Yusman, Fauzan and Dr. dr. Panji Sananta,, M.Ked, Sp.OT(K) and dr. Muhammad Luqman Fadli,, Sp.PA (2023) Pembuatan Model Hewan Secondary Osteoporosis Menggunakan Agonis Gonadotropin-Releasing Hormone (Gnrh) Dikombinasikan Dengan Diet Rendah Kalsium Dan Imobilisasi Dengan Evaluasi Berdasarkan Parameter Histologi Dan Kadar Osteocalcin Jaringan Tulang Tikus Rattus Novergicus. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Latar belakang: Osteoporosis adalah penyakit skeletal sistemik yang ditandai dengan berkurangnya kepadatan dan perubahan mikroarsitektur tulang dengan konsekuensi meningkatnya kerapuhan tulang dan meningkatnya resiko fraktur. Prevalensi osteoporosis meningkat secara global dan masih merupakan masalah dalam kesehatan masyarakat di seluruh dunia terutama di negara berkembang. Data dari Kementrian Kesehatan tahun 2010 didapatkan insiden patah tulang paha atas akibat osteoporosis adalah 200 dari 200.000 kasus pada usia 40 tahun, dan data dari puslitbang Gizi Depkes RI tahun 2004, pada 14 propinsi di Indonesia masalah osteoporosis di Indonesia telah mencapai tingkat yang perlu diwaspadai yaitu 19,7%. Sayangnya studi mengenai osteoporosis tidak dapat dilakukan pada manusia sehingga diperlukan model hewan coba untuk mendapatkan gambaran tentang osteoporosis. Terdapat beberapa metode untuk membuat hewan coba osteoporosis salah satunya dengan overidektomi atau ovarektomi, namun hal ini merupakan prosedur invasive dan tidak menyerupai kondisi hipogonadisme sekunder sehingga pemilihan penggunaan leuprolide acetate (Agonist GnRH) yang dikombinasikan dengan diet rendah calcium dan imobilisasi dapat digunakan sebagai metode alternatif untuk membuat model hewan coba secondary osteoporosis. Metode: Studi ini merupakan studi eksperimental dengan desain penelitian post test only control group design. Pada penelitian ini akan terdapat 12 kelompok penelitian, 3 kelompok terdiri dari hewan coba tikus Rattus Novergicus strain Wistar sebagai kontrol tanpa diberikan perlakuan, sedangkan 9 kelompok perlakuan yang diberi agonis GnRH (Leuprolide acetate) dikombinasikan dengan diet rendah kalsium, dan imobilisasi serta lama perlakuan terhadap luas trabekula, jumlah osteoblast dan osteoclast serta kadar osteocalcin jaringan tulang tikus. Data primer yang diperoleh selanjutnya dilakukan pemeriksaan menggunakan SPSS 26.0 Hasil: Pada studi ini, didapatkan nilai luas trabecula pada hari 21, 28 dan 35 mengalami penurunan secara signifikan baik pada perlakuan 1, 2 dan 3 dan jumlah osteoblas juga mengalami vi penurunan secara signifikan. Sedangkan pada jumlah osteoclast dan kadar osteocalcin juga mengalami peningkatan secara signifikan pada setiap kelompok perlakuan dan lama perlakuan. Diskusi: Diperoleh model hewan coba pada kondisi secondary osteoporosis yang ditandai dengan penurunan luas trabekula, penurunan jumlah osteoblast, peningkatan jumlah osteoclast serta peningkatan kadar osteocalcin. Hal ini sejalan dengan literatur yang menyebutkan bahwa penurunan luas trabekula dan penurunan jumlah osteoblast akibat konsekuensi dari remodeling tulang yang tidak seimbang dan berlebihan. Selanjutnya, pada osteoporosis juga ditemukan adanya peningkatan jumlah osteoclast dan kadar osteocalcin karena kondisi defisiensi esterogen dapat meningkatkan kadar osteokalsin akibat peningkatan bone turnover. Kesimpulan: Pemberian agonis GnRH (Leuprolide acetate) yang dikombinasikan dengan diet rendah kalsium dan imobilisasi serta lama perlakuan dapat digunakan sebagai metode alternatif pembuatan hewan coba secondary osteoporosis.
English Abstract
Introduction: Osteoporosis is a systemic skeletal disease characterized by reduced density and changes in bone microarchitecture, consequent increased bone fragility and fracture risk. The prevalence of osteoporosis is increasing globally and is still a public health problem worldwide, especially in developing countries. Data from the Ministry of Health of Indonesia in 2010 found that the incidence of fractures of the upper femur due to osteoporosis was 200 out of 200,000 cases at the age of 40 years. Data from the Nutrition Research and Development Centre of the Ministry of Health of the Republic of Indonesia in 2004, in 14 provinces in Indonesia, the problem of osteoporosis in Indonesia has reached a level that needs to be watched out for, namely 19.7%. Unfortunately, studies on osteoporosis cannot be carried out on humans, so an experimental animal model is needed to get an idea of osteoporosis. There are several methods to make osteoporosis experimental animals, one of them by overidectomy or ovariectomy, but this is an invasive procedure and does not resemble a condition of secondary hypogonadism, so the choice of using leuprolide acetate (Agonist GnRH) combined with a low calcium diet and immobilization can be used as an alternative method for creating an experimental animal model of secondary osteoporosis. Method: This study is experimental with a post-test-only control group design. In this study, there will be 12 research groups, three groups consisting of Rattus Novergicus Wistar rats as a control without being given treatment, while nine treatment groups were given a GnRH agonist (Leuprolide acetate) combined with a low calcium diet and immobilization and duration of treatment of the trabecular area, number of osteoblasts and osteoclasts and levels of osteocalcin in rat bone tissue. The primary data obtained was then examined using SPSS 26.0 Results: In this study, the trabecular area values on days 21, 28, and 35 decreased significantly in both treatments 1, 2, and 3, and the number of osteoblasts also decreased significantly. Meanwhile, the number of osteoclasts and levels of osteocalcin also increased significantly in each treatment group and duration of treatment. Discussion: An experimental animal model was obtained for secondary osteoporosis, characterized by a decrease in trabecular area, a decrease in the number of osteoblasts, an increase in osteoclasts, and an increase in osteocalcin levels. This finding is in line with the literature, which states that a decrease in trabecular area and a decrease in the number of osteoblasts is a consequence of unbalanced and excessive bone remodeling. Furthermore, osteoporosis also found an increase in the number of osteoclasts and levels of osteocalcin because estrogen deficiency conditions can increase osteocalcin levels due to increased bone turnover. viii Conclusion: Administration of a GnRH agonist (Leuprolide acetate) combined with a low-calcium diet and immobilization and duration of treatment can be used as an alternative method of making secondary osteoporosis experimental animals.
| Item Type: | Thesis (Magister) |
|---|---|
| Identification Number: | 042306 |
| Uncontrolled Keywords: | Osteoporosis, agonis GnRH (Leuprolide acetate), Calcium, Imobilisasi GnRH agonist (Leuprolide acetate), Immobilization |
| Divisions: | Profesi Kedokteran > Spesialis Orthopedi dan Traumatologi, Fakultas Kedokteran |
| Depositing User: | Unnamed user with username ihwan |
| Date Deposited: | 11 Jan 2024 04:44 |
| Last Modified: | 11 Jan 2024 04:44 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/208293 |
![[thumbnail of MASIH DALAM MASA EMBARGO]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (MASIH DALAM MASA EMBARGO)
Fauzan Yusman.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (2MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |