilasan (rinsing) menggunakan permeat cat, dapat dilakukan pengujian secara morfologi, kekasaran dan ketebalan lapisan cat kering yang terbentuk. Adapun metode yang dapat digunakan untuk melakukan kontrol parameter pada permeat cat yaitu kadar solid. Varibel yang digunakan dalam penelitian ini adalah permeat pada UF 3 dengan kadar solid 0,8% dan 1,0% serta UF 4 dengan kadar solid 0,5%, 0,6%, 0,7% dan 0,8%. Penggunaan varia bel ini ditujukan sebagai pembanding pergeseran nilai kadar solid dari standarnya (pada umumnya standar kadar solid untuk permeat adalah 0,5-1,0%). Pengambilan sampel dan pengamatan dilakukan dengan waktu yang sama yaitu di awal produksi. Kemudian dapat diamati pada proses inspeksi setelah cat CED dikeringkan untuk mengetahui pengaruh kadar solid pada masing-masing sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekasaran lapisan cat CED kering meningkat seiring dengan peningkatan kadar solid terlarut pada permeat cat. Selain itu, ketebalan sagging pada lapisan cat CED kering meningkat seiring dengan peningkatan kadar solid terlarut pada permeat cat yang disebabkan oleh peningkatan kekasaran permukaan pada lapisan cat CED. Kadar solid terlarut maksimal yang diperbolehkan untuk pembilasan pada ultrafiltrasi 3 maksimal 0,8% dan ultrafiltrasi 4 maksimal 0,6%.
English Abstract
The existence of defects is a parameter for society's assessment of the quality of a product, including the automotive industry. One of the problems related to quality that is a scourge for the automotive industry is defects in the car body during the painting process. Defects in the painting process can be caused by control parameters changing from standard provisions or changes in the quality of the materials used. One of the defects that is currently becoming a problem in paint production is the loosening of the Electrodeposition layer (ED coat). The main parameter for determining the quality level of the paint layer depends on the film thickness, where the film thickness is influenced by several parameters such as paint temperature, anolyte conductivity, solid content in the paint, conductivity of deionized air for the final rinsing process. In addition, the ultrafiltration rinsing process in which permeate is used as a rinsing agent is the main factor influencing the quality of the layer formed. In ultrafiltration rinsing there are 4 stages, and the stages that play a crucial role are the last 2 stages, namely UF 3 and UF 4 using the dipping method. To determine the effect of quality changes in the rinsing (rinsing) process using paint permeate, tests can be carried out on the morphology, roughness and thickness of the dry paint layer formed. The method that can be used to control the parameters of paint permeate is solid content. The variables used in this research are permeate in UF 3 with a solid content of 0.8% and 1.0% and UF 4 with a solid content of 0.5%, 0.6%, 0.7% and 0.8%. The use of this variable is intended as a comparison for the shift in solid content values from the standard (in general, the standard solid content for permeate is 0.5-1.0%). Sampling and observations were carried out at the same time, namely at the start of production. Then it can be observed during the inspection process after the ED paint has dried to determine the effect of solid content in each sample. The results showed that the roughness of the dry CED paint layer increased along with increasing levels of dissolved solids in the paint permeate. In addition, the sagging thickness of the dry CED paint layer increases along with the increase in dissolved solid content in the paint permeate which is caused by an increase in surface roughness of the CED paint layer. The maximum dissolved solid content allowed for rinsing in ultrafiltration 3 is a maximum of 0.8% and ultrafiltration 4 is a maximum of 0.6%.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052307 |
Uncontrolled Keywords: | Kekasaran, Ketebalan, Pembilasan, Solid terlarut, Ultrafiltrasi-Dissolved solids, Rinsing, Roughness, Thickness, Ultrafiltration |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Kimia |
Depositing User: | Unnamed user with username suprihatin |
Date Deposited: | 11 Jan 2024 05:37 |
Last Modified: | 11 Jan 2024 05:37 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/208314 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Dyah Nurfitri Solikhah.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (4MB) |
Actions (login required)
View Item |