Penilaian Kerentanan Airtanah Terhadap Pencemaran Dengan Menggunakan Metode DRASTIC di Daerah Imbuhan Cekungan Airtanah Jakarta

Wahyusetyaningtyas, Dyah Laksmi and Dr. Ir. Hari Siswoyo,, S.T, M.T., and Dr. Taat Setiawan,, S.T., M.T., (2023) Penilaian Kerentanan Airtanah Terhadap Pencemaran Dengan Menggunakan Metode DRASTIC di Daerah Imbuhan Cekungan Airtanah Jakarta. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kerentanan airtanah yang merupakan tingkat ketahanan airtanah terhadap kontaminan yang berasal dari permukaan menjadi ukuran sejauh mana airtanah mampu bertahan terhadap pencemaran. Dengan kondisi Cekungan Air Tanah (CAT) Jakarta adalah CAT lintas provinsi yang melewati Provinsi DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat sudah ditinggali lebih dari 15 juta jiwa mengakibatkan wilayah ini menjadi area yang padat, baik itu berupa permukiman maupun industri. Tingkat kerentanan airtanah pada daerah imbuhan akan mempengaruhi daerah lepasan yang menjadi zona pemanfaatan pada CAT Jakarta karena Cekungan Airtanah adalah suatu unit akuifer di dalam suatu batas hidrogeologi yang semua kejadian hidrogeologi seperti pengimbuhan, pengaliran, dan pelepasan air tanah terjadi. Maka dari itu perlunya mengetahui tingkat kerentanan daerah imbuhan pada CAT Jakarta. Penilaian tingkat kerentanan ini menggunakan metode DRASTIC yang terfokus pada kondisi hidrogeologi dengan tujuh parameter yaitu Depth to Water Table, Net Recharge, Aquifer Media, Soil Media, Topography, Impact of The Vadose Zone, dan Hydraulic Conductivity of The Aquifer. Kemudian divalidasi dengan nilai kualitas airtanah pada daerah imbuhan CAT Jakarta dengan menggunakan metode Water Quality Index (WQI). Penelitian ini dilakukan pada 31 titik sumur yang tersebar di daerah imbuhan CAT Jakarta. Dari setiap sumur ini dilakukan pengukuran kedalaman muka airtanah serta pengambilan sampel airtanah kemudian ditambahkan dengan data lain seperti peta jenis tanah, peta rupa bumi, data litologi, dan data curah hujan. Setelah itu, ditentukan setiap peringkat dan bobot dari setiap parameter DRASTIC hingga mendapatkan nilai index DRASTIC yang menjadi tingkat kerentanan airtanah. Kemudian ditentukan juga untuk kualitas airtanah nya dari setiap peringkat dan bobot kualitas airtanah dengan metode WQI hingga mendapatkan tingkat kualitas airtanah di CAT Jakarta. Maka, dihubungkan dengan uji korelasi Spearman Rho antara tingkat kerentanan airtanah dan kualitas airtanah di CAT Jakarta untuk mengetahui hubungannya. Besarnya nilai indeks kerentanan airtanah di lokasi penelitian yang dihitung dengan menggunakan metode DRASTIC, didapatkan seluas 116,872 km2 atau 36,51 % dari total luas wilayah memiliki tingkat kerentanan rendah dengan rentang nilai 101 hingga 119. Untuk daerah seluas 203,214 km2 atau 63,49 % memiliki tingkat kerentanan sedang dengan rentang nilai 120 hingga 157. Hal ini menunjukkan tingkat kerentanan di daerah imbuhan CAT Jakarta memiliki potensi terjadi pencemaran terhadap kontaminan dengan intensitas kecil hingga sedang. Sedangkan nilai kualitas airtanah di daerah imbuhan CAT Jakarta berkisar antara 5,75 hingga 821,2. Kualitas air tanah terbagi menjadi 5 kategori dengan kategori Sangat Baik seluas 18,84 km2 atau 5,89%, kategori Baik seluas 78 km2 atau 24,50%, kategori Buruk seluas 86,05 km2 atau 26,89%, kategori Sangat Buruk seluas 44,73 km2 atau 13,98%, dan kategori Tidak Layak Untuk Air Minum seluas 91,97 km2 atau 28,74%.

English Abstract

Groundwater vulnerability, which is the level of resistance of groundwater to contaminants originating from the surface, is a measure of the extent to which groundwater is able to withstand pollution. The Jakarta Groundwater Basin (CAT) is a cross-provincial CAT that passes through the provinces of DKI Jakarta, Banten, and West Java and has been inhabited by more than 15 million people, causing this area to become a dense area, both in the form of settlements and industries. The level of groundwater vulnerability in the recharge area will affect the release area which becomes the utilization zone in CAT Jakarta because the Groundwater Basin is an aquifer unit within a hydrogeological boundary where all hydrogeological events such as groundwater recharge, flow, and release occur. Therefore, it is necessary to know the vulnerability level of the recharge area in CAT Jakarta. This vulnerability level assessment uses the DRASTIC method which focuses on hydrogeological conditions with seven parameters namely Depth to Water Table, Net Recharge, Aquifer Media, Soil Media, Topography, Impact of the Vadose Zone, and Hydraulic Conductivity of the Aquifer. Then validated with groundwater quality values in the CAT Jakarta recharge area using the Water Quality Index (WQI) method. This research was undertaken at 31 well points spread across the CAT Jakarta recharge area. From each of these wells, groundwater depth measurements and groundwater sampling were conducted and then added with other data such as soil type maps, earth form maps, lithology data, and rainfall data. After that, each rank and weight of each DRASTIC parameter is determined to get the DRASTIC index value which becomes the level of groundwater vulnerability. Then, the groundwater quality is also determined from each rank and weight of groundwater quality using the WQI method to obtain the level of groundwater quality in CAT Jakarta. Then, the Spearman Rho correlation test between the groundwater vulnerability level and groundwater quality in CAT Jakarta was used to determine the relationship. The groundwater vulnerability index value at the research site calculated using the DRASTIC method, obtained an area of 116.872 km2 or 36.51% of the total area has a low vulnerability level with a value range of 101 to 119. For an area of 203.214 km2 or 63.49 % has a medium level of vulnerability with a value range of 120 to 157. This shows that the level of vulnerability in the CAT Jakarta recharge area has the potential for contaminant pollution with a small to medium intensity. Meanwhile, the value of groundwater quality in the CAT Jakarta recharge area ranges from 5.75 to 821.2. Groundwater quality is divided into 5 categories with the Very Good category covering 18.84 km2 or 5.89%, the Good category covering 78 km2 or 24.50%, the Poor category covering 86.05 km2 or 26.89%, the Very Poor category covering 44.73 km2 or 13.98%, and the Unfit for Drinking Water category covering 91.97 km2 or 28.74%.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052307
Uncontrolled Keywords: Kerentanan Airtanah; Metode DRASTIC; Cekungan Airtanah; Kontaminasi- Groundwater vulnerability; DRASTIC method; Groundwater basin; Contaminatio
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pengairan
Depositing User: Unnamed user with username suprihatin
Date Deposited: 11 Jan 2024 05:31
Last Modified: 11 Jan 2024 05:31
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/208311
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Dyah Laksmi Wahyusetyaningtyas.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (11MB)

Actions (login required)

View Item View Item